Di balik keputusan Manor Racing mendepak Rio haryanto sebagai pebalap utama dan hanya menjadikannya sebagai pebalap cadangan pada 10 Agustus 2016, rupanya ada skenario buruk Tim Mercedes. Tim balap asal Jerman itu memang mengincar kursi pebalap asal Solo itu untuk diberikan kepada pebalap didikannya Sebastian Ocon, asal Prancis.

Rio Haryanto yang kini hanya ditunjuk sebagai pembalap cadangan, tak bisa berbuat apa-apa. Maklum ia masih memiliki tunggakan sebesar 7 juta euro pada Manor racing. Meski Rio dikontrak selama setahun, namun sebagai pay driver Rio juga ditunt8ut melunasi utangnya itu.

rio-jerman2

Rio tak patah arang, dan ia tetap berangkat ke Belgia untuk menjadi mentor bagi pembalap baru Esteban Ocon. Pebalap asal Prancis itu bakal melakoni debutnya di Formula 1 dengan menggunakan mobil Manor MRT05 yang sebelumnya digunakan Rio pada paruh pertama musim ini.

Masuknya Ocon ke Manor Racing itu bukannya tanpa kompensasi. Sebelumnya Manor mengincar Jordan King. Namun Mercedes akhirnya datang memberikan uang 1-4 juta Euro kepada Manor agar Ocon bisa melakoni debut di Formula 1. Yang perlu dicatat adalah kedua pembalap Manor Racing sekarang ini, Pascal Wehrlein dan Ocon, adalah pembalap binaan Mercedes dan mesin yang digunakan Manor merupakan pasokan dari Mercedes.

riopascal

Rio tak ingin memikirkan hal itu. Rio mengaku sudah siap memetik pelajaran lain dari peran barunya sebagai reserve driver di tim Manor Racing. Rio berharap segera menemukan tim baru untuk kembali tampil di lintasan balap Formula 1.

Jika melihat kemampuannya tanpa unsur mesin yang sudah dibuat oleh teknisi Manor dan Mercedes, sebenarnya Rio memiliki kemampuan untuk bersaing dengan pebalap papan atas. Sebelumnya, pada awal musim balapan F1 2016, Rio juga sempat ditawari untuk bergabung dengan tim Force India. Hanya uang yang disetor oleh Rio di tim asal India itu lumayan besar 25 juta euro.

rio-baku2

Besarnya uang tersebut dirasakan memberatkan oleh manajemen Rio Haryanto. Sementara penawaran dari Manor sendiri hanya 15 juta euro. Namun angka-angka tersebjut tetap saja dianggap terlalu besar oleh tim-tim papan atas untuk seorang pay driver. Namun rupanya dunia balap, khususnya tim-tim baru seperti Manor, memiliki aturan sendiri yang cenderung ingin mengeruk keuntungan atas hadirnya pebalap pay driver di tim mereka.