Quote:
Selasa, 30 Agustus 2016 | 14:42 WIB | MEGAPOLITAN
JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Kehadiran relawan Ahok-Djarot di Balai Kota Jakarta kemarin dengan membawa roti buaya, dipermasalahkan oleh tim Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) yang dipimpin oleh Habiburokhman.
Rencananya, ACTA akan datang ke Balai Kota Jakarta guna bertemu Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), untuk mengungkapkan keberatan tersebut.
Menurut Ketua Advokat DPP Partai Gerindra ini, alasan ACTA memprotes karena relawan pendukung Ahok-Djarot diterima mantan Bupati Belitung Timur itu dalam kapasitasnya sebagai seorang gubernur.
"Kemarin Ahok juga menerima relawan pendukung dia sebagai cagub di Balai Kota, pada saat hari kerja dan dengan seragam dan pin Gubernur," ujar Habiburokhman kepada Netralnews.com, Selasa (30/8/2016).
Habiburokhman juga berharap, Ahok bisa membedakan kapasitas dia sebagai kepala daerah dan sebagai pribadi yang berniat kembali mencalonkan diri.
Sebelumnya, pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat pada Senin (29/8/2016) kemarin, didatangi sejumlah orang yang menamakan diri Relawan Ahok-Djarot, dengan membawa roti buaya.
Roti buaya yang merupakan simbol Suku Betawi dalam sebuah perkimpoian, yang dipercaya melambangkan kesetiaan pasangan mempelai, sengaja dibawa relawan tersebut, dengan harapan Ahok-Djarot tetap setia, langgeng, dan terpilih kembali menjadi gubernur dan wakil gubernur periode 2017-2022.
"Ini sebagai bentuk kesetiaan dan sebagai simbol lamaran, yang mudah-mudahan dengan hal ini Pak Ahok, Pak Djarot, dan petinggi-petinggi partai semua bisa melihat ini adalah kombinasi pemimpin yang layak dipertahankan," ujar Koordinator Relawan Ahok-Djarot, Dodi Matondang, di Balai Kota Jakarta, Senin (29/8/2016).
Reporter : Adiel Manafe
Editor : Y.C Kurniantoro
http://netralnews.com/news/megapolitan/read/20801/pemberian.roti.buaya.untuk.ahok.djarot.dipermasalahkan.acta
Wkwkkwkwk... rupanya si habib nyari ribut gara gara roti... waduuu.. wkwkkwkw
Partainya partai apa? Srimulat.? Wkwkwk.. ndak mutu