Minggu, 14 Agustus 2016 | 13:59 WIB | MEGAPOLITAN
AddThis Sharing Buttons
JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Sebagai partai terbesar, PDI-P tidak mau kehilangan muka dan salah memilih kandidat pada Pilkada DKI 2017. Oleh karena itu, calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) adalah pilihan yang tepat.
Ahok sudah terbukti bekerja dalam membangun ibukota, sedangkan calon lain yang wara-wiri, masih sebatas menggembar-gemborkan janji.
"Apa mau, PDI-P sebagai partai terbesar memilih 'kecubung' jadi gubernur? Gak mungkin dong," kata pengamat dari Universitas Indonesia Arbi Sanit kepada Netralnews.com, Minggu (14/8/2016).
"PDI-P Itu saya kira incarannya tak lain dari Ahok. Karena dari seluruh calon yang ada, yang sudah kerja dan terbukti kan Ahok, yang lain kan cuma baru gembar-gembor aja," sambungnya.
Partai berlambang banteng moncong putih itu sadar akan betapa kuatnya petahana di DKI dibanding kandidat lainnya. Oleh karena itu banyak kader yang mulai menghasut Walikota Surabaya Tri Rismaharini untuk bersedia maju menantang Ahok.
Namun Arbi yakin Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri tidak akan menjatuhkan pilihan pada Risma. Dia tidak mau mengambil resiko, karena jika Risma gagal di Jakarta, elektabilitas PDI-P di Surabaya dan Jakarta bisa merosot, dan dampaknya berkelanjutan pada Pemilu 2019 mendatang.
"Oleh karena itu beberapa orang dari kalangan PDI-P berani menyeret-nyeret Risma ke sini. Padahal saya yakin Megawati tidak akan dukung Risma," ungkap Arbi.
Menurut Arbi, Megawati paham akan resiko itu. Dan lagi, kesuksesan Risma di Surabaya bukan jaminan akan mampu mengatasi masalah di Jakarta yang jauh lebih kompleks.
"Karena meski dia sukses di Surabaya, tapi dia belum punya bukti dan pengalaman di Jakarta," ujar Arbi.
Reporter : Adiel Manafe
Editor : Y.C Kurniantoro
http://netralnews.com/news/megapolit...i.gubernur.dki