Musim baru saja dimulai, badai cedera menghampiri pemain andalan klub. Siapa sih yang tak pusing, tak hanya manajer tetapi juga fans. Di saat klub rival sedang onfire, tim kamu malah sebaliknya.

Silih berganti yang cedera, posisi penyerang sembuh, gelandang sayap cedera. Saat semuanya sehat kiper andalan diragukan tampil atau bek harus mengalami sanksi akibat tindakan tak terpuji terhadap lawan.
Kegundahan sangat memuncak saat harus melawan musuh bebuyutan, tim yang kamu dukung sedang dalam keadaan timpang sedangkan tim lawan sedang begitu trengginas. Kamu selaku fans di saat itu hanya bisa harap-harap cemas perbanyak doa.

Fans punya sifat emosional yang tak kalah dengan pemain. Saat pemain buang-buang peluang emosi memuncak padahal sangat gol. Kata sumpah serapah jadi hal yang wajar banget terucap. Sebaliknya saat pemain yang tak buang-buang pemain gantian fans mengelu-elukan namanya sambil berucap:

Wah keren banget akselerasi saat membuka ruang dan penyelesaian akhir

Saat tim sedang tertinggal, fans terlihat murung dan di dalam dada tersimpan begitu banyak amarah yang kapan saja bisa meledak. Ane Cuma mau ingatkan jangan memancing kemarahan fans yang telah lama timnya terpuruk atau lagi tertinggal dalam laga. Bisa-bisa agan dilempar ke dalam kandang buaya.

Pepatah senang melihat orang susah tapi susah melihat orang lain senang salah satu ciri kecintaan pada klub sendiri dan kebencian pada klub lawan. Kebahagian itu terjadi saat tahu klub rival kalah, tersingkir dan ditahan imbang.

Walaupun bukan dengan klubmu, tetap saja kebahagianmu bertambah-tambah. Akhirnya ada bahan lelucon malam ini, ujar fans. Giliran klub agan yang mengalami hal yang serupa, agan harus diam seribu bahasa

Selaku fans, sudah jadi hal yang wajib membela pemain dari timnya walaupun punya kesalahan sebesar apapun. Memang karena kecintaan terhadap sesuatu kadang membuat kita lupa diri. Membela secara berlebihan walaupun kesalahan yang dilakukan mutlak.

Misalnya sengaja menyikut lawan, menekel lawan dari belakang hingga perilaku yang buat si pemain di usir. Walaupun fans membela, kadang bila pemain yang bersangkutan sering melakukan hal yang serupa sepertinya selaku fans layak mengkritisi pemain. Batas-batas pembelaan ada pembatasnya, bila sudah kelewatan lebih baik si pemain yang harus diberi sanksi tegas.

Istilah cowok selalu salah selalu bergema, namun dibalik kata-kata itu ada istilah yang lebih dalam yakni wasit selalu salah. Apalagi lagi yang jadi wasit seorang cowok, jelas-jelas salahnya dua kali.

Wasit orang yang bertugas menjalankan permainan selalu tak pernah lepas dari kritik. Berbagai kemajuan dan teknologi yang disematkan di lapangan tetap saja wasit masih melakukan kesalahan. Karena manusia tak pernah luput dari segala kesalahan.

Karena istilah wasit dibayar sudah mendunia, wajarlah wasit dibayar bila ngga dibayar anak dan istri harus makan apa.

Tindakan wasit yang merugikan tim kadang hasil di luar dugaan, misalnya tak diberikan penalti, pelanggaran tak berbuah kartu, hingga keputusan yang membingungkan. Selaku fans mood yang dilakukan wasit kadang menimbulkan frustasi berkepanjangan.

Mood yang paling mengganggu saat menyaksikan tim kesayangan bertanding adalah saat tim yang agan tonton tidak ditayangkan di TV lokal. Itu sangat mengganggu banget apalagi dijadwal tertera TV lokal tersebut menyiarkan, namun malah tak jadi menyiarkan. Sungguh tindakan PHP terselubung.

Bermodal harus mencari tempat nonbar hingga channel streaming yang mumpuni, dijamin emosi selaku fans sangat terganggu. Apalagi jaringannya lelet atau di tempat nonbar gambarnya kabur. Mood agan malah turun, tetapi selaku fans hal itu jadi sarapan yang sering terjadi.