Metrotvnews.com, Jakarta: Sakinah Azzahra, 16, sudah lebih dari tiga pekan tidak diketahui kabarnya. Keluarga cemas. Ibunya terus menangis.


Terakhir, siswa kelas II SMA itu bersama seorang pria bernama Irvan Rizky alias Tile. Sakinah dan Tile berteman sejak kecil.


Sakinah tidak kembali ke rumah sejak Senin 15 Agustus. Setelah upacara bendera dan memperingati Hari Pramuka, pihak sekolah mempercepat waktu pulang sekolah.


Biasanya, Sakinah pulang sekolah dijemput ibunya pukul 14.00 WIB. Hari itu, ibunda tak tahu Sakinah pulang sekolah pukul 11.00 WIB.


Ibunda Sakinah kaget saat tiba di sekolah anak semata wayangnya itu tidak berada di sekolah.


Rupanya, Tile dengan mengendarai sepeda motor pinjaman menjemput Sakinah di sekolah, Jalan Poltangan Nomor 41, Jakarta Selatan. Tak jelas bagaimana Tile tahu kalau Sakinah pulang cepat.  


Tak hanya Sakinah, Tile juga menjemput Falania alias Nia, teman Sakinah. "Mereka bertiga naik satu motor," kata Herlinda, tante Sakinah, saat ditemui Metrotvnews.com, Sabtu (10/9/2016).




Irvan Rizky alias Tile


Ibunda Sakinah segera menghubungi sanak saudara untuk mencari anaknya itu. "Kami sekeluarga langsung mencari ke tempat-tempat yang pernah Sakinah singgahi," imbuh Herlinda.


Usaha keras keluarga mencari Sakinah tak berbuah manis. Masih hari itu, Herlinda menghubungi Sakinah melalui telepon genggam dan tersambung. Sakinah bilang segera pulang.


"Dia bilang 'nanti ya, masih di jalan'. Tapi sampai tengah malam belum pulang juga," tutur Herlinda.


Kelurga juga mendatangi pencucian motor tempat Tile bekerja. Rekan Kerja Tile bilang, pria berusia 21 tahun itu buru-buru mengambil semua pakaian dan pergi.


Sehari kemudian, pagi-pagi Nia datang ke rumah Sakinah. Ia mengaku hendak mengambil telepon genggam miliknya yang dipinjam Sakinah.


Ayah korban curiga karena Nia tak tahu Sakinah belum pulang. Padahal Nia, Sakinah, dan Tile, sebelumnya pergi bersama.


Kecurigaan makin menjadi saat ayah Sakinah melihat luka lebam pada mata sebelah kiri Nia. Awalnya, Nia mengaku dipukul ayahnya, setelah didesak, Nia mengaku dipukul Tile.


"Saksi (Nia) berbohong karena diancam Tile. Saksi bilang, Tile menahan Sakinah dan Nia. Tile meminta HP (handphone) Nia kalau mau dilepaskan, Nia menuruti," kata Herlinda berdasarkan pengakuan Nia.


Menurut keterangan Nia, Sakinah sempat meminta pulang, namun Tile tak mau melepaskan.


19 Agustus, keluarga Sakinah melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Polda Metro Jaya. Polisi mendeteksi Tile dan Sakinah di kawasan Cibinong, Jawa Barat. Kedua juga sempat terlacak berada di rumah saudara Tile.


Polisi mengejar ke Cibinong. Di sana, polisi mendatangi salah satu gudang ekspedisi dan memeriksa Pian, Fikar dan Subur. Ketiganya saudara Tile.


Pian mengatakan Tile butuh duit. Tile meminta Pian membeli telepon genggam milik Sakinah Rp600 ribu. Pian menyanggupi Rp350 ribu.


"Sekarang handphone Sakinah ditahan Polda Metro buat barang bukti," kata Herlinda.


Pian, Fikar, dan Subur tidak megetahui keberadaan Tile dan Sakinah. Polisi kehilangan jejak Tile dan Sakinah.

Keluarga terus berharap Sakinah kembali ke pelukan keluarga dengan selamat.


"Saya cuma ingin ketemu keponakan saya, itu saja. Saya tidak tega melihat ibu korban menangis terus di kamar," pungkas Herlinda.

Sumber : http://news.metrotvnews.com/read/201...terus-menangis

---

Kumpulan Berita Terkait PENCULIKAN :

- Anak Hilang Sepulang Sekolah, Ibunda Terus Menangis

- Siswi SMA di Pasar Minggu Diduga Diculik

- Pelaku Penculikan Mahasiswi Jalani Rekonstruksi