Bukittinggi adalah kota terbesar kedua di Propinsi Sumatera Barat. Dan pada masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI, 22 Desember 1948 - 13 Juli 1949, dipimpin oleh Syafruddin Prawiranegara), Bukittinggi pernah menjadi ibukota negara Indonesia.
Kota ini juga pernah menjadi ibu kota Provinsi Sumatera dan Provinsi Sumatera Tengah. Wong Londopada masa penjajahan Kolonial Belanda menamai kota ini sebagai Fort de Kock dan dahulunya dijuluki sebagai Parijs van Sumatra atau Paris-nya Sumatera.
Dan sebagai mana kita ketahui bersama, bahwa salah satu Bapak Proklamator Indonésia, yang merupakan salah seorang putra terbaik bangsa ini, yang dilahirkan dan menghabiskan sebagian masa hidupnya di kota Bukittinggi, yaitu bapak Mohammad Hatta, atau lebih dikenal dengan sebutan Bung Hatta.
Dan di Bukittinggi pula terdapat bukti peninggalan sejarah dari zaman penjajahan Belanda, yang hingga kini menjadi ikon pariwisata kota ini, yaitu Jam Gadang.
Namun, dalam event kombat merdeka ini, ane mau menampilkan sebuah bangunan bersejarah peninggalan penjajahan Jepang, yaitu Lobang Jepang.
Quote:
Spoiler for lobang Jepang:
Salah satu pintu masuk Lobang Jepang
Lubang Jepang Bukittinggi (juga dibaca Lobang Jepang) adalah salah satu Objek Wisata Sejarah yang ada di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia.
Jadi dulunya Lubang Jepang ini merupakan sebuah terowongan atau bunker perlindungan yang dibangun tentara pendudukan Jepang sekitar tahun 1942 untuk kepentingan pertahanan, Gan.
Spoiler for lobang Jepang:
Pada awalnya, terowongan ini dibangun untuk tempat nyimpen peralatan perang tentara Jepang Gan. Selain itu, perbekalan para penjajah dari Jepang juga disimpen di Lokasi ini.
Lobang ini lumayan panjang Gan, sekitar 6km dan lebarnya kira-kira 2 meter. Jadi gak sempit2 juga deh para tentara Jepang yang dulu sempet tinggal di sini.
Sejumlah ruangan khusus terdapat di terowongan ini, di antaranya adalah ruang pengintaian, ruang penyergapan, penjara, dan gudang senjata.
Selain lokasinya yang strategis, (karena di kota ini dahulunya merupakan pusat pemerintahan Sumatera Tengah), ternyata tanah yang menjadi dinding terowongan ini merupakan jenis tanah yang jika bercampur air akan membuat dinding terowongan menjadi semakin kokoh.
Yang bikin miris, terowongan ini dibangun oleh para pekerja dari Indonesia. Tapi kerjanya bukan kaya tukang2 zaman sekarang, Gan. Melainkan sistem Kerja Paksa atau Kerja Rodi.
Diperkirakan puluhan sampai ratusan ribu tenaga kerja paksa atau romusha dikerahkan dari pulau Jawa, Sulawesi dan Kalimantan untuk menggali terowongan ini.
Pemilihan tenaga kerja dari luar daerah ini merupakan strategi kolonial Jepang untuk menjaga kerahasiaan megaproyek ini.
Sementara tenaga kerja dari Bukittinggi sendiri dikerahkan di antaranya untuk mengerjakan terowongan pertahanan di Bandung dan Pulau Biak.
Spoiler for lobang Jepang:
Menurut Sejarah, lubang tersebut dibuat atas instruksi Letjen Moritake Tanabe Panglima Divisi ke 25 Angkatan Darat Balatentara Jepang. Lubang perlindungan tersebut, konon mampu menahan letusan bom seberat 500 kg.
Konstruksi lubang ini dikerjakan sejak Maret 1942 dan selesai pada awal Juni 1944 dengan total pembuatan selama kurang lebih 3 tahun dengan kedalaman mencapai 49 meter di bawah permukaan tanah.
Spoiler for lobang Jepang:
Denah Lokasi Lobang Jepang
Quote:
Dari sekian ruangan yang ada di terowongan ini, yang menyeramkan adalah ruang dapur yang juga difungsikan untuk memotong-motong tahanan yang sudah tewas lalu dibuang melalui lubang air ke bawah.
Ruang dapur sendiri berada tepat di sebelah ruang penjara. Tahanan yang tewas akan dipotong-potong di sebuah meja yang terdapat di dapur itu, lalu potongannya dibuang di lubang pembuangan.
Mengapa dipotong? Agar tidak nyangkut di lubang yang mengarah ke Ngarai Sianok sehingga jasadnya akan sulit ditemukan.
Demikianlah menurut seorang guide di lokasi ini.
Bantu rate 5 ya Gan
Demikianlah, sekelumit kisah tentang Lobang Jepang, yang menjadi saksi bisu kejamnya para penjajah Kolonial Jepang di Bukittinggi.
Pengalaman TS, pada tahun 2009 pernah mengunjungi lokasi ini. Tapi karena Ane merasa ngeri, Ane gak jadi masuk terowongan bersejarah ini. Jadi TS hanya sekedar melihat2 kondisi di sekitar gerbang masuk Lobang Jepang ini.