Halo gan!!
Welcome to My Thread!!




Sudah tau tentang film Suicide Squad? Kali ini ane mau bahas dikit film tersebut gan.
Well, ane gak dibayar sama pihak film Suicide Squad, tapi mau sedikit mengulas film ini aja.
Berikut!

1. Suicide Squad.
Mengisahkan para penjahat yang dikumpulkan menjadi satu membentuk suatu grup. Kalau Marvel Studio bisa bangga dengan Avengers nya, kini DC punya sesuatu yang berbeda, liga para penjahat. Ide yang bagus memang, mengangkat grup antagonis yang sebelumnya cukup asing bagi “bukan penikmat komik”. Sama seperti Marvel Studio yang mencoba mengangkat Guardian of the Galaxy yang sebelumnya tidak dikenal, namun sekarang sudah menjadi populer.



2. Alur cerita
film ini yang diawali penggambaran asal-usul masing-masing tokoh sudah cukup baik. Nama-nama yang sebagian terasa asing seperti Amanda Waller, Captain Boomerang, Diablo, Killer Croc, Deadshot, Harley Quinn, Rick Flagg, Katana, Enchantress, Slipknot, hingga Joker (tidak semuanya memang benar-benar tergabung dalam tim) punya kisah sendiri-sendiri. Gaya penceritaan yang warna-warni dilengkapi latar belakang lagu-lagu “klasik”. Cukup nikmat, ditambah bonus cameo “yang tidak disangka-sangka”. Yang paling saya suka, film ini benar-benar diset untuk nyambung dengan DC Extended Universe/DCEU secara keseluruhan (setting setelah Batman v Superman dan sebelum Justice League).



3. Scene Film
Scene demi scene berlalu, yang tinggal membekas di kepala Cuma akting Margot Robbie yang benar-benar mencuri perhatian. Terasa sangat pas jadi Harley Quinn. Kalo Joker gimana? Hmm, Joker versi Leto memang sukses bikin persona yang baru, berbeda dari pendahulunya Jack Nicholson dan mendiang Heath Ledger. Joker disini lebih terasa seperti “mafia”. Tapi bagi saya masih kurang terlalu berkesan. Apa mungkin karena minute playnya yang masih terlalu singkat? Ah, jangan bandingkan Joker disini dengan Spider-Man di Civil War. Spidey di Civil War memang terasa benar-benar cameo, tapi Joker disini sebenarnya sudah punya peran besar, dan jika dihilangkan akan sangat mengganggu kelangsungan jalan cerita. Anggota yang lain? Deadshot cukup membekas walau ala Pursuit of Happiness, tapi Diablo sungguh lebih menancap di kepala. Selain itu, standar saja.



4. Akhirnya...
dengan segala modal dan potensi yang dimiliki, sesungguhnya pengeksekusian film cukup baik, plot cerita juga tidak terlalu mainstream (plot musuh utama yang membangun “markas” di tengah kota, tokoh utama bersama-sama “berjalan” menuju markas tersebut). Kemampuan editing nya juga cukup baik. Well, dengan segala kelebihan dan kekurangannya, film ini cukup layak ditonton, apalagi bagi yang ingin up to date dengan kontinuitas DCEU.

Kalau rivalitas Marvel vs DC itu diibaratkan pertandingan tinju, Suicide Squad ini Cuma seperti pukulan jab tanggung yang hanya sedikit menggores wajah Marvel. Pukulan yang dilepaskan hanya sekedar memenuhi kewajiban/formalitas saja. DC masih perlu kerja keras lagi untuk melontarkan hook pamungkas yang membuat Marvel terjengkang. Hati-hati, di ronde berikutnya, Marvel sudah siap dengan uppercut superkeras yang bisa membuat DC meringis kesakitan. Uppercut itu bernama Dr. Strange. Nah, kita sebagai penonton, tinggal duduk manis saja menikmati rivalitas keduanya. Karena tidak ada yang salah dengan memihak keduanya, sambil bergumam: “may the best player win!”




Tertarik buat nonton gan?
Over all, saya cukup merekomendasikan film ini buat di tonton!!




Oh iya, Kalo disini ada temen-temen yang dari surabaya, mau ngasih info aja besok bakal ada...

Nobar Film Suicide Squad GRATIS!!
di CGV Blitz Marvel City, Surabaya
Mulai jam 14:30 - Selesai!



Nyoh yang mau ikut nobar & makan malem gratisan gan