Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

victimofgip999Avatar border
TS
victimofgip999
Nusron Wahid Adalah Orang yang "Rasis Malu-malu" Atau Rasis Terselubung
Nusanews.com - Nusron Wahid alias Nusron Purnomo, Kepala BNP2TKI saat ini, ditunjuk menjadi salah satu ketua tim sukses Petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk Pilkada Gubernur DKI Jakarta pada bulan Februari 2017 nanti.

Nusron yang dikenal sebagai salah satu tokoh muda Nadhlatul Ulama (NU) yang berkiprah di Banser NU, mengatakan jika dirinya menjadi Ketua Die hard Ahoker, karena Ahok dianggapnya memiliki dua minoritas, Cina dan Kristen.

Tokoh muda sosial politik, Zeng Wei Jian, justru menganggap jika Nusron seorang yang memiliki kepribadian dan pemikiran yang Rasis.

“Bagi saya, ini jawaban seorang rasis. Lebih tepatnya disebut “covert rascist (Rasisme terselubung),” Kebalikan dari David Duke, The Imperial Wizard of Ku Klux Klan,” ujar Zeng Wei Jian yang biasa disapan Ken Ken oleh rekannya.

Bahkan Nusron dianggapnya sebagai seorang “Rasis malu-malu” karena Nusron sedang mencoba untuk memainkan kartu “Politik Identitas” dimana Nusron sedang mempolitisasi soal Ras dan Agama. Demi mendapatkan simpatik dari warga Jakarta karena Ahok diserang dari sisi minoritasnya.

“Dengan manuver mendukung Ahok, seorang cina dan kristen, Nusron hendak mengantongi “sertifikat anti-rasist”,” tulis Ken Ken yang dikirim kepada redaksi pembawaberita.com

Justru Ken Ken menilai jika Nusron dianggap sangat gagal paham jika disandingkan dengan pesan dari Abraham Lincoln, Presiden Amerika Serikat yang pertama, yang mengatakan “Achievement has no color (Prestasi tidak memiliki warna)”

“Justru anggapan jika Ahok minoritas, maka Nusron secara langsung atau tidak langsung, menuduh jika Indonesia adalah negeri rasis. Padahal, sejauh saya ketahui, di Indonesia tidak pernah ada slogan rasis ala Amerika: “One hundred dead black people equal to one dead white person. (Seratus orang kulit hitam mati sama dengan satu orang kulit putih yang mati) ” ujar Ken yang heran dengan sikap Nusron.

Bahkan Ken yang juga warga keturunan dari etnis Tionghoa, justru mempertajam jika sepanjang sejarah Indonesia, pekerjaan sebagai seorang PNS atau Militer, memang tidak terlalu disukai oleh mayoritas warga Tionghoa. Sementara terkait dengan partisipasi dalam kancah perpolitikan, kaum minoritas, baik dari etnis maupun agama, ikut mewarnai perpolitikan Indonesia.

Kegaduhan politik “Ahok issue” ini sepenuhnya disebabkan karena realitas prestasi minim Ahok, manipulasi tim medianya, sikap dan arogansi Ahok. ” Hanya genk Nusron Wahid saja yang mempersoalkan “kecinaan” dan agama yang dipeluk Ahok,” ujarnya.

Maka Zeng Wei meminta agara penolakan terhadap Ahok sebaiknya tidak direspon dengan serangan fitnah rasisme. Karena sejatinya, Ahok justru tidak bisa berkelit dari fakta atas report BPK terkait kinerja Ahok, yang dirilis terdapat 70 temuan, yang berpotensi merugikan kas daerah, hingga Rp. 1,71 trilyun, “itu cuma dilakukan Ahok dalam satu tahun anggaran,” tulis Ken.

Ahok sendiri saat ini, semakin mendapatkan kebencian dari warga Jakarta, terkait dengan penggusuran. Sementara itu justru Nusron seakan membenarkan keimanan agama Ahok jika penggusuran adalah benar.

Zeng Wei mengatakan peran Podomoro hanyalah membangun rusun, bukan Ahok, karena itu bisnis, dan tidak pernah menujukan soal kompensasi kepada warga yang digusur.

“Dari 6.027 KK yang digusur di Kalijodoh dan ber-KTP DKI. Rusun Marunda hanya menampung 200 KK, dan mereka diperlakukan sebagai tenant,” ujar Zeng Wei, sementara selebihnya kocar-kacir tak tentu arah.

Zeng Wei Jian juga mengingatkan Nusron yang “Membanggakan Rasisnya” terkait minoritas Ahok. Dalam periode 5 tahun, Gubernur Sutiyoso, ketika menggusur 8 ribu KK, mendapatkan ganti rugi dan kerohiman.

Sementara dalam kurun waktu 2 tahun, Ahok sudah menggusur lebih banyak dari angka 8 ribu KK di seratusan titik. Ahok tidak memberi seperak pun kompensasi. Ini prestasi Ahok sebagai seorang Cina dan Beragama Kristen, versi yang dibanggakan Nusron.

Di era Ahok, tidak ada perubahan bersifat esensial dan substantif. Pendidikan universitas tetap mahal karena dikuasai oleh gurita “pengusaha sekolahan”. Internet tetap mesti bayar.

“Hanya sekelompok buzzer panasbung (Pasukan Nasi Bungkus) ahoker (pendukung Ahok), tentara oranye, makelar tanah dan developer saja yang disejahterakan Ahok.” KecamZeng Wei Jian.

Selain itu, Zeng Wei Jian juga, mengingatkan kembali, sola Ahok punya segudang catatan hitam semisal di bidang caci-maki, pencitraan, skandal korupsi, kumpulkan sejuta KTP bodong, zig zag politik kutu loncat, bully membully, jilat ludah sendiri, bikin Jakarta rentan banjir, kemacetan super, janji politik dusta dan lain sebagainya.

“Semua itu tidak bisa diputihkan hanya karena Ahok adalah cina dan kristen,” ujar Zeng Wei mengingatkan Nusron sudah sangat rasis, jika kebanggaannya kepada Ahok karena berasal dari dua minoritas.

“Namun saya bisa memahami bila Nusron dan kawan-kawan, sebagai pemain politik praktis, memilih modus gampang seperti memainkan politik identitas atau playing victim game,” tulis Zeng Wei Jian sambil mengingatkan kepada Nusron dan seluruh pendukung Ahok, agar berhati-hati, karena justru hal itu bisa memicu disintergasi sosial. (pb)


http://www.nusanews.com/2016/09/zeng...orang.html?m=1

Jadi ketika si Ahok mewek dengan menyebut ras dan agamanya untuk play victim membuktikan kalau si Hoktod itu adalah manusia rasis.

Rakyat DKI menentang dia karena mulut kotornya, kekejiannya dalam penggusuran, penghambaannya terhadap pemilik modal, dan sikapnya yang sangat arogan.

Lalu akan dibelokkan si Ahok ke arah SARA dan bermain sebagai Victim di sana. Seolah dia diserang karena agama dan rasnya.

Menjijikkan.
0
7.1K
114
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.3KThread41.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.