KabarJambi.net – Gubernur Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Peternakan Universitas
Jambi (Unja), Adlin Yulianto, membantah telah terjadi pelecehan seksual selama program
pengenalan kampus berlangsung.
Namun, ketika KabarJambi.net memperlihatkan sebuah foto yang kemudian diupload
bersamaan berita ini, Adlin menyatakan pada peristwa tersebut pelakunya bukan panita
maupun alumni Fakultas Peternakan Unja.

“Itu bukan kami pelakunya, bukan panitia, bukan pengurus BEM, juga bukan alumni Fakultas
Peternakan Unja. Pokoknya bukan kami pelakunya,” jelas Adlin ketika menemui KabarJambi.net
di Bandara Sultan Thaha, Minggu (28/8/2016) sore.
Ketika ditanya lebih jauh, Adlin mengaku tidak mengetahui pelaku yang melakukan pelecehan
seksual tersebut.
Di foto tersebut, nampak seorang pria yang menyentuh payudara salah seorang mahasiswi baru
menggunakan tangannya.
Jika diperhatikan dengan seksama, pria tersebut menggunakan pakaian seragam satuan
pengamanan.
“Pas kejadian tersebut, bukan lagi menjadi rangkaian kegiatan resmi panitia,” kata Adlin.
Ketika ditanyakan pertanggungjawaban panitia atas kejadian ini, Adlin menyatakan hal itu
bukan tanggung jawab panitia.
“Itu di luar tanggung jawab kami, karena itu bukan panitia pelakunya, juga di luar agenda
program pengenalan kampus,” ujarnya. (mu)

KabarJambi.net – Berita pembubaran kegiatan Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Ospek)
Fakultas Peternakan UNJA mendapat banyak tanggapan Netizen di Facebook.

Rata­rata mereka mengutuk adanya Ospek yang dilakukan oleh para mahasiswa tersebut.
Mereka menyebut Ospek dengan metode bullying seperti metode kuno.
“Primitif,” tulis akun Lkp Pusdikom Jamb

Lalu, akun Sunarto Narto menyebut kegiatan tersebut membuat malu UNJA dan Mahasiswa.
“Bikin maluuu,” tulisnya.
“Betul bikin malu aj lho, Kasihan ortu mati” an cariin uang buat kulia lho
Tp lho buat hti ortumu menangis, Dosennya jg pd tutup mata,” tulis akun Agus Salim.(nv)

Ospek Kok Gitu?


Berita tak sedap lagi-lagi menggema dari dunia pendidikan.

Dalam beberapa hari terakhir, publik telah digemparkan oleh terungkapnya perpeloncoan yang diberlangsungkan di Fakultas Peternakan Universitas Jambi.

Perploncoan yang berlangsung disebut-sebut tidak mendidik bahkan beberapa kasus yang terjadi seperti tidak mencerminkan pendidikan di perguruan tinggi.

Hal tersebut makin disorot ketika Rektor UNJA Johni Najwan turun langsung untuk membubarkan ospek pasa Jumat (26/8) sore yang disinyalir tak manusiawi dan melanggar peraturan menteri.

Berikut hasil investigasi yang telah dilakukan oleh tim internal. Tim kami menemukan beberapa pengakuan dari mahasiswa Fakultas Peternakan tentang gambaran kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus (PKK, dulu Ospek) setiap penyambutan mahasiswa baru beserta cuplikan foto-foto kejadian.

Beberapa mahasiswa yang berhasil diwawancarai menuturkan kepada tim tentang gambaran yang selama ini terjadi sebagai berikut :

1. Memegang ketiak lalu menggosokkannya ke gigi.
"Kami sebagai mahasiswa baru itu disuruh main kereta-kereta apian, tangan kami dipaksa megang ketiak kawan dan dalam kondisi yang sama kami juga diminta gosok gigi pake tangan dari bekas ketiak itu" ungkapnya kepada tim (Selasa, 30/08/2016).

2. Menyeburkan diri ke kolam kotoran.
Ditambahkan mahasiswa yang lain semua mahasiswa baru Fapet UNJA juga dipaksa untuk menceburkan diri kedalam kolam yang berisi campuran berbagai kotoran.

"Kami jugo dipakso masuk macam kolam, airnyo tuh campuran dari banyak kotoran dan urin. bau nian dan banyak yang dak sanggup disitu" tambahnya.

3. Ada indikasi pelecehan seksual.
Terkait pelecehan seksual yang mencuat ke publik, mahasiswa Fapet yang tak mau identitasnya disebutkan mengaku bentuk-bentuk yang tampak didepan mata dilakukan adalah sebagai berikut:

"Maru yang laki-laki disuruh buka baju. maru yang perempuan dipaksa lihat tubuh laki-laki. Trus yang kami yang laki-laki juga disuruh berbaring telentang dengan kepala kami disuruh (maaf) tidur diatas kemaluan maru laki-laki lainnya. Risih nianlah" ungkapnya.

4. Luluran menggunakan Kotoran dan urin. Selain menyeburkan diri kedalam kolam kotoran, mahasiswa baru Fakultas Peternakan UNJA juga diminta untuk "luluran" menggunakan adonan puluhan jenis feses dan urin.

"Kakak-kakak nyuruh kami berluluran dengan air urin,dicampur banyak jenis kotoran dan kalau dak tahan banyak yang muntah pas digituin tuh. Kalo udah kotor-kotor dan luluran, kami kadang yang laki-laki disuruh main tinju-tinjuan juga dan kami yang perempuan joget didepan laki-laki dan senior" tutupnya.

5. Kuda-kudaan disuruh berkelahi.
Selain sibuk dengan kotoran hewan, mahasiswa baru Fakultas Peternakan UNJA juga disuruh untuk naik kepundak kawan dan disuruh untuk berkelahi dengan sesama maru lainnya.

Saat pembubaran dilakukan oleh rektor pada Jumat lalu, tim juga mendapat laporan ada mahasiswa yang karena kelelahan akhirnya kerasukan dan pingsan.