luvly.angelAvatar border
TS
luvly.angel
Kata Siapa Maulid itu Bid'ah?
RABI'UL AWWAL

Rabi'ul Awwal adalah bulan ke-tiga dalam kalender hijriyyah setelah Muharram dan Shafar.
Rabi'ul Awwal juga dikenal dengan bulan Mulud. Hal ini karena menurut sejarah bertepatan dengan bulan lahirnya Nabi Muhammad sholallohu 'alaihi wa sallam. Apa yang harus kita lakukan berkaitan dengan bulan lahirnya Rosululloh sholallohu 'alaihi wa sallam? Amalan apa yang seyogyanya dikerjakan sebagai wujud cinta kepada Rosululloh sholallohu 'alaihi wa sallam agar menjadi tabungan pahala kita di akherat kelak?
Berikut ini adalah amalan-amalan yang disunnahkan dan juga hal-hal yang harus dijauhi oleh kaum muslimin berkaitan dengan bulan Rab'iul Awwal.

Pertama: Sunnah-sunnah di bulan ini

Tidak ditemukan dalam hadits dan dalil yang shohih tentang keutamaan bulan Robi'ul Awwal atau bulan Maulud sehingga tidak ada amalan khusus yang dikerjakan pada bulan ini kecuali tentang disunnahkanya berpuasa tiga hari atau ayamul bidh pada tiap bulan seperti bulan yang lainya atau puasa Senin dan Kamis atau puasa Dawud. Sebagaimana wasiat Nabi Sholallohu 'alaihi wa sallam kepada Abu Hurairah radhiyallohuanhu,
اوصاني خليلي صلى الله عليه وسلم بثلاث: صيام ثلاثة ايّام من كلّ شهر وركعتى الضحى وان اوتر قبل ان انام
“Kekasihku Sholallohu 'alaihi wa sallam telah berwasiat kepadaku dengan tiga hal: Berpuasa tiga hari setiap bulan, Dua rakaat sholat Dhuha, dan Witir sebelum tidur”.

Nabi sholallohu 'alaihi wa sallam juga bersabda,
”Dan puasalah setiap bulan tiga hari karena satu kebaikan pahalanya sepuluh semisalnya dan yang demikian itu seperti berpuasa setahun penuh”. (HR. Bukhari:1875, Muslim:1159)

Kedua: Bid'ah-bid'ah di bulan ini

Bid'ah yang banyak diamalkan oleh kebanyakan kaum muslimin pada bulan ini adalah perayaan MAULID NABI.
Walaupun acara ini sudah bertaraf Internasional, namun kebenaran bukanlah diukur dengan banyaknya orang yang mengerjakannya. Sandaran kita sebagai seorang muslim yang memiliki Kitab Suci dan sebagai pengikut Nabi Muhammad sholallohu 'alaihi wa sallam adalah dalil yang shohih. Peringatan seperti ini (Maulid Nabi) tidak pernah dilakukan dan dicontohkan pada masa Rosululloh, tidak pula dilakukan oleh para shahabat, tabi'in, dan tidak juga dilakukan oleh para imam ahlusunnah wal jama'ah seperti Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi'i dan Imam Ahmad, mereka semua tidak pernah mencontohkannya.

Perayaan Maulid Nabi termasuk perbuatan bid'ah dalam agama Islam karena sebagai berikut:
1.Pencetus perayaan ini adalah seorang Majusi ekstrem yang ingin merusak Islam dari dalam yakni kelompok Bathiniyyah yang berkedok sebagai Fathimiyyun dengan pemimpinnya 'Ubaidulloh bin Maimun al-Qaddah.
Imam Ghozali berkata,”Mereka menampakan diri sebagai Rofidhoh Syi'ah, padahal pada hakikatnya mereka adalah orang kafir”. (lihat Fadho'ih Bathiniyyah:37)
2.Perayaan seperti ini merupakan tasyabuh (menyerupai) orang-orang Nasrani yang merayakan hari kelahiran Isa al-Masih.
Nabi Muhammad sholallohu 'alaihi wa sallam bersabda,
لَيْسَ مِنا مَنْ تَشَبهَ بِغَيْرِنَا
“Bukan termasuk golongan kami, orang yang menyerupai agama di luar kami”. (HR. Tirmidzi:2595, Shohih at-Targhib:2723)
3.Mengadakan perayaan seperti ini dengan tujuan mendekatkan diri kepada Alloh dan mahabbah pada Rosululloh merupakan berbuatan yang terlarang karena sama halnya dengan menganggap agama Islam belum sempurna dan menambah-nambah ajarannya.
4.Bulan Robi'ul Awwal merupakan bulan kelahiran Nabi sekaligus bulan wafatnya Nabi sholallohu 'alaihi wa sallam. Apakah pantas seorang muslim bergembira atas kelahirannya dengan bentuk perayaannya dan tidak bersedih dengan wafatnya beliau sholallohu 'alaihi wa sallam?!

Hadits Dho'if dan Tidak ada Asalnya dalam masalah Maulid Nabi:

Disebutkan dalam sejarah bahwa Abu Lahab bermimpi kalau ia disiksa dalam neraka namun setiap malam Senin siksanya diringankan. Hal itu dikarenakan ia pernah membebaskan budak perempuannya, Tsuaibah, karena pernah memberitahukan kabar gembira tetntang kelahiran Muhammad sholallohu 'alaihi wa sallam dan karena pernah mengasuhnya.
Riwayat ini mursal (rowi hadits terputus, tidak sampai pada Nabi sholallohu 'alaihi wa sallam) sehingga tidak bisa dijadikan hujjah atau dalil.

Demikianlah para sahabat, sepintas penjelasan tentang Perayaan Maulid Nabi Muhammad sholallohuh 'alaihi wa sallam. Semoga kita dimudahkan oleh Alloh untuk menerima kebenaran.

Disarikan dari:
-Fatwa Maulid Nabi oleh Syeikh Muhammad bin Sholih al-'Utasimin dari islamhouse.com
-Kalender hijriyyah oleh TIM majelis ilmu publiser

Diubah oleh luvly.angel 21-01-2013 09:50
0
12.2K
143
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.9KThread82.8KAnggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.