Dimulai dari aku kelas dua SMA, sebenar nya aku juga udah pernah menyakiti hati perempuan dari kelas 2 SMP. Tapi next time aja aku ceritain, soalnya perempuan yang aku sakiti ini juga, bukan dari inti cerita hidup aku ini semua, dia benar benar meninggalkan aku, seolah aku ga pernah ada, saking dia benci nya sama aku. Oke kita mulai dari kelas dua SMA, aku dulu ada di kelas yang isi nya bisa dibilang aku tidak cocok dengan teman - teman aku ini. Ya bisa dibilang mereka terlalu aktif, sementara aku ini bisa dibilang seorang introvert, yang ga suka kalo mereka itu buat2 ngumpul untuk jalan2 keluar kota cuma untuk refreshing, bagiku ya cuma buang2 waktu aja kalo pergi sama mereka.

Nah di kelas itu ada perempuan tipenya yang sama dengan ku. Hampir persis sama, dari makanan kesukaan, genre musik(ya tau lah di tahun2 2008 an kan lagu2 nya seperti apa, bisa dibilang kebanyakan alaynya, tapi aku bukan termasuk alay nya, itu lah kenapa aku bisa suka sama si perempuan ini), dan di kelas itu cuma kami yang udah main facebook, sementara yang lain nya masi berkutat di Friendster(ga penting banget ini).Ya, di kelas dua ini aku tau dia uda punya pasangan, pasangan nya itu kakak kelas kami, ganteng, anak basket, dan juga termasuk gandrungan cewek di SMA aku itu. Ya emang dibilang aku termasuk punya "Good Looking" tapi aku tidak ada yg bisa dibanggakan kecuali aku anak kesayangan guru Kimia kami yang termasuk 'SINGA' di SMA kami yang biasa kami panggil OPUNG, karena aku selalu bisa mengerjakan soal2 dia yang punya.

Nah, aku memulai pembicaraan dengan si perempuan ini, ya kita panggil aja Indi, gegara mengerjakan soal dari si opung ini, disitu lah kami mulai akrab, dan disitu juga aku tau dia udah punya pacar, yang ga mungkin aku rebut, soalnya aku udah kalah diatas kertas bila mulai perang sama si kawan itu hahaha. Skip skip, tiba tiba ada seorang perempuan yang menyatakan suka sama aku juga, ya dia satu kelas aku juga, nama nya sama dengan nama panggilan aku di rumah. Ya disitu sebenar nya aku ga begitu sayang sama dia, aku cuma mau liat apa reaksi si Indi ini (disinilah letak kekejaman aku dengan perempuan perempuan yang pernah aku sakiti). Ternyata setelah aku amati sampai pertengahan semester akhir kelas dua, sikap nya itu cuek dan ya cuma menganggap aku tempat ngobrol aja.

Disitu aku merasa "ya mungkin karena dia punya pacar yang perfect, okay". Disitu aku udah mau memulai melupakan dia, ya aku berpikir, pasti bakalan pisah kelas nanti kelas 3. Tapi setelah kelas 3, entah kenapa, aku yang dari awal udah ada di IPA 2, yang termasuk kelas unggulan, aku di pindahkan ke kelas IPA 4, yang isinya siswa2 yang punya kepribadian "spesial", ya kenapa aku bilang spesial, karena setiap orang punya kelompok, dan setiap kelompok itu punya ciri khas yang "Unique". Dan juga, kenapa aku menyesalkan aku dipindahkan ke kelas itu? Aku ketemu lagi sama si Indi yang pernah aku cintai di kelas 2. Takdir emang kejam gan/sis. Tapi sekejam2 nya takdir, masi lebih kejam kebohongan yang aku simpan selama ini.