Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kabar.indonesiaAvatar border
TS
kabar.indonesia
Mengaku Mampu Terbang dan Membelah Bulan, Pria Ini Dilaporkan ke Polisi
Mengaku Mampu Terbang dan Membelah Bulan, Pria Ini Dilaporkan ke Polisi

Warga Kecamatan Tunjung Teja dan Cikeusal, Kab. Serang digegerkan oleh pengakuan Arifin. Pria 28 tahun ini mengaku sebagai rosul yang mampu terbang ke langit dan membelah bulan.

Ubed (65), salah satu orangtua korban, yang resah akan perilaku anaknya yang mulai menyimpang. Ia mengaku keresahannya memuncak ketika anaknya yang nomor tujuh pada Kamis (18/2/2016) malam pulang kerumah bersama rekan-rekannya di pondok pesantren.

Saat itu, ia diminta anaknya untuk ke ruang tamu untuk menemui Arifin. Dalam percakapannya, Arifin meminta mempercayainya sebagai seorang rosul. Kondisi itu membuat dirinya emosi dan naik pitam.

“Kemungkinannya anak saya sudah kena hipnotis oleh si pelaku, karena anak saya sampai meminta maaf dan mengatakan maaf tuan rosul, bapak saya nggak percaya kepada si Arifin. Pengakuan Arifin diungkapkan berulang-ulang hingga saya marah dan menggebrak ubin, karena saya nilai ini sudah keterlaluan dan menyimpang, anak saya dan si pelaku ini pun loncat keluar ketakukan,” tutur Ubed.

Setelah mengamuk dan mengumpat perbuatan Arifin, kata Ubed, anaknya beserta rekan-rekannya tersadar. Anaknya yang lain kemudian mengejar Arifin yang lari ketakukan dan membawanya kembali ke rumahnya untuk diinterogasi. “Saya bilang begini ke dia (Arifin, red), Jangankan kamu, guru kamu datangkan ke saya, Al Quran apa yang kamu pelajari ? Memang kelakuan si Arifin ini juga ga sopan,” kata Ubed.

Ubed menerangkan, Kasus itu kemudian dilaporkan ke Kepala Desa Panyabrangan dan Kepala Desa Malanggah, Tunjung Teja untuk diproses secara hukum. Ia merasa dirugikan karena proses pembelajaran anaknya terganggu. Terlebih, perbuatan Arifin membuat anaknya dikhawatirkan mengalami gangguan kejiwaan atau psikis.

“Malam itu juga saya laporkan ke Kepala Desa. Untung polisi langsung mengamankan. Kalau tidak, pasti habis itu si Arifin karena warga sini juga sudah sangat marah,” pungkas Ubed.

Ditempat yang sama, Aden yang terlihat masih shock mengaku baru mengenal Arifin sekitar 10 hari. Karena Arifin merupakan santri baru di sebuah pondok pesantren. Ia sudah lima tahun menimba ilmu di pondok itu. Ia mengaku tak sadar sudah berjalan kaki dari pondok ke rumahnya selama 2 jam. Saat menjadi pengikut Arifin, ia pun mengerti kenapa selalu mengikuti perintahnya.

“Pokoknya saya nurut sama dia, padahal sebelumnya saya sempat bilang ke orang-orang kalau Arifin itu gila karena mengaku-ngaku Nabi,” kata Arifin.

Terpisah, Ustadz Nanang, salah satu pengasuh Ponpes Jamiatul Ikhwan membenarkan antara pelaku dan para korban merupakan santri di pondoknya. Nanang mengatakan jika Arifin merupakan santri yang baru 10 hari masuk ke Pondok. “Benar mas. Kemarin kita sudah tengahi, kita tegaskan jika apa yang diungkapkan oleh Arifin itu menyimpang dari Aqidah Islam. Untuk sementara para korban kita istirahatkan dahulu dirumah masing-masing agar jiwanya kembali tenang,” kata Nanang.

Sementara itu, Kapolsek Petir AKP Tangguh Satya Buana, membenarkan sempat mengamankan Arifin. Meski begitu, Tangguh menilai kasus tersebut bukan kasus mengaku nabi, namun hanya ada kesalahan persepsi saja. “Sudah beres, bukan mengaku nabi, cuma ada salah persepsi aja,” katanya. (haryono)

link
Diubah oleh kabar.indonesia 12-03-2016 04:06
0
4.9K
53
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.8KThread41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.