Bogor - Selain menghadiri kontes, Presiden Joko Widodo juga melakukan dialog dengan para peternak domba dan kambing di Kebun Raya Bogor. Para peternak itu curhat soal sulinya mengembangkan ternak domba dan kambing.

"Saya memohon kepada Bapak Presiden, kami kekurangan penyuluh ternak. Mohon jadi prioritas, kami kesulitan apabila domba kami sakit," ucap peternak asal Tasik bernama Imam Ghazali.

Hal itu disampaikan dalam acara di Kebun Raya Bogor, Bogor, Sabtu (27/8/2016). Hadir Presiden Jokowi, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, Wali Kota Bogor Bima Arya, dan pejabat setempat lainnya.

Domba Garut yang ikut lomba di Istana Bogor (Iqbal/detikcom)

Peternak kambing lain yang datang dari Batu, Jawa Timur, bernama Alexander, meminta bantuan Presiden Jokowi untuk sosialisasi melalui media massa soal manfaat daging kambing. Dengan begitu peternak kambing akan berkembang.

"Agar masyarakat mengonsumsi daging kambing, yang selalu jadi kambing hitam segala penyakit, darah tinggi, kolesterol dan lain-lain. Dagingnya aman, tapi yang dikonsumsi (mengandung kolesterol) jeroannya," ujarnya.

"Dengan adanya sosialisasi yang baik, manfaat daging kambing yang selama ini tak diketahui, dapat diketahui dengan baik," imbuh Alexander.

Sementara peternak asal Ciamis, Hidayat meminta bantuan Jokowi agar peternak di daerah tak dipersulit jika ingin engajukan izin untuk menggelar kontes domba. Kontes itu adalah cara menaikkan harga domba.

"Domba kenapa harganya ada yang Rp 200 juta? Ada sejarahnya. Kalau Pak Jokowi beli domba Rp 4 juta, bisa jadi (dijual) Rp 2 juta. Kalau dikonteskan. Kontes ketangkasan bagus, bisa langsung domba Pak Jokowi Rp 25 juta dibeli," ucap Hidayat.

"Cuma kontes dombaa sulit izinnya," imbuh pria yang mengaku Lurah Ciamis itu. Izin dimaksud adalah dari kepolisian dan MUI.

Domba-domba yang dibawa ke Kebun Raya Bogor (Iqbal/detikcom)

Peternak lain bernama Hasani asal Sulawesi Barat mengaku kesulitn mengembangkan kambing di daerah timur, padahal punya potensi bagus. Kendalanya adalah pada transportasi.

"Kalau beli di Jawa bisa 7 kali lipat (harganya). Beli Rp 2 juta, sampai Maluku bisa Rp 11 juta. Masalah transportasi," kata Hasani.

Satu lagi peternak domba yang juga Wakil Ketua PPATK Agus Santoso, berharap agar Presiden lebih sering mengadakan kontes domba agar mendongkrak nilai jual domba. Terutama jika kontes 'Piala Presiden' itu digelar di tiap daerah.

"Baru pertama kambing dan domba masuk Istana, namun kontes jarang. Seandainya Piala Presiden bisa ke semua daerah, Bogor, Bandung Probolinggo, Madura, Sumatera, pasti ternak kita akan unggul," ucap Agus.

Presiden Jokowi tampak serius menyimak pertanyaan para peternak itu, begitu juga Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Lalu Jokowi menjawab secara umum pertanyaan itu menjanjikan pengembangan ternak kambing dan domba.

http://m.detik.com/news/berita/32849...il-ketua-ppatk

Didengar pak, siapa tahu jadi solusi mahalnya harga daging dipasaran