Untuk yang pertama kali melihat Andi (36) pasti bingung. Berjalan dengan tongkat meraba-raba aspal, Andi berkacamata hitam dan bertopi sambil memikul dagangannya. Ya, dia sedang berjualan kerupuk keliling menyusuri jalan raya. Berjalan di pinggir mlipir rapat ke selokan, Andi menghindari lalu-lintas kendaraan bermotor yang melaju kencang di sekitaran Cilandak.

Tanpa suara, tanpa bunyi, ia hanya diam berjalan dan terus berjalan. “Ya saya memang biasa jualan di sini, setiap hari,” ujar Andi saat ditanya seorang pembeli yang kebetulan melintas di Jl. Paso – Muh Kahfi, jalan satu arah yang tembus ke jalan utama Cilandak KKO dan Ragunan, Jakarta Selatan.


Andi mengaku setiap hari lewat jalan itu meskipun ia sendiri tidak begitu yakin. “Berangkat dari Cinere jam 12 siang, ya kita asal jalan aja pak,” tandasnya, Jumat (6/3) sekitar pukul 5 sore. Ditambahkan Andi, di dekat rumah yang ia sewa di Cinere, ada tukang ojek yang setiap hari menjemputnya.

“Nanti pulang naik ojek. Di rumah kan ada tukang ojek,” tutur Andi seraya menceritakan bagaimana cara ia pulang setiap hari setelah berjualan keliling seharian di jalan raya.


Andi menceritakan bahwa dirinya tidak sendirian, menurutnya ada banyak “kawan seprofesi” yang juga buta berjualan krupuk keliling setiap hari. Dan semuanya, sambung Andi, mendapatkan krupuk setelah tangan kedua dari pembuat dan pedagang grosir. Dengan kata lain Andi dkk adalah “tangan ketiga” yang menjajakan langsung secara eceran.

“Yang depan harganya 7.000 per bungkus, kalau yang belakang 14.000. Karena yang belakang isinya lebih banyak,” katanya sambil meraba-raba dagangannya depan belakang sementara punggungnya yang menahan pikul sedikit menunduk.

Nah, lalu bagaimana jika ada orang iseng yang mengambil barang dagangannya tapi tidak membayar. Akan kejadian itu ia hanya bisa pasrah karena pekerjaan yang dilakoni setiap hari ini hanyalah mengisi waktu luang di siang hari daripada menganggur. Sementara di malam hari, Andi dkk punya pekerjaan lain yaitu memijat.


“Ya kita mah pasrah aja pak. Buat makan sehari-hari daripada nganggur siang, karena malamnya kita mijat. Apalagi kemarin musim hujan kita gak bisa keluar,” pungkasnya kemudian berlalu setelah menerima uang dari pembeli setelah menyerahkan 2 bungkus kerupuk seharga Rp 14.000.

BEBERAPA PERCAKAPAN


Merinding Bacanya ! Ribuan Orang Menangis Membaca ini, Kisah Penjual Kerupuk Buta Yang Giat Mencari Rezeki Halal.
Saya : pak,krupuk berapa hrgnya?
Bpk : 3000 mas
Saya : beli 3 ya pak
Bapak itu berdiri dan meraba2 letak tas pinggang nya..
Saya : Astagfirullah… Ternyata bapak itu buta (‪#‎dlmhati‬)
Saya liat bapak itu cm bengong. .
Saya : ini uangnya pak.
Bpk : 3 ya. Jd 9000
Saya : iya
Bpk : uangnya brp?
Saya : X0. 000
Bpk ; bntr ya kembalian nya
Bpk itu sibuk membongkar uang di tas nya..nyaris d kluar smua. .d tangannya
Bpk : Ambil saja mas kembaliannya.
Saya : Seketika itu sayapun terkejut mendengar perintah dari si Bpk.
Dlm hati, “gw kan cuma pengen tau gmn cara bpk itu balikin kembalian…ga serius ambil kembali nya…” Saya : Lalu secara spontan saya bertnya kpd bpak itu.
pak. Klo saya kasih uangnya 2000 terus saya ambil kembali nya 10rb. Bpk kan ga tau. Trs nanti bpk rugi dong?
Bpk : Gusti Allah ga akan salah alamat kasih rejeki mas. Klo sekarang saya harus rugi, saya yakin Gusti Allah pasti lg nyiapin rejeki lain buat saya..
Saya : Subhanaallah, gemetar hati mendengarnya#speechless
bpk : udh ambil kembali nya?
Saya : ga usah pak.. hari ini. .Allah kirim rejeki untuk bpk..
Bpk : Terima kasih mas
Saya : sama2.. Bpk hati2 ya.. ‪#‎Orang‬ yg punya kekuranganpun masih giat mencari rejeki, kok yg punya kelebihan dari beliau masih malas2an…