Kapanlagi.com - Siapa sih yang tak bangga menjadi anggota Paskibraka? Bisa mengalahkan ribuan pelajar SMA se-Indonesia dan bertugas mengibarkan bendera merah putih di Hari Kemerdekaan 17 Agustus yang bertempat di Istana Negara, tentu kebanggan luar biasa akan kamu alami. Namun kebanggaan itu tampaknya berujung kepiluan bagi Gloria Natapradja Hamel.

Pelajar SMA Islam Dian Didaktika di Cinere, Depok, Jawa Barat berusia 16 tahun itu harus melupakan keinginannya bertugas di depan Presiden Jokowi karena dibatalkan jadi Paskibraka hanya beberapa hari sebelum 17 Agustus. Kenapa? Karena menurut Menpora Imam Nahrawi, Kemenkum HAM memastikan jika Gloria tercatat sebagai Warga Negara Prancis seperti ayahnya, Didier Hamel.

Inilah Gloria saat berlatih di Cibubur sebagai Paskibraka © Instagram GloriaInilah Gloria saat berlatih di Cibubur sebagai Paskibraka © Instagram Gloria

"Kemenkum HAM sudah mengeluarkan surat bahwa saudari Gloria ini dinyatakan sebagai WNA. Sudah barang tentu jika keluarga dan orangtuanya akan segera ngurus soal kewarganegaraan Gloria. Ini memang lalai dalam proses seleksi karena ada proses tingkat Kabupaten Depok yang tidak sampat kami pantau. Jadi sekarang anggota Paskibraka tinggal 67 orang tapi tugas-tugas mereka tetap akan dilaksanakan karena tak mengurangi konfigurasi," papar Menteri Imam seperti dilansir Merdeka.

Hanya saja keputusan Menpora itu membuat Gloria terpuruk. Menurut Acih Nurhayati yang jadi pengasuh Gloria, gadis berparas manis itu kecewa berat. "Di status BBM-nya tertulis, 'Aku cinta Indonesia, merah putih Indonesia. Demi Indonesia aku capek-capek, panas-panas. Kalau tahu begini dari awal dong'. Dia nangis-nangis karena kecewa berat. Sedih aja tiba-tiba dibatalkan padahal dia sudah dikarantina di Cibubur sejak 21 Juli kemarin. Dia sudah banyak berkorban mulai dari waktu belajar hingga hari libur yang tetap latihan."



Kasus Gloria ini sendiri bermula karena terungkap dia punya paspor Prancis. Sesuai dengan UU no 12 tahun 2006, seseorang dinyatakan kehilangan kewarganegaraan jika punya paspor negara lain, sehingga Gloria dianggap sebagai WNA. Ibu Gloria, Ira Natapradja menyebut kalau paspor Prancis dimiliki Gloria karena putrinya sering bepergian ke luar negeri sendirian sehingga harus punya identitas resmi. Karena di Indonesia identitas yakni KTP diberikan saat berusia 17 tahun, maka Ira memilih membuat paspor Prancis untuk Gloria.

Mengenai kegagalan dirinya, Gloria pun menulis surat kepada Presiden Jokowi. Dalam surat itu Gloria menjelaskan bahwa dia sudah tinggal dan sekolah sejak TK-SMA di Indonesia. "Saya tak pernah memiliki kewarganegaraan Prancis karena darah dan nafas saya untuk Indonesia tercinta. Saya Warga Negara Indonesia dan memilih kewarganegaraan Indonesia serta akan tetap jadi WNI karena Indonesia adalah tumpah darah saya," ungkap Gloria.