Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

acabindonesiaAvatar border
TS
acabindonesia
Kisah Mistis Melingkupi Kereta Kencana Ki Jaga Raksa Pembawa Bendera Pusaka
Kisah Mistis Melingkupi Kereta Kencana Ki Jaga Raksa Pembawa Bendera Pusaka


TRIBUNNEWS.COM- Ada yang berbeda dengan upacara Peringatan HUT Kemerdekaan ke-71 RI di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (17/8/2016).

Dalam upacara tersebut, bendera pusaka merah putih akan dikirab dari Monumen Nasional menuju Istana Negara menggunakan kereta kencana dari Purwakarta.

Kereta yang dinamakan Ki Jaga Raksa oleh Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi ini dipindahkan dari Purwakarta dengan upacara adat Sunda.
Tidak hanya itu, pemindahan juga dikawal oleh pasukan TNI Angkatan Darat.

Biasanya, kereta kencana di Purwakarta ini diturunkan pada tengah malam sebagai bagian dari rangkaian hari jadi Purwakarta.
Tahun lalu, empat kereta kencana diarak dari Gedung Negara ke Jalan Veteran.

Warga yang melihat saat itu dilarang mengambil gambar kereta kencana dengan alasan untuk menjaga kesakralan.

Namun kali ini, saat pemindahan kereta, warga dan PNS yang menyaksikan bisa leluasa mengambil gambar kereta kencana tanpa ada pihak protokoler yang melarang.

Kisah mistis

Ki Jaga Raksa merupakan salah satu kereta kencana fenomenal di Purwakarta.

Kereta kencana dengan tempat duduk tertutup dan di bagian atas luarnya terdapat mahkota raja.

Kereta tersebut terbuat dari kayu jati, hanya bagian shock breaker dan bagian batang roda yang terbuat dari baja.

Setiap hari, sejumlah PNS di bagian umum membersihkannya dari debu.

Selain itu, mereka menyimpan semacam dupa di bagian bawah kereta.

"Ini cuma dipakai setahun sekali saat hari jadi Purwakarta," ujar seorang PNS di bagian umum yang enggan disebutkan namanya, beberapa waktu silam.

Saat ditemui Tribun, ia dan tiga rekan lainnya tengah membersihkan empat kereta kencana tersebut.

Ia pun sempat mengisahkan berbagai pengalamannya membersihkan kereta itu.

Suatu hari, ia membersihkan kereta Ki Jaga Raksa.

Namun, ia lupa tidak menyalakan dupa di bagian bawah kereta.

Ia membersihkan kereta hingga menaiki kereta di bagian atas yang terdapat ukiran kayu jati membentuk mahkota raja.

"Saat saya berada di bagian paling atas kereta, tiba-tiba saja ada yang mendorong hingga saya jatuh terbanting, padahal saat itu tidak ada siapa-siapa. Lalu saya cerita sama orang dan ternyata memang saat itu saya lupa memberi dupa," ujarnya.

Kereta kencana itu sendiri kata Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, dibawa dari Keraton Solo pada 1998 dan dipakai sekali dalam setahun saat peringatan hari jadi Purwakarta.

"Yang mindahin kereta ke jalan raya ini bukan orang sembarangan, butuh empat orang atlet angkat besi untuk menurunkan kereta dari halaman gedung negara sampai ke bawah. Itu karena berat. Dan biasanya ini dipakai saat peringatan hari jadi Pemkab Purwakarta," ujarnya.

Soal penamaan dua nama itu, kata dia, karena dua kereta itu paling fenomenal.

"Setahu saya karena yang mendiami kereta itu ada Ki Jaga Raksa dan Nyi Mas Melati dan pada hari-hari tertentu disimpan semacam sesajen di bawahnya," ujarnya.

sumur: http://www.tribunnews.com/nasional/2...-pusaka?page=4

Summon muncul dimari para pens2 ajaran kebencian a.k.a Wahabi community...emoticon-Malu (S)
0
9.2K
54
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.