Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

metrotvnews.comAvatar border
TS
MOD
metrotvnews.com
Preman Berseragam Kuasai Kota Tua
Preman Berseragam Kuasai Kota Tua

Metrotvnews.com, Jakarta: Meningkatnya animo masyarakat mengunjungi kawasan Kota Tua, Taman Sari, Jakarta Barat, menjadi sasaran empuk premanisme parkir. Orang-orang yang mengaku juru parkir (jukir) di sana memeras warga yang tengah berkunjung.

 

Di Jalan Pos Kota, misalnya, tepatnya depan Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus Jakarta Barat. Parkir di tempat itu merupakan parkir resmi yang dikelola Unit Pengelola (UP) Perparkiran Dishubtrans DKI Jakarta.

 

Di sana, untuk tarif sekali parkir sepeda motor, jukir berseragam biru telur asin mematok harga Rp5.000, dua kali lipat lebih di atas tarif resmi yakni Rp2.000.

 

"Kalau enggak begini, saya makan apa? Kalau enggak mau, jangan parkir di sini, memangnya tanah nenek lu?" ucap seorang jukir dengan nada tinggi saat Media Indonesia memarkirkan sepeda motor di kawasan Kota Tua, kemarin.


Saat diberi Rp5.000, ia langsung melengos pergi tanpa menyerahkan karcis parkir.


Wajahnya tampak kesal saat Media Indonesia meminta karcis parkir. Dari kantong celananya, ia keluarkan sehelai karcis parkir yang sudah lecek. "Lo di sini kok tertulis cuma Rp2.000?" tanya Media Indonesia.


"Ah berisik lu!" ucap preman berbalut seragam juru parkir sambil melengos.


Ada warga yang mengalah, tapi tak sedikit yang bersungut-sungut bahkan sampai bersitegang dengan kelakuan preman para jukir itu. Para jukir itu mengaku sebagai petugas resmi dari Unit Pengelola Perparkiran Dishubtrans DKI Jakarta. Mereka berseragam biru dan memegang karcis parkir.


Kelakuan preman juga ditunjukkan jukir yang menjaga perparkiran di depan Kafe Batavia. Namun, preman berseragam di situ lebih 'bermurah hati' karena hanya mematok tarif Rp3.000. "Enggak bisa pakai tarif resmi. Saya setiap hari mesti nyetor ke petugas, ada polisi, ada juga petugas dishub," ungkap jukir itu.


Sistem Bagi Hasil


Saat dikonfirmasi, Kapolsek Taman Sari AKB Nasriadi membantah praktik setoran jukir ke polisi di wilayahnya. “Siapa jukir itu? tunjukkan ke kami. Kalian jangan mengada-ada," kata Nasriadi dengan nada tinggi saat dikonfirmasi.


Padahal, praktik parkir liar juga terjadi tak jauh dari Mapolsek Taman Sari di Jalan Blustru. Jaraknya bahkan tak sampai 20 meter dari kantor polsek. "Ya pasti ada setoran ke polsek. Ini kan wilayah mereka," ujar seorang jukir di sana.


Saat dihubungi, Kepala UP Perparkiran Dishubtrans DKI Jakarta Tiodor Sianturi mengatakan pihaknya akan menerjunkan tim untuk mengecek pungli parkir di kawasan Kota Tua. Ia mengakui pengawasan terhadap jukir dengan sistem karcis sangat sulit.


Tiodor menambahkan pungli itu juga muncul karena sistem bagi hasil yang diterapkan UP Perparkiran. Uang parkir yang diterima jukir akan dibagi dua, sebagian masuk ke UP Perparkiran dan sebagian lagi masuk ke kocek jukir.


"Mereka semua petugas harian lepas, artinya dia mendapatkan sebagian dari uang parkir yang dikelola. Semua jukir kita itu tidak ada gaji kecuali TPE (terminal parkir elektronik)," ucap Tiodor. (Media Indonesia)

Sumber : http://news.metrotvnews.com/read/201...uasai-kota-tua

---

Kumpulan Berita Terkait PREMANISME :

- Preman Berseragam Kuasai Kota Tua Preman Berseragam Kuasai Kota Tua

- Preman Berseragam Kuasai Kota Tua Polda Sumut Luncurkan Satgas Pemburu Preman

- Preman Berseragam Kuasai Kota Tua 2 Anggota Pemuda Pancasila Tersangka Perusakan Rumah Dinas Kajati

anasabila
anasabila memberi reputasi
1
3.6K
26
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Medcom.id
Medcom.idKASKUS Official
23KThread601Anggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.