Ilustrasi klub Al Nasr dalam undian Liga Champions Asia di Kuala Lumpur, Malaysia, 10 Desember 2015
Kehebohan itu terkuak. Wanderley Santos Monteiro Junior diduga menggunakan paspor palsu Republik Indonesia untuk bermain di klub Al Nasr, Uni Emirat Arab (UEA).

Wanderley adalah penyerang asal Brasil yang menjadi bintang lapangan dalam kemenangan 3-0 Al Nasr atas klub Qatar El Jaish, pekan lalu (24/8/2016). Berkat dua golnya dalam pertandingan leg pertama perempat final Liga Champions Asia itu, Wanderley menjadi pemain terbaik Asia pekan lalu (Toyota Player of the Week).

Pertandingan di kota Doha, Qatar, itu adalah partai debut pemain berusia 27 tersebut. Al Nasr memboyongnya dari sesama klub UEA Sharjah pada musim panas ini.

Kehebohan mengemuka di Indonesia karena data pribadi Wanderley menunjukkan statusnya sebagai pemain asal Indonesia dan Brasil. Antara lain seperti terdapat dalam laman resmi federasi sepak bola UEA.

Publik sepak bola di Twitter merasa kaget karena ada pemain berpaspor Indonesia tapi tak pernah terdengar atau terlihat sosoknya. Bahkan PSSI mengaku asing pada Wanderley yang punya rekam jejak ahli mencetak gol itu.

Pemain kelahiran Campinas, Brasil, ini berkarier di Timur Tengah sejak 2011 dengan membela klub Al Arabi Qatar hingga 2014. Setelah mencetak 32 gol dalam 51 pertandingan bersama Sharjah, dia pindah ke Al Nasr.

Namun bukan hanya publik (sepak bola) di Indonesia yang kaget dan bahkan awam pada sosoknya. Klub El Jaish bahkan menuduh Al Nasr telah menggunakan pemain tak sah dalam pertandingan antarmereka. Wanderley disebut bukan orang Indonesia yang sah.

Tetapi Wakil Presiden Al Nasr Ahmed Khoury, yang dikutip media lokal 24, ahad (28/8), menegaskan bahwa pihaknya bertindak sesuai aturan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).

"Wanderley adalah pemain Asia berkebangsaan Indonesia yang terdaftar di Asosiasi Sepak Bola Uni Emirat Arab," kata Khoury.

Seorang sumber internal Al Nasr mengatakan kepada 24 bahwa Wanderley memang memegang dua paspor. "Tetapi begitu pindah ke Al Nasr, dia mendaftar dengan paspor Indonesia," katanya.
خوري: النصر اتبع لوائح "الآسيوي" في قيد فاندرلي[URL="https://S E N S O R7sOIZp6gXT"]https://S E N S O R7sOIZp6gXT[/URL] [URL="https://S E N S O RK9KQidvbQV"]pic.twitter.com/K9KQidvbQV[/URL]
— Twenty Four Sport (@20foursport) August 28, 2016
Untuk diketahui, peraturan AFC mengizinkan setiap klub Asia menurunkan maksimal empat pemain asing di kompetisi regional. Namun aturan 3+1 itu menegaskan seorang pemain di antaranya harus berpaspor Asia.

Adapun Al Nasr musim ini memiliki empat pemain asing. Masing-masing dua pemain asal Prancis, seorang pemain dari Burkina Faso, dan seorang lagi adalah Wanderley yang terdaftar dengan paspor Indonesia.

Tetapi Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM menduga kuat paspor Indonesia yang dipegang Wanderley adalah palsu. Heru Yudha, Kepala Bagian Humas dan Umum Ditjen Imigrasi, dilansir Antaranews (Rabu 31/8), mengatakan pihaknya sudah melakukan penelusuran.

Pertama, tidak ada data paspor RI atas nama Wanderley di Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian. Kedua, Ditjen Imigrasi tak pernah mengeluarkan paspor untuk dia. Dan Ketiga, Wanderley tak pernah masuk-keluar wilayah Indonesia sama sekali --baik dengan paspor Brasil maupun Indonesia.

"Kami segera berkoordinasi dengan KBRI di UEA untuk melakukan penyelidikan terhadap paspor pemain itu yang diduga kuat palsu," ujar Heru dikutip TopSkor.

Tetapi Ditjen Imigrasi tak bisa berbuat lebih jauh selain hanya memastikan keaslian paspor itu. Heru yang dikutip Detikcom mengungkapkan hanya bisa mendata siapa saja yang bermain dalam paspor palsu Indonesia.

Sedangkan urusan hukumnya hanya bisa dilakukan oleh otoritas setempat, dalam hal ini UEA.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...sil-di-al-nasr

---