- Beranda
- Berita dan Politik
Granat Meledak di Dalam Mobil Dinas Anggota DPRK, 2 Orang Tewas
...
TS
mardyanyan
Granat Meledak di Dalam Mobil Dinas Anggota DPRK, 2 Orang Tewas
Quote:
BENER MERIAH, KOMPAS.com - Bahan peledak yang diduga granat meledak di dalam mobil dinas BL 136 Y milik anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Bener Meriah, Mansyur Ismail, Sabtu (17/9/2016) sore.
Ledakan tersebut merenggut nyawa dua orang, yakni seorang bocah lima tahun bernana Nana Kibi dan sopir, Aulia Fahmi.
Peristiwa itu terjadi ketika mobil sedang melaju di Jalan Nasional Bireuen-Takengon, tepatnya di kawasan Dusun Menderek, Kampung Alur Punti, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Bener Meriah, Sabtu sekitar pukul 17.30 WIB.
Kapolres Bener Meriah, AKBP Deden Soemantri yang dihubungi Serambi melalui telepon, Sabtu malam mengatakan, berdasarkan hasil olah TKP yang dilakukan pihaknya, diperkirakan bahan peledak tersebut meledak dari dalam mobil.
Ketika dihubungi Serambi, Kapolres Bener Meriah bersama anggotanya sedang berada di lokasi kejadian untuk mencari tahu penyebab terjadinya ledakan tersebut.
“Dari tujuh orang di dalam mobil, seorang di antaranya meninggal,” kata AKBP Deden Soemantri tanpa merinci identitas para korban.
Deden menjelaskan, insiden ledakan granat tersebut terjadi sekitar pukul 17.30 WIB. Saat itu, mobil melaju dari arah Bireuen ke Bener Meriah. Diperkirakan, bahan peledak itu memang meledak dari dalam mobil, bukan dilempar orang tak dikenal.
“Kita lihat kondisi mobil di bagian dalam hancur, sedangkan kondisi luar mobil tidak apa-apa. Jadi, sementara kita simpulkan bahan peledak yang diduga granat itu meledak di dalam mobil,” jelas Deden Soemantri.
Dampak dari ledakan dahsyat itu, interior mobil mengalami kerusakan, kaca retak/remuk, bagian pintu sopir mengalami lubang-lubang yang diduga akibat terjangan serpihan granat, bagian atap depan juga bolong-bolong.
Selain merusak bagian dalam mobil, semua penumpangnya mengalami luka berat dan ringan. Bahkan, seorang anak Mansyur Ismail bernama Kibi yang duduk bersama ibundanya meninggal dunia.
Aulia Fahmi yang mengemudikan mobil mengalami cedera sangat berat, kaki kirinya hancur. Ia sempat dirawat di RSU Muyang Kute, Bener Meriah. Namun pada Minggu (18/9/2016) sekitar pukul 12.00 WIB, Aulia meninggal.
Sementara itu, korban lainnya Nurma (ibu kandung Aulia) sampai Minggu ini masih dirawat di ICU RSU Datu Beru, Takengon.
Belum dapat dipastikan asal keberadaan bahan peledak yang diduga jenis granat di dalam mobil tersebut. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan.
Ledakan tersebut merenggut nyawa dua orang, yakni seorang bocah lima tahun bernana Nana Kibi dan sopir, Aulia Fahmi.
Peristiwa itu terjadi ketika mobil sedang melaju di Jalan Nasional Bireuen-Takengon, tepatnya di kawasan Dusun Menderek, Kampung Alur Punti, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Bener Meriah, Sabtu sekitar pukul 17.30 WIB.
Kapolres Bener Meriah, AKBP Deden Soemantri yang dihubungi Serambi melalui telepon, Sabtu malam mengatakan, berdasarkan hasil olah TKP yang dilakukan pihaknya, diperkirakan bahan peledak tersebut meledak dari dalam mobil.
Ketika dihubungi Serambi, Kapolres Bener Meriah bersama anggotanya sedang berada di lokasi kejadian untuk mencari tahu penyebab terjadinya ledakan tersebut.
“Dari tujuh orang di dalam mobil, seorang di antaranya meninggal,” kata AKBP Deden Soemantri tanpa merinci identitas para korban.
Deden menjelaskan, insiden ledakan granat tersebut terjadi sekitar pukul 17.30 WIB. Saat itu, mobil melaju dari arah Bireuen ke Bener Meriah. Diperkirakan, bahan peledak itu memang meledak dari dalam mobil, bukan dilempar orang tak dikenal.
“Kita lihat kondisi mobil di bagian dalam hancur, sedangkan kondisi luar mobil tidak apa-apa. Jadi, sementara kita simpulkan bahan peledak yang diduga granat itu meledak di dalam mobil,” jelas Deden Soemantri.
Dampak dari ledakan dahsyat itu, interior mobil mengalami kerusakan, kaca retak/remuk, bagian pintu sopir mengalami lubang-lubang yang diduga akibat terjangan serpihan granat, bagian atap depan juga bolong-bolong.
Selain merusak bagian dalam mobil, semua penumpangnya mengalami luka berat dan ringan. Bahkan, seorang anak Mansyur Ismail bernama Kibi yang duduk bersama ibundanya meninggal dunia.
Aulia Fahmi yang mengemudikan mobil mengalami cedera sangat berat, kaki kirinya hancur. Ia sempat dirawat di RSU Muyang Kute, Bener Meriah. Namun pada Minggu (18/9/2016) sekitar pukul 12.00 WIB, Aulia meninggal.
Sementara itu, korban lainnya Nurma (ibu kandung Aulia) sampai Minggu ini masih dirawat di ICU RSU Datu Beru, Takengon.
Belum dapat dipastikan asal keberadaan bahan peledak yang diduga jenis granat di dalam mobil tersebut. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan.
http://regional.kompas.com/read/2016....2.orang.tewas
0
2.6K
Kutip
24
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
676.3KThread•45.8KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya