- Beranda
- Berita dan Politik
Geng Motor Asal Belanda Rusak Diskotik di Bali
...
TS
mardyanyan
Geng Motor Asal Belanda Rusak Diskotik di Bali
Quote:
TEMPO.CO, Jakarta - Sembilan anggota geng motor asal Belanda membuat keributan di diskotik Pyramid Club di Jalan Dewi Sri No. 33, Kuta, Bali. Kejadian terjadi sekitar pukul 06.00 WITA, Senin, 8 Agustus 2016.
Kapolresta Denpasar, Komisaris Besar Hadi Purnomo, mengatakan keributan itu berawal ketika 9 anggota geng yang bernama 'Satu Darah' itu datang ke Pyramid. Kedatangan mereka, tutur Hadi, usai acara pertemuan besar di klub Boshe yang selesai sejak pukul 03.00 WITA.
"Ini di luar acara, mereka di bawah pengaruh minuman keras, tapi tempat ini (Pyramid) mau tutup. Tapi mereka masih ingin minum lagi, makanya melakukan perusakan, melempar kaca dengan tiang besi," tuturnya.
Ia menjelaskan dari kejadian tersebut mengakibatkan dua korban, yaitu satu orang Warga Negara Belanda anggota 'Satu Darah' dan satu orang lagi petugas keamanan.
"Kami masih penyelidikan, saksi yang kami periksa lebih dari sepuluh orang. Nanti kami juga periksa CCTV," ujarnya.
Pantauan Tempo di lokasi terlihat pintu masuk diskotik yang terbuat dari kaca setebal dua sentimeter itu hancur. Sisa pecahan kaca tampak masih berserakan di pintu masuk.
Anggy, 36 tahun, salah satu saksi di lokasi kejadian mengatakan bahwa pagi itu suasana di Pyramid masih dipenuhi pengunjung. Saat itu, ia baru saja akan membuka warungnya yang berada tepat di seberang Pyramid.
"Baru 10 menit tiba-tiba tempur, lempar-lemparan dan pukul-pukulan. Ada lemparan botol, kursi, besi, helm, juga motor berjatuhan kira-kira ada belasan orang bule pakai rompi sama," katanya di Kuta, Senin, 8 Agustus 2016.
Jupri (29), petugas kebersihan di Bali White House - gedung penyewaan ruko yang berjarak 30 meter dari Pyramid - mengatakan kejadian itu berlanjut sampai ke arah dekat tempat ia bekerja. Saat itu ia melihat puluhan pria bule yang mengenakan rompi 'Satu Darah' terus melakukan pelemparan membabi buta.
"Mereka melempar apa aja yang ada di sekitarnya. Enggak ada yang berani pisahkan, setelah itu semua bule pergi lari," ujarnya. "Yang saya lihat ada karyawan dan petugas keamanan Pyramid yang dilempari."
Pemilik Pyramid, Ariono, 54, menyebut keributan terjadi di luar diskotik. "Yang jadi sasaran adalah pintu masuk kaca," katanya. Ia mengaku tidak mengetahui pasti, karena masih menunggu hasil dari pihak kepolisian.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, beberapa anggota 'Satu Darah' menginap di POP! Hotel di Jalan Dewi Sri, Kuta tidak jauh dari Pyramid. Saat Tempo mengunjungi hotel, salah satu petugas penerima tamu mengatakan ada delapan orang yang menginap di sana.
"Mereka keluar dari jam 23.00 (kemarin) setelah itu baru kembali kira-kira lebih dari pukul 06.00 tadi. Mereka tidak check out hanya menitipkan kunci saja, ada enam kunci. Katanya mau cari teman-temannya, langsung pergi," kata petugas hotel yang enggan dicantumkan namanya itu.
Quote:
Geng WNA Mengamuk di Bali, Ini Penampakannya
BADUNG - Gerombolan warga asing di Bali yang tergabung dalam wadah Geng Satu Darah berulah di Pyramid Club di Jalan Dewi Sri, Kuta, Badung, Senin (8/8) pagi. Anggota geng yang mayoritas warga negara Belanda itu bertindak anarkistis dengan merusak bangunan kelab dan merobohkan motor-motor yang terparkir di halaman.
Menurut informasi, perusakan pada Senin dini hari itu bermula ketika pihak Pyramid Club berniat menutup club. Namun, tiba-tiba pada pukul 04.30 WITA, datang rombongan tamu gelombang pertama yang jumlahnya sekitar 25 orang dengan menumpang taksi.
Mereka mengenakan seragam rompi kulit warna hitam bertuliskan Satu Darah. Selanjutnya merekamasuk dan memesan minuman.
Pada pukul 06.00 WITA datang lagi rombongan kedua sebanyak 15 orang dengan mengenakan seragam yang sama. Rombongan kedua itu juga masuk ke dalam Pyramid Club.
Namun karena jam operasi kelab sudah berakhir, pihak manajemen Pyramide menyarankan geng Satu Darah untuk untuk pulang. Namun, ketika gerombolan itu sudah di luar, mereka malah melakukan pelemparan ke arah dalam.
Geng itu melamparkan batu dan helm ke kacar Pyramid. Mereka juga merobohkan motor-motor yang parkir di depan Pyramid Club.
Untuk mencegah bentrok fisik, karyawan Pyramid lantas menghalau mereka untuk pergi. Gerombolan itu lantas berjalan ke selatan sambil melempar-lemparkan batu ke jalanan. Di antara rombongan pelaku itu ada enam orang yang tinggal di Hotel Pop Harris Dewi Seri Kuta.
Pada pukul 06.10 WITA, pihak sekuriti hotel menyebut rombongan itu datang dari luar dengan berjalan kaki. Salah satu dari mereka sambil memegang batu. Namun, mereka bergegas masuk ke kamar masing-masing.
Selanjutnya pada pukul 06.30 WWITA mereka check out dari hotel dengan menumpang taksi. Padahal, semestinya mereka check out dari hotel pada Selasa (9/8).
“Indikasi awal mereka kecewa dengan pihak manajemen Pyaramid yang menutup lokasi hiburan. Padahal, mereka baru masuk,” papar sumber di TKP. (mus/jpg/ara/jpnn)
BADUNG - Gerombolan warga asing di Bali yang tergabung dalam wadah Geng Satu Darah berulah di Pyramid Club di Jalan Dewi Sri, Kuta, Badung, Senin (8/8) pagi. Anggota geng yang mayoritas warga negara Belanda itu bertindak anarkistis dengan merusak bangunan kelab dan merobohkan motor-motor yang terparkir di halaman.
Menurut informasi, perusakan pada Senin dini hari itu bermula ketika pihak Pyramid Club berniat menutup club. Namun, tiba-tiba pada pukul 04.30 WITA, datang rombongan tamu gelombang pertama yang jumlahnya sekitar 25 orang dengan menumpang taksi.
Mereka mengenakan seragam rompi kulit warna hitam bertuliskan Satu Darah. Selanjutnya merekamasuk dan memesan minuman.
Pada pukul 06.00 WITA datang lagi rombongan kedua sebanyak 15 orang dengan mengenakan seragam yang sama. Rombongan kedua itu juga masuk ke dalam Pyramid Club.
Namun karena jam operasi kelab sudah berakhir, pihak manajemen Pyramide menyarankan geng Satu Darah untuk untuk pulang. Namun, ketika gerombolan itu sudah di luar, mereka malah melakukan pelemparan ke arah dalam.
Geng itu melamparkan batu dan helm ke kacar Pyramid. Mereka juga merobohkan motor-motor yang parkir di depan Pyramid Club.
Untuk mencegah bentrok fisik, karyawan Pyramid lantas menghalau mereka untuk pergi. Gerombolan itu lantas berjalan ke selatan sambil melempar-lemparkan batu ke jalanan. Di antara rombongan pelaku itu ada enam orang yang tinggal di Hotel Pop Harris Dewi Seri Kuta.
Pada pukul 06.10 WITA, pihak sekuriti hotel menyebut rombongan itu datang dari luar dengan berjalan kaki. Salah satu dari mereka sambil memegang batu. Namun, mereka bergegas masuk ke kamar masing-masing.
Selanjutnya pada pukul 06.30 WWITA mereka check out dari hotel dengan menumpang taksi. Padahal, semestinya mereka check out dari hotel pada Selasa (9/8).
“Indikasi awal mereka kecewa dengan pihak manajemen Pyaramid yang menutup lokasi hiburan. Padahal, mereka baru masuk,” papar sumber di TKP. (mus/jpg/ara/jpnn)
http://m.jpnn.com/read/2016/08/08/45...=459575&page=2
nampaknya bule alay jg hobby nonton sinetron
0
13.3K
Kutip
107
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
681KThread•48.9KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya