- Beranda
- The Lounge
Cara melihat SENI yang berbeda dari kacamata GEEK
...
TS
Gyatso
Cara melihat SENI yang berbeda dari kacamata GEEK
Quote:
SENI DI INDUSTRI HIBURAN?
Quote:
Ini yang paling menjadi alasan saya nulis ini. Ada banyak banget kalo kamu search di trailer-trailer film hollywood di youtube, atau ada seseorang yang berkomentar tentang sinetron/serial/drama/anime/produksi TV adalah karya seni. Ane ngangkat alis aja. Darimana mereka bisa bicara begitu? Jadi ane jelasin apa itu industri. Industri adalah segala sesuatu yang diproduksi masal untuk memenuhi kebutuhan orang banyak. Jadi, jika itu tayang dibioskop, tayang di televisi, di produksi oleh penerbit, di terbitkan label terkemuka itu industri. Dilihat dari sifatnya yang untuk memenuhi kebutuhan orang banyak, produksi industri tidak lagi bisa dibilang seni. Ane disini mau jelasin apa-apa aja poin dari yang disebut seni (bagi saya).
nb:
Tidak ada yang salah mengkomsumsi produk industri. Saya juga masih seneng nonton film hollywood, serial, baca buku ringan. Gak ada yang salah dari terinspirasi, termotivasi, dan lain sebagainya yang positif buat kamu.
1. SENI MEMILIKI IDE BESAR YANG MAMPU MENGGERAKKAN ZAMAN
Karya seni klasik pada zaman dulu, bisa dibilang ada yang dibicarakan. Saya tidak ngomong, batman dan kriminalitas dunia ada korelasinya. Saya bicara bagaimana para seniman berpikir untuk menciptakan sesuatu yang menurut dia benar. Bukan yang memuaskan orang banyak.
Quote:
Jadi, tanpa adanya perbincangan tentang ide besarnya, itu jelas bukan seni. Ide besar ini semata-mata gak lahir dari premis pada bentuk karya seni apapun. Jadi misalnya ada film yang berbicara "seandainya terjadi kiamat, bagaimana nasib manusia selanjutnya". Itu premis, dan itu bukan ide yang besar. Jadi kalo ada orang bilang, "star wars ini memungkinkan banget kalo nanti bakal gini...gitu...bla...bla...bla...". Sudah pasti itu omongan dari mulut Geek atau antusias lah.
Ide karya seni dilihat bagaimana ia bisa mengambil peran untuk lingkungan sekitarnya. Gak muluk kok. Masak iya, pelukis-pelukis terkenal yang kita tahu itu berbicara tentang dunia? Kenyataannya, mereka berbicara tentang keadaan sekitar mereka. Margrite tentu saja berbicara tentang prancis dan andy warholl berbicara tentang amerika. Ini berlaku untuk semua jenis karya seni kayak sastra/tarian/musik/film/pertunjukan.
2. SENI MEWAKILI SEMANGAT PADA ZAMANNYA
Kamu ketemu orang yang ngaku memiliki karya yang surrealist? Realist? karya yang feminis? Sebenarnya ini salah satu akibat dari salah konsep itu. Berkaitan dengan poin pertama, seni yang sudah ada hanya ada pada zaman itu. Karya seni bentuk apapun hanya ada pada zaman itu lahir. Kamu gak bisa semata-mata menyebut itu karya seni [nama aliran], karena sudah tidak ada perjungan seperti itu lagi sekarang ini. Kayak orang-orang ngaku dia feminist, padahal di Indonesia bisa dibilang lahirnya saat era kartini. Kalau kita memang membuat karya seni, harus mampu merespon keadaan sekarang. Kenapa gak buat gaya baru?
Semangat pada zamannya, bukannya kita tidak bisa berbicara tentang masa depan atau masa lalu. Tapi lebih seperti masa depan atau masa lalu yang ada di karya seninya itu, mewakili pemikiran pada zaman itu. Perbincangan ini sering banget ane temuin di komentar-komentar youtube tentang "ini film surealis banget" bla...bla...bla. Padahal itu hanya absurd. Saya cuma bisa bisa bilang, tidak seperti itu. Kalau memang tujuan pembuatnya juga berbicara seperti itu, ya berarti itu bukan karya seni.
3. TIDAK DIPRODUKSI SECARA "MASAL"
Ini perlu penjelasan lebih banyak lagi. Tapi contohnya itu gini, kamu nonton attack on titan, beli blu-ray nya, beli merchandisenya, berfoto di comicon, terus masih bicara itu seni? Itulah yang membedakan jauh antara seni dan produk industri. Terus bagaimana karya reproduksi lewat misalnya percetakan atau reproduksi lukisan?
selama ide dan niat awal sipembuatnya untuk merespon lingkungannya pada zaman itu, itu masih dibilang diseni. Banyak banget karya seni apalagi sastra yang direproduksi ulang. Biasanya si ahli waris karya-nya yang mengkomersilkan. Kekacauan ini salah satunya terjadi akibat ada aturan DMCA -kalau sekarang ini- (Digital Millenium Copyright Act). Karya seni yang komersil masih bisa dibilang seni. Asalkan bisnis bukan tujuan dari karyanya atau permintaan pihak tertentu, karyanya tidak untuk kebutuhan hiburan orang banyak dan mencoba merespon keadaan dilingkungannya
AKHIR KATA
Jadi ya, semakin banyak orang yang geekdi komunitas maya. Gak papa sih. Cuman jangan terlalu dipikir. Kayak, bagaimana matrix itu nyata? Bagaimana kalau kita bisa seperti inception? Menurut science bla-bla-bla. Ayolah, itu bukan seni dan tidak mewakili pemikiran apapun kecuali keuntungan pada masa itu.
Buat para pelaku/penggiat/pengrajin mulailah sadar sama keadaan sekitar, memaknai realitas dari kacamata kalian sendiri. Atau kalau mungkin tidak setuju dengan tulisan saya, buat aja karya yang menurut agan benar dan saya salah. Semoga saja bisa jadi karya yang bermanfaat buat masa depan.
Menurut pandangan saya sendiri, berdasarkan tulisan saya ini, saya menganggap karya si juki lebih kelihatan seni dibanding karya hanung bramantyo
kamu geek bray?
0
44.4K
346
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
925.1KThread•90.8KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya