Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

act.idAvatar border
TS
act.id
Menembus Dusun Garung yang Terkepung
Menembus Dusun Garung yang Terkepung


SERANG - Senja jelang akhir pekan tentu jadi momen paling ditunggu oleh segenap penghuni kolong langit Kota Jakarta. Padatnya rutinitas yang mendera nyaris seminggu penuh akan dibayar tuntas dengan tawa, cerita, canda, atau sekadar membersamai hari-hari dengan keluarga terkasih. Hiruk-pikuk Ibukota dengan beragam kerumitannya pun akan lengang sejenak, tak ada emosi yang meletup, apalagi sedih yang membubung.

Namun, berjarak tak jauh dari Ibukota. Sedih itu jelas terekam. Akhir pekan ini mungkin menjadi akhir pekan yang terasa begitu berat untuk dilewati. Ribuan jiwa warga terdampak terjangan banjir bandang di Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang, Provinsi Banten masih mengingat betul derasnya banjir bandang sepekan lalu. Memori buruk dan trauma karena derasnya banjir masih membekas, sulit untuk enyah dari pikiran, apalagi bagi mereka para lansia dan perempuan paruh baya.

Menembus Dusun Garung yang Terkepung


Hari ini, tepat sepekan sudah bencana banjir bandang menerjang beberapa desa di kawasan pesisir Pantai Anyer, Serang. Sekira 48 jam pasca banjir menerjang, atau sejak pertama kali banjir surut, Tim Disaster Emergency Response and Relief Management (DERM) – ACT sudah bergegas bekerja tanpa lelah. Prioritas utama adalah menuntaskan proses pemulihan pasca bencana, mulai dari pemulihan kesehatan baik fisik maupun psikis, pengadaan makanan siap saji sampai dapur-dapur rumah warga terdampak kembali mampu mengepul, hingga upaya pembersihan lumpur sisa banjir yang membekas tebal di sepanjang sudut jalan.

Menggenapi akhir pekan, upaya pemulihan pasca banjir bandang masih terus berlanjut. Sejak Jumat pagi (29/7), sepaket tim ACT untuk respons banjir Anyer mencoba untuk menembus Dusun Garung Cigurubug, Desa Sindang Mandi, Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang. Berdasarkan informasi awal yang didapat, jalur menuju Dusun Garung terkepung oleh material sisa banjir bandang. Jalan satu-satunya penghubung dusun sulit, bahkan nyaris mustahil untuk dilalui kendaraan roda empat.

Menembus Dusun Garung yang Terkepung


“Desa ini masih terisolir karena amblasnya badan jalan ke bibir sungai. Tim akhirnya memutuskan untuk bahu membahu bersama masyarakat memanggul logistik obat-obatan dan peralatan tim medis. Dua kilometer jalur terakhir menuju Dusun Garung harus dilalui dengan berjalan kaki,” kisah Ading Fachruddin selaku leader tim DERM untuk respons banjir Anyer.

Lelahnya perjalanan melangkahkan kaki 2 kilometer lebih menuju Dusun Garung tak begitu dirasakan. 10 orang relawan medis (2 orang dokter, 4 orang bidang, dan 4 orang apoteker) yang bergabung bersama ACT untuk banjir Anyer bahkan masih mengurai tawa dan canda sepanjang perjalanan. Di kanan-kiri jalan masih tersisa batang-batang pohon yang tercerabut dari akarnya, sampah kayu, dan tumpukan lumpur menghampar. Banjir bandang sepekan lalu menerjang deras jalur tepian sungai penghubung Dusun Garung.

Menembus Dusun Garung yang Terkepung


Hari-hari pasca banjir, urusan kesehatan adalah problem tergadai yang tak dipedulikan oleh warga di Dusun Garung. Alih-alih memikirkan kesehatan, untuk mengepulkan kembali dapur di belakang rumah saja masih belum bisa ditunaikan. Tumpukan lumpur masih berserak di dalam rumah, akses jalan utama menuju pasar terdekat pun belum bisa dilalui. Menyimak kondisi demikian, pelayanan kesehatan disambut senyum sumringah ratusan warga Dusun Garung.

Sepanjang hari Jumat, (29/7) Elzatta bermitra dengan ACT menyelesaikan satu hari penuh pelayanan kesehatan di Dusun Garung Cigurubug. 112 pasien yang ditangani mengeluhkan permasalahan yang serupa, mayoritas mengalami Infeksi Saluran Pernapasan dan kulit gatal-gatal.

Menembus Dusun Garung yang Terkepung


Akhir pekan yang padat pun menjadi agenda yang harus ditunaikan oleh tim ACT untuk respons banjir bandang Anyer. Setelah pelayanan kesehatan bersama Elzatta tuntas, di hari yang sama Elzatta pun menitipkan 100 paket sembako yang disiapkan untuk dua titik desa, meliputi Kampung Gudang Areng, Desa Anyar, Kabupaten Serang dan Kampung Waluran, Desa Kosambi Ronyok, Kecamatan Anyar, Kabupaten Serang.

Berikutnya giliran Perusahaan Gas Negara (PGN) bermitra dengan ACT menyiapkan dapur umum di tiga titik sekaligus. Titik pertama dapur umum berada di Kampung Sirih, Desa Bendulu. Kemudian titik kedua berada di Kampung Siring, Desa Tanjung Manis. Dan titik ketiga berada di Kampung Garung Tengah, Desa Sindang Mandi. Tiga titik dapur umum ini berada di Kecamatan Anyar, Kabupaten Serang. Ketiga desa dipilih mengingat skala kerusakan akibat banjir bandang cukup parah, ratusan rumah masih belum mampu mengepulkan lagi dapurnya. Dalam sehari, 1850 porsi nasi dan lauk sarat gizi berhasil dihasilkan di tiga titik dapur umum PGN dan ACT.

Sepanjang hari-hari esok, amanah lainnya masih menunggu untuk tertunaikan. Pelayanan kesehatan masih ditunggu, dapur umum tetap mengepul, dan bantuan alat-alat kebersihan masih sangat dibutuhkan. Akhir pekan sudah terlewati, kerja-kerja kemanusiaan tak mengenal usai. Meski kampung, dusun, atau desa yang mengalami imbas banjir bandang Anyer tersebar luas di beberapa titik sekaligus, pemulihan pasca bencana harus tetap dituntaskan. []

Penulis: Shulhan Syamsur Rijal & Tim DERM - ACT

Ayo Berpartisipasi



0
1.6K
14
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.3KThread84.3KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.