Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

8959robertAvatar border
TS
8959robert
Film Indonesia Klasik Tiga Dara Siap Diputar Lagi di Bioskop
Film Indonesia Klasik Tiga Dara Siap Diputar Lagi di Bioskop

Film Indonesia Klasik Tiga Dara Siap Diputar Lagi di Bioskop

Film Tiga Dara (1956) telah direstorasi dalam format 4K dan akan dirilis di bioskop Indonesia bulan Agustus.

Muvila.com – Perhatian terhadap pelestarian film Indonesia klasik kini semakin besar. Tahun ini, akan ada satu film Indonesia legendaris yang telah menyelesaikan proses restorasi fisik dan digital, sehingga siap untuk ditonton kembali seperti dalam keadaan baru. Adalah Tiga Dara, film musikal karya Usmar Ismail di tahun 1956, yang siap untuk diedarkan kembali secara khusus di bioskop Indonesia bulan Agustus mendatang.

Film Tiga Dara versi restorasi ini dijadwalkan tayang di bioskop mulai 11 Agustus 2016, sebagaimana diumumkan oleh rumah produksi SA Films melalui Twitter resminya. SA Films juga adalah rumah produksi yang membuat film Ini Kisah Tiga Dara karya Nia Dinata, film musikal terbaru yang terinspirasi dari film Tiga Dara.

Ini Kisah Tiga Dara sendiri rencananya akan dirilis di bioskop pada bulan September. Dengan demikian, khalayak akan diberi kesempatan untuk menyaksikan versi asli dan versi kontemporer dari kisah ini dalam waktu cukup berdekatan.

Tiga Dara berkisah tentang tiga gadis bersaudara yang dihadapkan pada sebuah pilihan penting. Nenek mereka berusaha mencarikan jodoh bagi si sulung, namun calon jodoh terkuat justru jadi rebutan saudarinya yang lain. Film ini dibintangi Chitra Dewi, Mieke Wjaya, Indriati Iskak, Rendra Karno, Fifi Young, dan Hassan Sanusi.

Pihak SA Films memaparkan bahwa film Tiga Dara telah melalui proses restorasi fisik di laboratorium L'Immagine Ritrovata, Bologna, Italia mulai tahun 2015. Proses ini dilakukan untuk menyempurnakan fisik pita seluloid film ini, yang sebelumnya mengalami berbagai jenis kerusakan seperti sobek, patah, hingga berjamur. Disebutkan pula bahwa tahap ini turut melibatkan dua orang asal Indonesia sebagai teknisinya, yaitu Lintang Gitomartoyo dan Lisabona Rahman.

Setelah itu, proses berlanjut pada restorasi dan remastering digital yang dilakukan oleh PT. Render Digital Indonesia, yang menghasilkan berbagai resolusi, yaitu HD (high definition), 2K, dan 4K—menjadikan Tiga Dara sebagai film Indonesia pertama yang direstorasi dalam format 4K. Sesudah melalui semua proses ini, film Tiga Dara kini dapat dinikmati dengan gambar yang jernih seperti baru.

Perilisan hasil restorasi film klasik bukan pertama kali dilakukan di Indonesia. Sebelumnya, film karya Usmar Ismail lainnya, Lewat Djam Malam (1954) juga direstorasi secara digital di L'Immagine Ritrovata, dan selesai pada tahun 2012. Hasil restorasi ini kemudian dipertontonkan pertama kali dalam segmen Cannes Classic di Cannes Film Festival 2012, lalu dirilis juga di beberapa bioskop Indonesia pada bulan Juni 2012.

Sembari menantikan perilisan hasil restorasi Tiga Dara, mari lihat dulu cuplikan perbandingan kualitas gambar beberapa adegan film ini sebelum dan sesudah restorasi, lewat video demonstrasi berikut ini.



(Sumber : Muvila.com)

Restorasi "Tiga Dara" Telah Selesai Dan Siap Tayang, Simak 4 Fakta Tentang Film Klasik Ini Yang Perlu Kamu Tahu

Film Indonesia Klasik Tiga Dara Siap Diputar Lagi di Bioskop

Film musikal Indonesia klasik Tiga Dara (1956) karya Usmar Ismail telah selesai direstorasi, dan siap dipertontonkan lagi di hadapan publik mulai 11 Agustus 2016 mendatang di bioskop. Sebelum menonton, simak dulu empat fakta tentang Tiga Dara berikut ini!

Kabar gembira untuk pencinta dunia perfilman Indonesia, sebab kini perhatian terhadap pelestarian film Indonesia klasik semakin besar. Tahun ini, akan ada satu film Indonesia legendaris yang telah menyelesaikan proses restorasi fisik dan digital, sehingga siap untuk ditonton kembali seperti dalam keadaan baru.

Film itu adalah Tiga Dara, film musikal karya Usmar Ismail di tahun 1956, yang siap untuk dipertontonkan kembali di bioskop Indonesia, dengan jadwal tayang mulai 11 Agustus 2016.

Proses restorasinya sendiri dilakukan oleh L’Immagine Ritrovata yang berada di Bologna, Italia, dan telah selesai pada 8 Oktober 2015. Dari kondisi fisik seluloid film yang awalnya sangat memprihatinkan, patah-patah dan juga berjamur yang mengakibatkan proses restorasi menjadi sulit, kini Tiga Dara telah berganti rupa dalam format 4K. SA-Films yang menjadi rumah produksi yang mengedarkan film ini secara umum.

Lalu apalagi fakta-fakta tentang film Tiga Dara? Sebelum menonton, ada baiknya kamu simak dulu rangkuman Hitsss berikut ini.


1. Film drama komedi percintaan pertama di Indonesia

Usai melewati masa kemerdekaan, kebanyakan karya Usmar Ismail memang bertemakan perang kemerdekaan atau perjuangan. Bahkan karyanya yang terkenal, Lewat Djam Malam, pun masih bernuansa kemerdekaan.

Saat itu, ia melihat adanya tren budaya pop dari Amerika Serikat yang mewabah. Sehingga, ia pun terinspirasi membuat film bertema budaya pop yang sesuai dengan Indonesia.

Untuk ceritanya, Tiga Dara mengisahkan tiga perempuan bersaudara, yaitu Nunung yang diperankan oleh Chitra Dewi, Nana oleh Mieke Wijaya, dan Neni oleh Iskandar Iskak. Akibat dijodohkan oleh nenek mereka, Fifi Young, akhirnya terjadi perebutan lelaki bernama Toto yang diperankan Rendra Karno, antara tiga berusaudara ini.

2. Perkimpoian budaya pop dan Melayu

Sebab sutradara film Tiga Dara, Usmar Ismail, lahir di Bukit Tinggi, Padang, maka tak heran budaya Melayu sangat kental dalam film ini. Mulai dari kostum, tata bahasa dan tarian beserta lagu pun banyak bernuansa Melayu.

Namun, budaya pop pun hadir dan mendominasi dalam film. Misalnya pesta dansa bernuansa populer, dengan gaya busana trendi yang dikenakan oleh para tokoh, dan masih banyak lagi. Uniknya akulturasi antara sejumlah kultur ini, menambah daya tarik film ini.

3. Soundtrack berbentuk piringan hitam

Tidak seperti soundtrack saat ini, yang bisa didengarkan melalui berbagai macam platform music streaming secara online, justru piringan hitam menjadi pilihan untuk merekam lagu-lagu Tiga Dara. Meskipun satu piringan hitam hanya memuat satu lagu, tapi piringan hitam tetap menjadi pilihan klasik.

Karena itu, ada 16 piringan hitam yang kamu bisa dengarkan langsung melalui gramafon. Pastinya sensasi suara yang dinimati bisa berbeda, dibandingkan mendengarkan melalui streaming musik atau CD sekaligus.

4. Harum di dunia internasional

Begitu laris dan terkenalnya Tiga Dara, membuat orang luar negeri sangat kagum dengan karya Usmar Ismail ini. Maka tak heran, Tiga Dara pun ikut ditayangkan secara langsung di Festival Film Venesia pada tahun 1959. Bisa dibilang Tiga Dara turut memberikan hasil positif dan mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia perfilman tingkat internasional. (AP/DI)

Sumber : http://hitsss.com/
Diubah oleh 8959robert 04-07-2016 06:23
0
9.2K
27
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Film Indonesia
Film IndonesiaKASKUS Official
3.3KThread3.3KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.