AMERIKA SERIKAT - Mayoritas wanita menyatakan mencari jodoh dengan melihat kepribadian calon pasangan. Tetapi penelitan menunjukkan, tidak selamanya seperti itu.

Para peneliti melakukan studi dengan melibatkan 125 wanita muda sebagai responden. Mereka diminta menonton video dengan durasi tiga menit. Video tersebut menggambarkan seorang pria berambut coklat dan berkacamata tengah beraktivitas di kantor.

Rekaman berisi adegan close up dari lelaki tersebut. Seperti wajah, bahu, otot bisep, dan kaki. Sosok dalam video juga berbicara tentang sejumlah topik. Misalnya pendidikan, orangtua, serta aktivitas olahraga yang dilakukan.

Sebelum menonton video, separuh responden diminta memikirkan pria di vedio tersebut sebagai mitra jangka pendek. Sedangkan sisanya diminta membayangkannya sebagai calon suami. Setelah menonton video, para responden disodori 43 pertanyaan terkait video tersebut. Baik penampilan fisik pria tersebut maupun pernyataan yang disampaikannya.

Dari hasil penelitian, ternyata responden yang mempertimbangkan hubungan jangka panjang cenderung lebih ingat pada pernyataan pria tersebut. Sedangkan responden yang diminta membayangkan hubungan jangka pendek, lebih mengingat penampilan fisik. Tetapi lupa terhadap pernyataan pria dalam video tersebut.

Terrence Hogan, peneliti psikologi sosial di University of Michigan AS mengatakan, perempuan cenderung menilai dari aspek fisik ketika mempertimbangkan hubungan jangka pendek. Sehingga cenderung abai pada aspek kepribadian.

Menulis di Journal of Social and Personal Relationships, Dr Horgan mengatakan, ketika wanita mencari seorang ayah yang potensial untuk masa depan anaknya, dia akan mencari informasi mengenai kepribadian, status, dan kekayaan. Namun ketika mencari relasi jangka pendek, faktor itu kurang penting. (Kabar Manca)