Aulia Bintang Pratama, CNN Indonesia Selasa, 06/09/2016 19:27 WIB


Tri Rismaharini dihadirkan sebagai pemateri dalam sekolah partai yang diadakan PDIP di Depok, Selasa (6/9). Megawati memberi sambutaan dalam acara tersebut. (CNN Indonesia/Aulia Bintang Pratama)

Jakarta, CNN Indonesia -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berkukuh enggan diboyong ke DKI Jakarta untuk menjadi calon gubernur di Pilkada 2017 mendatang. Permintaan ribuan anak-anak di Surabaya menjadi salah satu alasan kenapa dia enggan pindah ke Jakarta.

"Mereka ini kadang-kadang takut kalau saya dibawa ke Jakarta, maka saya izin (pada Megawati Soekarnoputri) jangan dibawa ke Jakarta," kata Risma saat ditemui di Wisma Kinasih, Depok, Jawa Barat, Selasa (6/9).

Kehadiran Risma di Wisma Kinasih adalah diundang sebagai pembicara di acara sekolah partai yang diadakan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Predikat sebagai salah satu kader terbaik PDI Perjuangan membuat dia dipilih sebagai salah satu pemateri acara tersebut.

Risma menuturkan selama di Surabaya dia sering berbincang dengan anak-anak kecil yang masih berstatus murid sekolah dasar. Tak hanya berbincang, dia juga sering membawa mereka ikut dalam mobil miliknya.

Dalam momen-momen itulah muncul dukungan terhadap Risma agar dia tak maju ke Jakarta. Setidaknya ada 5.000 anak-anak yang disebut Risma meminta agar dia tak dibawa ke Jakarta.

Tak mau semangat anak-anak tersebut hilang, akhirnya Risma pun memberanikan diri meminta agar dia benar-benar tak dicalonkan sebagai kepala daerah di DKI Jakarta.

"Izin bu jangan dibawa ke Jakarta nanti mereka tak semangat lagi," ujar dia.

Kepedulian Risma terhadap semangat anak-anak tersebut sebenarnya merupakan turunan dari sejumlah program yang dia jalankan di Surabaya. Banyak anak-anak kreatif asal Surabaya yang akhirnya mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia.

Salah satu festival yang diadakan di Brazil, kata Risma, menjadi acara yang melibatkan banyak anak Surabaya. Dari 15 anak Indonesia di festival tersebut delapan orangnya merupakan anak asli Surabaya.

Kreativitas anak-anak Surabaya itu tak lepas dari beberapa program taman tematik yang Risma jalankan di Surabaya. Dengan sedikit memamerkan hasil kerjanya, dia menunjukkan bahwa taman di Surabaya tak kalah dibandingkan taman-taman di kota lain.

Menurut Risma, hampir semua taman di Surabaya sudah menggunakan fasilitas free wifi, suatu hal yang sekarang menjadi hal wajib di tempat berkumpul masyarakat.

Selain itu ada juga taman yang memamerkan aksi tari dari anak-anak yang bisa disaksikan pada sore hingga malam hari. Taman yang disebut sebagai taman ekspresi itu juga dipadupadankan dengan taman prestasi bagi anak-anak di sana.

Sementara bagi orang-orang tua, Risma menyediakan taman memancing di mana ikan di taman itu tak akan oernah habis karena selalu diisi oleh pemerintah kota. Hal itu dilakukan agar para bapak-bapak betah berlama-lama di taman

Hal lain yang dibanggakan Risma lewat taman adalah sungai buatan yang ujungnya adalah kolam renang. Pedagang kaki lima di Surabaya pun diarahkan ke sana agar tidak berceceran di jalan-jalan. "PKL ini kami tata," ujar dia.

Sebelumnya Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sempat membuka isi "dapur" saat dia membuka acara sekolah partai hari ini.

Megawati mengakui dalam beberapa waktu ke belakang nama Risma menjadi perbincangan karena digadang-gadang akan diusung PDI Perjuangan di Pilkada 2017 di DKI Jakarta. Penolakan yang beberapa kali diungkapkan Risma tak membuat isi tersebut surut.

Megawati ternyata memperhatikan penolakan Risma tersebut. Dia lantas berbicara dengan Risma agar tak perlu memikirkan isu yang liar seperti itu. "Itu urusan ketua umum, kasihan Mbak Risma dikejar-kejar," kata Megawati.

Nama Risma memang santer menjadi salah satu bakal calon Gubernur DKI Jakarta karena hampir semua survei internal partai politik menginginkan dia hijrah ke Jakarta.

Survei dari beberapa lembaga pun memperkuat keinginan itu, superioritas petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok hanya bisa diimbangi oleh Risma seorang. Nama Sandiaga Uno dan Yusril Ihza Mahendra yang sudah lebih dulu muncul bahkan tak bisa mengalahkan nama Risma.

Namun begitu, Megawati menegaskan bahwa jangan sampai konsentrasi Risma terganggu oleh isu Pilkada DKI. Dia meminta agar Risma fokus mengurusi Surabaya dan menyerahkan semua masalah Pilkada ke tangannya. (obs)

sumber

nah dah jelas kan