Kamu Anak Muda Usia 20-an? Jangan Takut Hadapi Sindrom Galau
TS
adoel.piero
Kamu Anak Muda Usia 20-an? Jangan Takut Hadapi Sindrom Galau
Pernah gak merasa bahwa hidup kamu ada di titik terendah dalam hidup? "Kok aku gini-gini aja ya."
"Kenapa aku gak bisa bikin orang tua bangga?"
"Kenapa aku gak bisa sukses kayak temen-temen?
"Aku besok mau jadi apa sih? Gak jelas."
"Aku bahkan gak ngerti aku sekarang ngapain aja sama hidupku."
Jika kamu sedang berada di awal usai 20-an, selamat kamu sedang berada dalam fase "Krisis Seperempat Abad" atau biasanya lebih sering disebut "Quarter Life Krisis".
Yap, krisis ini hanya dialami oleh orang berusia 20-an yang masih terjebak dalam dunia remaja namun umur telah "memaksa" mereka untuk masuk ke dunia orang dewasa. Krisis seperti ini biasanya gak langsung menabrak dan melukaimu seperti hantaman truk. Krisis ini justru datangnya perlahan-lahan dan tanpa kamu sadari kamu telah terjebak di dalam Quarter Life Crisisdan bahkan tak tahu harus berbuat apa.
Sebelum semuanya menjadi lebih parah, ada baiknya kamu mengenali tanda-tanda Quarter Life Crisis agar kamu mampu menyambut usia 25-mu dengan tangan terbuka.
1. Depresi adalah makanan sehari-hari.
Quote:
Dari semua tanda Quarter Life Crisis, depresi adalah tanda yang paling awal muncul mengganggu.
Spoiler for :
Dan masalahnya adalah, sekali kamu jatuh ke dalam lingkaran depresi, maka akan susah untuk membuatmu kembali tersenyum.
"Aku depresi, aku merasa aku udah gak bisa mengandalkan siapapun dan kenapa semua orang malah menjauh dariku?"
2. Merasa bahwa orang-orang seringkali menasihatimu dan kamu tak punya pilihan lain.
Quote:
Ini masalah yang biasa muncul ketika orang tua kita mencoba untuk menasihati kita, padahal kita hidup di zaman yang berbeda. Terlalu banyak nasihat "dewasa" yang kamu terima membuatmu tak tahu lagi harus berbuat apa. Dan akhirnya kamu lebih memilih untuk tidur saja.
Bisa dibayangkan betapa frustrasinya?
Spoiler for :
Ketika kita sendiri masih berusaha untuk membangun jati diri, namun banyak orang di luar sana yang merasa bahwa setiap fase kehidupan sama saja.
Padahal tidak. Perjalanan hidup setiap orang tak pernah sama.
3. Pernah gak kamu merasa bahwa hidupmu penuh dengan kebohongan?
Quote:
Di usia 20-an kita sering berusaha untuk menjalankan apa yang orang tua kita inginkan. Kita semua dijejali dengan keyakinan bahwa seandainya kita kuliah dan lulus tepat waktu, kita akan mendapatkan pekerjaan yang baik dan akhirnya membina rumah tangga dengan bahagia serta memiliki keluarga.
Spoiler for :
Dan seiring berjalannya waktu, kamu akan sadar bahwa idealisme seperti itu tak bisa berlaku buatmu. Kebahagiaan menjadi hal yang fleksibel dan tak tentu. Kamu bisa menemukan kebahagiaan bahkan dalam secangkir kopi dan senyum teman-temanmu. Di titik ini kamu akan bertanya-tanya "Terus ngapain aku harus susah-susah kerja di kantor kalau kayak gini aja aku udah bisa bahagia?" Percayalah, tak ada orang tua yang ingin melihat anak mereka kepayahan dalam menjalani kerasnya kehidupan. Jangan pernah memaksakan kehendak apalagi melawan orang tua, sebaiknya bicarakan dengan perlahan tentang apa yang selama ini benar-benar kamu inginkan. Kamu mau jadi pemain band? Jadi wiraswasta Silakan. Jadilah apapun yang kamu mau.
4. Setelah merasa hidup ini penuh kebohongan, pernahkah kamu berpikir bahwa tak ada seorang pun yang mau berbagi tangis denganmu? Bahkan kamu merasa keluargamu malu terhadap dirimu.
Quote:
Kamu sudah lulus kuliah dan tak segera mendapatkan pekerjaan. Kamu tak tahu harus kemana sementara di rumah orang tua selalu menjejalimu dengan ungkapan bahwa anak tetangga sudah wisuda untuk kedua kalinya. Tak ada yang mau mengertimu saat ini, itu adalah perasaan yang wajar.
Spoiler for :
Dan jika saja kamu berkomunikasi dengan baik terhadap kedua orang tua, rasanya pertikaian tak perlu lagi dilakukan. Keluargamu hanya perlu sedikit waktu dan kamu juga perlu sedikit lebih sabar untuk terus berjibaku dengan apa yang selama ini menjadi tujuanmu.
5. Tak tahu lagi harus mengadu pada siapa. Dan akhirnya kamu kehilangan percaya diri yang selama ini membuatmu berdiri dengan gagahnya.
Quote:
Kamu masih punya Tuhan.
Spoiler for :
Percayalah bahwa Tuhan selalu mengawasi langkahmu dan akan selalu memberikan jalan jika kamu mau terus berusaha.
6. Kamu mencoba untuk membaur di berbagai tempat dan keadaan. Namun rasanya sama saja, kamu tak bisa menjadi satu dengan mereka.
Quote:
Cobalah untuk menulis sesuatu jika kamu merasa sedang tak menentu. Menulis biasanya akan membuatmu menjadi lebih tenang dan nyaman. Jika masih tak membantu, cobalah untuk melakukan aktifitas lain yang bisa dikerjakan sendirian seperti jogging, memancing atau menonto film.
Spoiler for :
Kesendirian tak serta-merta membuatmu bisa dengan mudahnya merana. Jangan biarkan hal itu terjadi. Manfaatkan kesendirianmu sebaik mungkin.
7. Melihat teman-temanmu sukses dengan pekerjaannya tak boleh menjadikanmu pribadi yang suka membanding-bandingkan. Ingat, semua akan indah pada waktunya.
Quote:
Kamu pasti bisa melihat deretan teman-temanmu dengan kesuksesan mereka di media sosial. Kamu merasa bahwa sejelek apapun foto mereka, tetap saja di matamu seolah mereka berkata bahwa "Hidupku lebih baik daripada kamu." Kemudian iri dengki tak bisa lagi dihindari.
Spoiler for :
Meskipun rumput tetangga lebih hijau, kamu tak harus untuk ikut-ikutan punya rumput di halaman rumahmu. Jadilah sukses dengan caramu sendiri.
Ingat, jangan lebay!
Ini hanyalah fase yang nantinya akan terlewati.
Selama punya Tuhan, kamu akan baik-baik saja. Percayalah!