Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

cascuzerAvatar border
TS
cascuzer
Sedang Stress? Obatnya baca ini
Karena saya adalah orang yang malas, maka saya tidak akan menghias thread ini untuk menjadi menarik dan saya juga tidak mengharapkan anda tertarik untuk membaca ini. Tapi apa bila anda merasa butuh bantuan tentang stress, maka ada baiknya anda meniatkan untuk baca artikel ini sejenak.

Ketika saya memilih untuk menulis, saya merasa benar-benar gelap akan apa yang akan saya lakukan di atas lembaran putih ini. Mulai pusing dengan apa yang ingin saya tulis. Tapi ini lah cara yang mungkin bisa membantu saya dalam mengekspresikan apa yang tidak bisa saya ekspresikan dalam dunia nyata.

Padahal kalau seluruh perasaan kita dalam satu hari dituangkan dalam bentuk kata-kata, maka mungkin 1 rim kertas HVS pun tidak akan cukup untuk menampungnya. Karena riset membuktikan bahwa ternyata kita berbicara dengan diri sendiri di dalam hati dalam jumlah yang tidak bisa terhitung jumlahnya. Mungkin bisa beribu atau bahkan ratusan ribu kali dalam sehari.

Dimulai dari ketika kita bangun pagi. Mendengar jam weker berbunyi saja, kita sudah berbicara dengan diri sendiri.

"Apa? Sudah jam 7 pagi? Tidak terasa ya. Padahal tidurku terasa hanya sebentar."

Kemudian kita memikirkan dan bertanya kepada diri sendiri. "Apakah saya akan langsung beranjak dari tempat tidur?"

"Atau ingin berleha-leha dulu?"

"Membunyikan badan dengan melenggak-lenggok ke kiri dan kanan?"

Nah itu saja baru ketika bangun pagi. Bayangkan berapa banyak pertanyaan yang kita ajukan kepada diri kita sendiri ketika kita ingin mandi. Sarapan apa untuk dimakan? Naik ojek atau naik busway? Belum lagi, ketika kita melihat seseorang di kantor. Pikiran kita memunculkan banyak sekali pertanyaan tentang mereka. Keingintahuan tentang mereka. Ketika kita melihat seorang yang berpakaian rapih, dan memiliki tatapan meyakinkan ke depan dan memiliki perawakan dengan senyuman yang begitu ramah. Kita mungkin akan memikirkan banyak hal.

"Dia pasti sangat bahagia ya?"

"Gajinya pasti sangat besar."

"Dia hidup di keluarga yang soleha."

"Rasanya ingin sekali memiliki hidup seperti dirinya."

Dan pikiran ini tidak akan pernah berhenti selama masih ada informasi masuk melalui kelima indra kita.

Apa yang kita lihat, suara yang kita dengar, bau yang kita cium, suhu yang dirasakan oleh tubuh kita, rasa yang kita kecap dari lidah kita, dan lain sebagainya.

Ya, kita secara tidak sadar telah berbicara dengan diri sendiri dalam jumlah yang tidak terhitung banyaknya dalam sehari.
Dan ketika pemikiran dan pertanyaan ini terlalu banyak dan melebihi kapasitas tampungan di dalam otak kita, maka di sini lah terjadi yang namanya overload. Atau dengan kata yang lebih waras kita sebut sehari-hari dengan kata 'stress'.

Berita baiknya adalah kita bisa mengatur seluruh pemikiran ini dengan menyalurkannya.Tentu saja kita bisa menyalurkan hal ini dalam banyak cara. Ada yang buruk dan ada yang bagus.

Sebagai contoh, kita bahas dulu yang buruk. Mungkin orang-orang dengan usia rentang dua puluh sampai tiga puluhan akan banyak nongkrong di bar, minum-minum, merokok dan lain sebagainya (anda semua pasti tahu apa yang diamksudkan di sini)

Bila membahas yang baik, mungkin dia akan menyalurkannya melalui nongkrong bersama dengan teman-teman dan saling curhat (tentunya dengan orang yang terdekat bisa dipercaya). Oh ya, di sini saya juga sekaligus ingin memaparkan bahwa orang terdekat itu tidak selalu harus keluarga anda. Orang terdekat itu adalah orang yang bisa membuat anda nyaman ketika anda berada di dekat mereka. Ketika anda bisa menjadi diri anda sendiri dan mengobrol tentang apa pun yang anda inginkan dan bersikap sesuka hati anda di depannya. Anda bahkan tidak perlu menjadi palsu seperti ketika anda berada di kantor anda. Sebagian juga ada yang menyalurkan emosi tersebut menjadi sebuah kreativitas. Mungkin melalui bermusik atau menulis, seperti yang saya lakukan sekarang ini. Hal sepert ini kita bisa katakan sebagai 'short escape'. Membuat kita nyaman sebentar. Namun akan berlalu setelah kegiatan tersebut selesai kita lakukan.

Nah, di sini lah muncul pertanyaan. Bagaimana kita bisa melakukan 'long escape'?

Coba pikirkan sejenak.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
..

.







Belum cukup lama.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.







Saya berikan waktu sebentar lagi
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Bila anda berpikiran tentang cara escape. Maka anda salah besar. Dengarkan sugesti saya di bawah ini. Perhatikan dengan baik-baik setiap katanya.

"Karena permasalahan tidak akan bisa dihindari. Cepat atau lambat anda akan menghadapinya. Cari lah solusinya. Potong akarnya. Dan anda akan bisa hidup tenang.
Dan yang terpenting adalah 'Jangan kuatir'. Kuatir tidak akan bisa memberikan anda apa pun. Lebih baik minta lah pendapat anda dari orang sekitar. Lihat dari sudut pandang mereka, terkadang ini bisa membuka jalan anda. Namun kalau permasalahan itu bersifat pribadi, lakukan dengan cara lain. Cari lah buku, googling, banyak sekali jalan keluar. Bullshit kalau anda tidak mendapat jalan keluar. Itu hanya batasan mental yang kita buat sendiri. Ingat! Tuhan tidak pernah memberikan kita masalah yang tidak bisa kita hadapi. Saya tidak memaksa anda untuk menjadi religius di sini. Namun kalau kita menerapkan cara pandang seperti ini, maka segalanya akan jauh terasa lebih mudah. Dan pikirkan lah bahwa seluruh hidup ini sudah ada jalurnya di tangan yg di atas. Yang perlu kita lakukan adalah memberikan yang terbaik dalam setiap keadaan."


Sekian dulu. Semoga share saya kali ini bermanfaat.
0
2.2K
38
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.