Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

n4z1Avatar border
TS
n4z1
PDIP tak undang Ahok di sekolah partai karena bukan Soekarnois
PDIP tak undang Ahok di sekolah partai karena bukan Soekarnois

Merdeka.com - PDI Perjuangan menggelar sekolah partai bagi calon kepala daerah dan wakil kepala daerah. Sejumlah kepala daerah diundang PDIP untuk berbagi kisah sukses dalam memimpin daerahnya masing-masing.

Pimpinan-pimpinan daerah yang diundang di antaranya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo. Mereka berdua menyampaikan materi bertajuk "Kebijakan Program Pemerintah Daerah Pro Rakyat Sebagai Strategi Pemenangan Pilkada".

Akan tetapi, PDIP tampaknya tidak mengundang Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai pemateri. Padahal sebelumnya, PDIP mengundang Wali Kota Bandung Ridwan Kamil untuk membawakan materi pada sekolah partai pertama.

Politisi PDIP Eva Kusuma Sundari mengatakan alasan pihaknya tidak mengundang Ahok karena Gubernur DKI itu dinilai belum Soekarnois. Berbeda dengan Ridwan, menurutnya, Wali Kota Bandung itu secara eksplisit mengaku dirinya belajar dari Soekarno.emoticon-Big Grin

"Jadi sekarang ini yang kita ambil yang clear dan mendapat pengakuan dari internasional, pengakuan dari dalam negeri dan clear mendefinisikan dirinya sebagai Soekarnois. Ridwan Kamil kan walaupun bukan PDI Perjuangan kan dia ngomong dengan emplisit ya, ini i learning from Soekarno. Kayak gitu," kata Eva di Kinasih Resort Depok, Jl Raya Cilangkap, Kelurahan Cilangkap, Tapos, Depok, Selasa (6/9).

"Belum, kebetulan belum. Nanti kalau Pak Ahok kan ramai," sambung Eva.

Selain harus berpaham Soekarnois, Eva berujar pembicara yang dipilih adalah mereka yang telah terbukti sukses melakukan tugasnya dan diakui sebagai pemimpin yang apik oleh masyarakat. Serta, lanjut Eva, dianggap sebagai pemimpin yang menjalankan pemerintahan atas dasar ideologi pancasialis.

"Orang disuruh ke sini karena bisa membuktikan bahwa sumber insipirasi didalam melakukan pemerintahan, menjalankan pemerintahan itu sebenarnya dari ideologi dan itu bisa dilihatkan ini dari sila ke ini, sila kesatu kedua dan seterusnya," tegasnya.

Di kesempatan yang sama, Djarot mengatakan PDIP tidak mengundang Ahok karena dia bukan kader partai. "Kan Pak Ahok belum kader, belum ada KTA (kartu tanda anggota)," tutupnya.

http://www.merdeka.com/politik/pdip-...oekarnois.html
---------------------------------------------


Mau ketawa iya, mau marah iya, kalau baca berita ini.
Djarot bilang, Ahok belum kader (PDIP), jadi tidak diundang. Kalau begitu Ridwal Kamil fix sudah menjadi kader dong karena diundang. emoticon-Big Grin
Atau taruhlah, Ridwan Kamil diundang karena disinyalir dia akan menjadi kader PDIP buat diusung menjadi Cagub Jawa Barat. Sementara Ahok gak diundang karena dia menolak menjadi kader partai. lantas siapa yang menggadaikan harga diri demi kekuasaan?

Ini semakin lucu, karena Ridwal Kamil itu dulu diusung Gerindra dan PKS, sekarang direbut PDIP.
Ahok dulu diusung Gerindra dan PDIP, sekarang direbut Golkar.

Bicara soal Sukarnois seperti yang dikatakan oleh Eva, apa sih Sukarnois itu? Apa ciri-cirinya?
Apa Sukarno sendiri pernah menyebut para pengikutnya atau pendukungnya sebagai Sukarnois? Koq jadi seperti Maois, Leninis?
Atau cap Sukarnois itu didapat hanya dengan sebuah pengakuan bahwa : Ini lho, aku adalah anak ideologi Sukarno. Ini lho, aku adalah pengejewantahan Sukarno. Semua lidahku menurut apa Sukarno. Semua baktiku bercermin pada Sukarno? Seperti yang Ridwan Kamil lakukan, dia membuat pengakuan bahwa dia adalah Sukarnois, sementara Ahok gak pernah bicara sampai detik ini bahwa dia Sukarnois? emoticon-Big Grin

Berani dah gw berdebat sama Eva ini bicara soal Sukarnois. Padahal kata atau sebutan Sukarnois ini adalah sebutan bagi pendukung Sukarno oleh Orde Baru, lha ini malah dipakai oleh Eva. Konyol!

Ditambah lagi, kata si Eva ini : Pemimpin yang menjalankan pemerintahan atas dasar ideologi Pancasilais!Guobloknya!!! Ideologi sama Pancasilais koq digabung!! Taruhlah dia salah ucap, seharusnya ideologi Pancasila, lantas apakah Ahok tidak menjalankan pemerintahan dengan berdasar Pancasila? Atau hanya Risma? Ridwan Kamil? Atau Hasto Wardoyo?

Mana yang dilanggar Ahok dari Pancasila?

Sila ke 1? Ahok gak bertuhan? Ahok iutu punya agama. Dan Ahok gak melarang bawahannya bertuhan atau harus bertuhan yang sama atau beragama yang sama.
Sila ke 2? Ahok gak beradab? Memindahkan masyarakat kumuh ke perumahan bagus dengan segala fasilitasnya itu disebut gak beradab?
Sila ke 3? Ahok memecah belah persatuan? Apa Ahok mementingkan satu kelompok agama? Satu kelompok massa? Satu kelompok golongan? Justru Ahok mempersatukan para pendukungnya yang lintas agama dan lintas suku berdasarkan kinerjanya yang nyata.
Sila ke 4? Ahok gak mau bermusyawarah? Lha yang diupload di yutub itu apa? Rapat2 itu apa bukan bermusyawarah? Menerima para jagoan di Balai Kota itu apa bukan musyawarah? Musyawarah seperti apa yang diinginkan? Musyawarah tapi maksa Pemda?
Sila ke 5? Ahok gak adil? Kata siapa? Apa KJP disebar hanya buat kalangan tertentu dan seagamanya saja? Apa bantuan BPJS yang diberikan Ahok jika ada yang mengadu ke Balai Kota itu hanya menyasar warga keturunan sepertinya? Apa penggratisan Trans Jakarta itu hanya berlaku bagi warga keturunan? Lantas, Keadilan Sosial seperti apa yang diinginkan?

Balik sekarang gw tanya, apa sih kontribusi Eva Sundari ini terhadap bangsa Indonesia? Apakah dia telah menjalankan prinsip2 Sukarno seperti yang dia bilang? Apa dia Sukarnois? emoticon-Leh Uga Apa dia Pancasilais?

Pret lah!
0
3.6K
45
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.8KThread41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.