Kasus Pemukulan Guru Dasrul oleh Wali Murid kiranya menambah panjang berbagai rentetan permasalahan yang ada di dunia pendidikan di Indonesia. Mulai dari sekolah yang atapnya hampir roboh, gaji guru honorer Rizma Uldiandari (26) guru SD di kabupaten Tegal yang bergaji 75 ribu sebulan, tawuran pelajar, pencabulan dan isu yang terbaru adalah gelombang penolakan rencana full day school yang diwacanakan Mendikbud. Hal ini jelas membuktikan perlu adanya reformasi serta audit secara menyeluruh terhadap dunia pendidikan di Indonesia, Sebab meskipun di dalam konstitusi sudah diamanatkan bahwa anggaran pendidikan sebesar 20 % dari nilai APBN tapi toh ternyata, tidak memberikan perubahan yang signifikan terhadap dunia pendidikan bahkan bisa dikatakan dunia pendidikan di Era Orde Baru jauh lebih baik dari segi kualitas dan juga moralitas khususnya perilaku murid terhadap guru. Guru sedianya menjadi seorang pengajar baik ilmu maupun budi pekerti, akan tetapi yang terjadi sekarang justru menunjukkan semakin jauhnya harapan itu. Karena tidak adanya hubungan emosional antara guru dan murid didiknya yang sejatinya guru adalah wakil dari orang tua di sekolah dalam mendidik anak didiknya. Para Guru tidak lagi sempat untuk berinteraksi dengan maksimal karena begitu banyak tugas yang dibebankan dalam kurikulum dimana mereka harus mengejar RPP, serta terpenuhinya jam pengajaran untuk kepentingan Sertifikasi dan masih banyak lagi. Demikian pula dengan murid diberikan beban dan pekerjaan rumah yang seringkali tidak masuk akal. Dimana Pekerjaan Rumah seharusnya menjadikan anak lebih kreatif yang terjadi menjadikan Orang Tuanya kembali bersekolah mengerjakan tugas anaknya, karena takut anaknya mendapat sanksi dari gurunya karena tidak mampu mengerjakan tugasnya. Mungkin bagi mereka yang bersekolah pada generasi tahun 80 dan 90 an masih merasakan begitu indahnya dunia pendidikan, dan masih tetap teringat suka duka mereka dalam bersekolah. Hal ini kiranya menegaskan bahwa asumsi pemerintah dengan memberikan dana yang besar pada dunia pendidikan tidak berbanding lurus dengan capaian yang diharapkan, sehingga perlu keberanian dari untuk meng EVALUASI secara menyeluruh terhadap dunia pendidikan di Indonesia.
Semoga di hari Kemerdekaan Indonesia yang ke -71 ini Indonesia benar-benar menjadi Indonesia Yang Hebat dengan Generasi Muda yang Cerdas dan Berkepribadian. Dirgahayu Republik Indonesia.