Keluh Kesah @hariadi Sebagai Warga #jakarta Mengenai Kinerja Ahok

Beranda

...

The Lounge
Keluh Kesah @hariadi Sebagai Warga #jakarta Mengenai Kinerja Ahok

soldierjakarta

08-08-2016 02:56

Keluh Kesah @hariadi Sebagai Warga #jakarta Mengenai Kinerja Ahok

APA YANG KURANG DARI KERJA AHOK, KENAPA JUGA HARUS DICARI-CARI PENGGANTINYA?

Pembenahan Jakarta makan waktu. Memang tidak semua hasilnya bisa kita nikmati sekarang.

Tapi coba dirasakan, titik di mana di Jakarta yang tidak tersentuh oleh tangan dingin Ahok?

1. Kalau kita menemukan hal tidak beres, tinggal lapor ke Qlue.

Responnya relatif cepat. Sebentar saja sampah akan terangkut, jalan rusak diperbaiki, pohon tumbang dibereskan. Kalau tak sempat mengecek kembali ke lapangan, petugas sudah memfotokan progres perbaikannya. Kalau masih kurang puas kita bisa komentari dan kritik kembali aduan yang kita kirimkan. Keluhan kita ditangani dengan cermat.

2. Urusan surat menyurat, perizinan?

Kini sudah ada PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu). Bahkan dengan program One Day Service (sehari jadi).

Artinya dalam hitungan jam seluruh urusan kita bisa dibereskan. Semua transparan tanpa proses sogok-menyogok, titip-menitip, bahkan praktik percaloan pun jadi kehilangan makna.

Tak punya waktu mengurus?

Petugasnya yang akan mendatangi Anda dengan layanan AJIB (Antar Jemput Izin Bermotor). Kurang manja apalagi kita diurusi oleh Pemprov Jakarta?

3. Ingin tahu progres pekerjaan di seluruh Jakarta?

Kini hampir seluruh dinas dan suku dinas aktif memperlihatkan kerja mereka satu per satu di media sosial. Tinggal search saja. Anda mau tahu kebersihan di Pasar Minggu? Buka akun @pasarmiinggu. Mau update pembersihan sampah di sekitar Cipayung? Buka @dinsih_cipayung. Mau tahu pengerjaan perbaikan jalan, buka @PemelBinaMarga. Mau update pembersihan sungai-sungai di Jakarta? Buka akun @TataAirJakarta. Semua proses bisa kita lihat dan nilai sendiri. DEMO.

4. Kesulitan biaya sekolah?

Kini ada KJP (Kartu Jakarta Pintar). Uangnya tak hanya untuk bayar sekolah, bisa juga dipakai untuk keperluan sekolah yang relevan, beli baju, buku, sepatu, silakan. Bahkan digunakan untuk membeli makanan untuk menambah gizi anak juga bisa. Bahkan terakhir digunakan sebagai sarana untuk subsidi daging sapi dan daging ayam murah.

Bukan main fleksibelnya bantuan yang bisa digunakan oleh warga DKI yang kurang mampu ini. Dan yang jelas, tidak ada lagi sunat-menyunat dana bantuan oleh birokrasi pendidikan, karena sistem yang digunakan mirip Kartu ATM. Semua transaksi tidak menggunakan uang tunai.

5. Dulu anak-anak bermain di Jakarta bagaikan menantang maut.

Main bola saja harus beradu nyawa dengan mobil di jalanan. Belum kalau bermainnya malam, rawan kejahatan dan membuat orangtua was-was.

Kini? Ada Ruang Publik Terpadu Ramah Anak. Bukan sekedar taman, RPTRA memiliki konsep taman yang dijaga dengan ketat dan cermat. Setiap sudut diawasi dengan CCTV. http://www.campaign.com/RPTRAPenerangannya digarap serius, tiap kali ada lampu mati diganti. Tak kurang, Ahok masih menambahkan lagi 4-6 orang penjaga di RPTRA bertugas bergantian sehingga sulit sekali celah bagi penjahat atau pedofil mengintai anak kita. Petugas ini dibayar secara profesional sehingga mereka menjalankan tugasnya dengan serius.

6. Bagaimana dengan makanan di jalan?

Ahok sudah mulai mengembangkan konsep Lenggang Jakarta, yang prototypenya bisa kita lihat di bekas parkir IRTI, Monas. Konsep Lenggang Jakarta ini adalah menertibkan PKL tanpa harus menggusur. Lahan-lahan yang memang ramai pembeli dibuatkan food court yang dikelola profesional.

Sistemnya cashless, tanpa uang tunai, identik dengan food court yang ada di pusat perbelanjaan mahal di Jakarta. Seluruh harga tercantum dan tidak bisa dicurangi pedagang karena pembayarannya tercatat di mesin. Dan yang terpenting, pedagangnya diberi pelatihan dan diawasi BPOM, sehingga kita bisa yakin makanan yang dibeli aman dan sehat. Kita sudah bisa bilang "Goodbye dipalakin makan ratusan ribu di Monas!"

Jadi apa sebenarnya yang mau diganti dari kepemimpinan Ahok?

Semua sudah serba enak, memanjakan warga Jakarta. Titik-titik yang memiskinkan warga, entah itu banjir, kesehatan, pendidikan, bahkan urusan membeli makanan pun sudah dikondisikan untuk menyayangi kantong kita semua.

Yuk kita sebarkan dan tanyakan kepada teman-teman, tetangga, rekan kerja kita. Sebenarnya apa yang jadi alasan orang-orang yang ngotot ingin mencari gantinya Ahok di Jakarta?