JAKARTA (Pos Kota) – Setelah selesai merelokasi warga Kampung Pulo, pada Kamis (20/8) dan Jumat (21/8) yang lalu, rencana penertiban tahap 2 di RW 5,6,7, dan 8, Kampung Pulo, Jakarta Timur, masih dipikirkan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama.

“Kalau kita tutup ini sudah tidak banjir, itu kan pasti ada tampungan air seperti danau gitu kan. Nah itu yang mau kami tawarkan, kalau yang ini sudah selesai, kita bangunin rusun. Terus kalian tinggal di dalam, kalau ada sertifikat, saya kasih 1,5 kali. Kalo tidak ada sertifikat, tapi punya surat girik, bukan jual beli lahan negara, kami bisa kasih 1,2 kali. Tapi kalo kamu nggak ada dasar, cuma jual beli bangunan di atas tanah negara, itu ngga bisa.”

Ahok menambahkan keuntungan yang warga dapatkan bila tinggal di rusun. “Pakai air listrik nggak bayar, padahal ini rusun bisa dipakai seumur hidup. 7-10 turunan boleh gunakan rusun ini. Rusun kami berikan, bukan disewakan, juga nggak dijual, itu kan wajar iuran. Kamu tinggal di rumah aja ada iurannya. Kalau iurannya saya gratisin juga, bangkrut dong.”

Dia menargetkan pada tahun 2017, sudah ada tambahan 50.000 unit rusun tambahan, apabila tidak ada halangan.

Ahok: Nggak Punya KTP DKI ya Nggak Dikasih Rusun

JAKARTA (Pos Kota) – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, tak mau dianggap tak adil oleh warga mantan penghuni Kalijodo. Ia menilai warga melapor ke Komnas HAM karena sakit hati tak mendapat rusunawa.

“Kalau nggak punya KTP DKI ya nggak dikasih rusun, tapi kalau punya pasti saya tawari,” kata gubernur bernama panggilan Ahok ini di Balaikota, Jumat (26/8/2016).

Menurutnya, saat terjadi pembongkaran warga yang tak memiliki KTP sudah pergi. Ia bahkan minta Komnas HAM untuk memeriksa 14 keluarga yang pindah dari Rusun Marunda karena yang sewa Rp300 ribu sebulan sudah termasuk murah.

“Warga bisa nabung Rp5 ribu sehari untuk bayar uang sewa,” katanya. “Tapi kalau nggak kuat bayar rusun, kamu nggak kerja sama sekali saya bisa masukin panti.”

Komnas HAM mencatat ada 200 keluarga Kalijodo yang ditampung di Rusun Marunda. Dari jumlah itu, 14 di antaranya keluar rusun karena tak mampu membayar uang sewa Rp300 ribu sebulan.

Mengenai catatan itu, Ahok menjawab, “gue nggak mau gubris.”

sumber
http://poskotanews.com/2015/08/25/ahok-rusun-gratis-bangkrut-dong/
http://poskotanews.com/2016/08/26/ahok-nggak-punya-ktp-dki-ya-nggak-dikasih-rusun/

THIS !