Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

phd.in.hatredAvatar border
TS
phd.in.hatred
Jokowi: Kita Harus Tentukan Core Ekonomi Indonesia!
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo membahas hasil kunker Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 dan ASEAN ke Cina dan Laos dan kaitannya dengan perekonomian nasional saat ini, akhir pekan lalu (9/9). Presiden Joko Widodo menceritakan bahwa persaingan global, antar negara saat ini sangat sengit dan terlihat semakin nyata. Semua negara berlomba-lomba merebut market investasi dan modal ke negaranya masing-masing. Ibarat perusahaan, masing-masing mempresentasikan portofolio bisnisnya, agar diminati pada investor.

"Dari rangkaian pertemuan yang kita lakukan dengan kepala-kepala Negara, kepala-kepala pemerintahan, baik di G-20 maupun ASEAN Summit, sangat kelihatan betapa sekarang ini bersaing antarnegara sangat sengit. Terjadi pertarungan antarnegara dalam perebutan kue ekonomi, baik investasi, arus uang masuk, arus modal, dan termasuk sangat sengit sekali," ujar Jokowi.

Atas dasar realitas itu, Presiden Joko Widodo menginstruksikan kepada jajarannya untuk menentukan arah perekonomian nasional. Menurutnya, dengan cara itulah Indonesia dapat membangun keunikan dan keunggulan Indonesia dalam bersaing dengan negara lainnya.

"Kita harus menentukan apa yang akan menjadi core ekonomi kita, core business negara kita. Karena dengan itulah kita akan bisa membangun positioning kita. Kita bisa membangun deferensiasi kita. Kita bisa membangun brand negara sehingga lebih mudah kita menyelesaikan persoalan-persoalan, tanpa harus kejar-kejaran, apalagi kalah bersaing dengan negara lain?" kata Presiden Jokowi.

Wakil Presiden Jusuf Kalla, yang turut hadir dalam rapat kabinet tersebut, kemudian diberikan kesempatan oleh Presiden untuk menyampaikan sejarah perekonomian negara Indonesia dari awal berdirinya Indonesia hingga kini. "Akan kita lihat, sebetulnya di mana yang harus diperbaiki, di mana yang harus kita waspadai. Saya kira akan kelihatan sekali kalau nanti sudah disampaikan," imbuh Presiden.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyampaikan usul, terkait Core Business Negara Republik Indonesia ini. "Negara seperti halnya sebuah korporasi, harus memiliki core business, sehingga kita dapat dengan tegas dan jelas menetapkan positioning, differentiating dan branding-nya dengan tepat. Dan, menurut saya, core business negara ini adalah pariwisata!” usul Arief Yahya.

Mengapa Pariwisata? Arief Yahya menyebutkan bahwa Pariwisata Indonesia itu memiliki banyak keunggulan kompetitif dan keunggulan komparatif, sehingga layak menjadi Bangsa Pemenang melalui industri Pariwisata.

Pertama, pariwisata merupakan penghasil devisa terbesar. Tahun 2019 industri pariwisata diproyeksikan menjadi penghasil devisa terbesar di Indonesia yaitu USD 24 Miliar, melampaui sektor migas, batubara dan minyak kelapa sawit. Dampak devisa yang masuk langsung dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

Kedua, terbaik di regional. Tahun 2019, Pariwisata Indonesia ditargetkan menjadi yang terbaik di kawasan regional, bahkan melampaui ASEAN. Pesaing utama Indonesia adalah Thailand sebagai competitor professional, dengan devisa pariwisata lebih dari 40 miliar dolar AS, sedangkan negara lainnya relatif mudah dikalahkan.

Ketiga, Country Brand Wonderful Indonesia. Country Branding itu yang semula tidak masuk ranking branding di dunia, tahun 2015 melesat lebih dari 100 peringkat menjadi ranking 47, mengalahkan country branding Truly Asia Malaysia (ranking 96) dan country branding Amazing Thailand (ranking 83). Country branding Wonderful Indonesia mencerminkan Positioning dan Differentiating Pariwisata Indonesia.

Keempat, Indonesia incorporated. Negara ini hanya akan dapat memenangkan persaingan di tingkat regional dan global apabila seluruh Kementerian/Lembaga yang ada bersatu padu untuk fokus mendukung core business yang telah ditetapkan.

Kelima, Indonesia bisa diformat menjadi Tourism Hub Country. Untuk menjadi Trade dan Investment Hub akan terlalu sulit bagi Indonesia untuk mengalahkan negara lain, seperti Singapura. Di lain pihak, Indonesia dapat dengan mudah menjadi destinasi utama pariwisata dunia, sekaligus Tourism Hub.

Keenam, Alokasi Sumber Daya. Setelah ditetapkan sebagai core business negara, maka alokasi sumber daya, terutama anggaran harus diprioritaskan. Dan ini pekerjaan Presiden Jokowi dalam membuat desain penganggaran.


http://www.republika.co.id/berita/ke...nomi-indonesia


TIPIKAL MANAJEMAN TOP DOWN ITU HARUSNYA PRESIDEN YG PUNYA INISIATIF MEMIMPIN BRAINSTORMING INI MALAH MENTERINYA SURUH CARI IDE
ALAMAK TEPOK JIDAT
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
5.6K
104
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.