Manajer Leicester City Claudio Ranieri mengaku sangat senang akan bisa kembali merasakan atmosfir Liga Champions, meski buat The Foxes, kompetisi ini merupakan sesuatu yang baru.

Leicester akan bersaing dalam kompetisi yang berisi 32 tim untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka berkat keberhasilan mereka menjadi juara di Liga Primer Inggris musim lalu. Sedangkan buat Ranieri, ini bukan kompetisi yang baru. Ia pernah merasakan Liga Champions saat menjadi pelatih FC Internazionale pada 2012, ketika disingkirkan Marseille di fase knock-out pertama.

Leicester akan menghadapi Club Brugge di pertandingan pembuka yang berlangsung di Jan Breydel Stadium, Kamis (15/9) dini hari WIB.

"Saya sangat senang bisa kembali. Liga Champions bukan sesuatu yang baru buat saya dan saya bisa menyampaikan kepada mereka [para pemain] sesuatu tentang ini," ujar Ranieri kepada wartawan.

"Ini tentu akan menjadi momen sepanjang hidup para pemain. Kami memiliki tujuh pertandingan dalam 22 hari dan saya sudah katakan di awal, setiap laga terasa berbeda, baterei perlu diisi ulang, dan membersihkan pertandingan terakhir."

"Kami harus memainkan sepakbola kami. Kami tidak bisa mengubah. Kalau sepakbola kami adalah bagus untuk Liga Champions, kami akan terus bertahan. Kalau kami tidak memainkan gaya permainan kami, kami kehilangan jalan Leicester. Ada dua posisi besar untuk bisa lolos."

"Posisi ketiga juga bagus buat kami karena kami memerlukan pengalaman yang baik. Penting bagi kami untuk memasuki Desember."