JAKARTA - Gloria Natapradjka Hamel, yang rupanya berkewarganegaraan Prancis, dikeluarkan dari daftar Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional 2016. Atas kejadian ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) hanya melantik 67 siswa untuk mengibarkan Sang Saka Merah Putih. Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon menganggap Gloria diperlakukan tak adil. Apalagi, usianya masih di bawah 18 tahun dan masih belum memilih kewarganegaraan.

"Menurut saya dalam hal ini saudari Gloria itu diperlakukan tidak adil. Dia adalah usianya masih di bawah 18 tahun, kecuali sudah lewat 18 tahun dan memilih warga negara asing dia baru menjadi asing," kata Fadli di Gedung DPR, Selasa (16/8/2016). Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu beranggapan, Gloria harusnya diberi kesempatan untuk menunjukkan bakatnya. Mengeluarkannya dari anggota Paskibraka sama saja menjatuhkan mental yang bersangkutan. "Saya kira ini harus diberi kesempatan ya.

Saya kira ini sangat disayangkan perlakuan terhadap Gloria," tuturnya. Fadli juga mempertanyakan sistem seleksi yang ada. Menurutnya, tim seharusnya sudah mengecek sejak awal dan tidak mengeluarkan Gloria setelah ikut proses latihan. "Menurut saya banyak hal-hal yang elementer tidak dilakukan pemerintahan ini. Ini hal yang paling elementer untuk pengecekan. Pengecekan latar belakang, status itu hal-hal yang paling elementer. Kalau hal-hal elementer saja tidak dilakukan oleh pemerintah, bagaimana hal-hal lain yang lebih substansial," tegasnya.
(ulu)


http://news.okezone.com/read/2016/08...kukan-tak-adil

ah ga adil ini