- Beranda
- The Lounge
Apakah Kita Masih Cinta Negeri Ini? Cek di Sini!
...
TS
shanty0906
Apakah Kita Masih Cinta Negeri Ini? Cek di Sini!
Nggak terasa, negeri yang sudah kita tinggali seumur hidup ini baru saja merayakan hari kemerdekaanya yang ke-71. Itu berarti kita bukan bangsa yang muda lagi, tapi bangsa yang sudah memiliki budaya dan jati diri yang kental. Tapi, apakah benar seperti itu ya? Kira-kira, masih nggak sih kita itu menghidupkan nilai-nilai ketimuran yang menjadi jati diri bangsa?
Lewat artikel ini, ane mau mengajak agan sista untuk berkaca lagi dengan rasa cinta kita terhadap negeri ini. Oh iya, sista juga baca artikel ane dengan seksama ya, soalnya ane juga akan kasih tips untuk bebas merdeka dari kulit kusam! Tanpa berlama-lama lagi, yuk kita simak
1. Kita Mulai Melupakan Kekayaan Alam Kita Sendiri
Seberapa banyak sih dari kita yang memahami betul-betul kekayaan alam apa yang dimiliki Indonesia? Kita sih tau banget kalau negeri yang kita tinggali ini mempunyai kekayaan Sumber Daya Alam yang luar biasa, karena itu yang biasa kita dengar di telinga kita. Tapi sebenarnya kita nggak benar-benar paham kekayaan macam apa yang kita miliki.
Padahal, kekayaan alam yang kita tinggali di atasnya ini menyimpan berbagai manfaat yang nggak terkira. Salah satunya adalah kekayaan alam yang bermanfaat dan cocok dengan kulit kita. Supaya gan sis tau, Indonesia kaya akan buah Langsat dari Kalimantan dan bunga Hibiscus atau lebih dikenal dengan Kembang Sepatu. Ekstrak buah langsat dan ekstrak kembang sepatu memiliki kandungan yang bisa membuat kulit Asli Cerah, yaitu warna kulit tercerah alami yang bisa dimiliki kulit kita.
2. Kita Mulai Meninggalkan Budaya yang Kita Miliki
Kalau sudah membahas kekayaan alam yang dimiliki Tanah Air, kita nggak bisa lepas dari membahas budaya lokal yang jumlahnya nggak terhitung dari Sabang sampai Merauke. Tapi berapa banyak sih dari kita yang masih menghidupkan budaya-budaya tempat di mana kita tinggal? Perlahan-lahan kita mulai meninggalkan tradisi lokal yang sudah berusaha dipertahankan leluhur-leluhur kita. Dengan berkembangnya teknologi yang nggak terbendung, kita lebih memilih untuk mengikuti arus yang sudah banyak menghanyutkan pemuda pemudi ke kehidupan modern tanpa mempertahankan kearifan budaya lokal. Apakah agan sista salah satunya?
3. Kita Mulai Meninggalkan Jati Diri Ketimuran Kita
Sebelum berbicara tentang meninggalkan jati diri ketimuran, ada baiknya kita mengingat lagi apa sih sebenernya jati diri ketimuran itu. Seperti yang kita tahu, jati diri ketimuran nggak bisa lepas dari segi karakter dan segi fisik. Jati diri ketimuran identik dengan karakter santun dan kalem, sedangkan dari segi fisik kita terlahir dengan rambut hitam dan kulit sawo matang yang cerah. Tapi berapa banyak dari kita yang masih mempertahankan jati diri ini sih?
Dengan masuknya budaya barat lewat media informasi yang saat ini udah memliki berbagai macam bentuk, tentu menjadikannya sulit untuk dibendung. Bahkan kita cenderung menerima dan mengadaptasinya. Kita perlahan mulai merubah karakter kita ke arah karakter barat yang lebih sering kita terima lewat media. Bahkan nggak sampai situ aja, kita mulai berusaha merubah penampilan sampai jati diri fisik kita untuk terlihat sama dengan mereka yang kita konsumsi di media. Nah apakah gan sis merupakan salah satu pemuda yang masih mempertahankan jati diri ketimurannya? Silahkan berkaca sendiri...
4. Kita Mulai Melupakan Kegiatan Agustusan di Lingkungan
Berhubung masih dalam atmosfer merayakan Hari Kemerdekaan ke-71 Indonesia, maka nggak ada salahnya kita membicarakan momen-momen yang hanya terjadi setiap Bulan Agustus. Walaupun diadakan cuma satu kali dalam dalam satu tahun, tapi berapa banyak sih dari kita yang masih meramaikan lomba-lomba 17-an, mengikuti renungan tirakatan setiap malam kemerdekaan, sampai menghias lingkungan hidup kita dengan nuansa Merah Putih? Begitu banyak alasan yang kita utarakan seperti mager, udah bukan umurnya lagi, atau malah sista-sista takut kulit kusam kalau ikut lomba 17-an.
Sista takut kulit kusam gara-gara ikut lomba 17-an? Sista belum tau aja caranya untuk merawat kulit dalam beraktivitas. Usahakan sista melakukan perwatan yang paling dasar yaitu menggunakan moisturizer dan body lotion yang harus mengandung SPF 15 saat berpartisipasi dalam lomba dan setelah itu cuci muka dengan facial foam setelah berkativitas. Nah untungnya sudah ada produk lokal yaitu Sariayu Putih Langsat yang bisa membuat kulit asli cerah dengan kandungan antioksidan, Vitamin C, dan AHA. Sariayu Putih Langsat adalah produk lokal hasil anak negeri sendiri yang tidak kalah dengan produk luar. Kandungan di dalamnya ialah buah langsat dari Kalimantan dan Bunga Hibiscus. Keduanya mengandung natural lightening agent yang dapat mencerahkan kulit secara alami.
Spoiler for :
Kalau penasaran, sista bisa cari tau rangkaian lengkap produk Sariyu Putih Langsat di akun sosial medianya (instagram : Sariayu_MT, FB : Sariayu Martha Tilaar, website : www.bicarakulit.com)
Nah, setelah membaca artikel ini apakah agan sista merasa tercerahkan? Semoga kita semua menyempatkan waktu untuk berkaca pada diri sendiri ya. Nggak ada salahnya di momen kemerdekaan ini selain larut dalam kemeriahannya, kita bisa sekaligus mengintrospeksi diri apakah kita masih mencintai Indonesia, termasuk kekayaan dan budaya di dalamnya.
Ane nggak bohong juga kan, dengan membaca artikel ini sista juga mendapat tips untuk bebas merdeka dari kulit kusam. Semua tips kecantikan yang ane udah sebut di atas bisa sista dapatkan lewat rangkain produk buatan dalam negeri yaitu Sariayu Putih Langsat yang bisa sista dapatkan di minimarket, supermarket atau hypermarket terdekat seperti Carrefour.
Oh ya jangan lupa juga untuk share pendapat agan sista ya di sini, kira-kira gimana ya caranya kita tetap menjadi Bangsa Indonesia yang mencintai kekayaan, budaya, dan jati dirinya? Share di sini ya!
0
24K
31
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.3KThread•84.3KAnggota
Urutkan
Terlama
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru