Original Posted By Cerita dari Rekan KerjaAssalamualaikum wr.wb.
Perkenalkan nama saya ayu, ini cerita saya mengenai pengalaman saya dengan BPJS kesehatan. Sekilas tentang keluarga saya, saya anak ketiga dari 4 bersaudara. Ayah bekerja sebagai sales dan ibu membuka usaha catering. Keluarga saya tinggal di salah satu kota kecil di sumatera dan saya sendiri merantau di medan untuk membantu biaya keluarga. Kami bukan dari keluarga berada dan bukan dari keluarga yang terlalu memikirkan kesehatan. Di kota medan saya melamar semua lowongan pekerjaan yang buka termasuk salah satunya BPJS pada 2013. Sambil prepare untuk panggilan wawancara kerja di BPJS saya mempelajari banyak hal tentang sistem BPJS, apa beda nya dengan asuransi kesehatan lainnya, dan apa saja keuntungannya. Mungkin belum rejeki saya, akhir 2013 pada tahap kelima saya dinyatakan tidak lolos dan diterima di pekerjaan lain. Tapi dari pengetahuan saya tentang BPJS, tergeraklah hati saya untuk mendaftarkan saya dan kedua orang tua saya untuk menjadi peserta BPJS kesehatan. Seandainya saya tidak mengenal BPJS dan tidak mencari tahu lebih dalam, mungkin kejadian berikutnya yang menimpa ayah saya akan berakhir lain.



Pada jumat pagi tanggal 27 Mei 2016, Saya mendapat kabar ayah masuk rumah sakit. Saya benar – benar terkejut dan tidak percaya dikarenakan sebelumnya tidak pernah ada catatan sakit. Ayah itu orang yang jarang mengeluh sakit dan yang membuat saya tak kuasa meneteskan air mata, ayah di diagnosa kena sakit jantung. Hari itu juga saya memesan tiket pulang ke kampung untuk melihat ayah saya dikarenakan ayah saya dikabarkan langsung masuk ICU untuk perawatan intensif.

Sesampainya di kampung esok harinya, saya langsung memeluk ayah saya sambil menangis. Ayah sedang tertidur di ruang ICU dengan penuh alat di dada ayah. Hal yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya akan melihat ayah saya seperti itu. Setelah bertemu dengan ayah, saya keluar untuk bertanya tentang pengurusan biaya kepada abang saya. Alhamdulillah abang saya bilang semua sudah tercover oleh BPJS untuk perawatan 4 hari di ruang ICU dan 2 hari di ruang rawat inap yang total biayanya mencapai 15 juta. Jumlah yang cukup banyak untuk keluarga sederhana seperti kami dan kami tidak ada mengeluarkan uang sepeserpun saat itu . (mohon maaf gak ada bukti foto biaya , dikarenakan memang tidak dikasih pihak rumah sakit dan juga tidak kefikiran untuk dibuat thread seperti ini, hanya foto ayah saya terbaring saja dan itu pun disensor ya takut disalahgunakan )


Setelah di rawat di rumah sakit umum tersebut akhirnya ayah di rujuk ke rumah sakit yang berada di kota besar terdekat dikarenakan tidak adanya dokter spesialis jantung di kota saya. Setelah di periksa di dokter spesialis, Beliau menyarankan ayah saya untuk segera dioperasi pasang cincin karena adanya pemyumbatan di 4 pembuluh darah yang sudah tertutup lemak. 2 minggu setelah melapor akhirnya ayah saya dioperasi. Operasi berjalan lancar dan 1 pembuluh darah sudah terpasang cincin . Jadi orang tua saya sudah agak baikan. Biaya Operasi yang di cover BPJS sebesar 68.800.000 dan itu angka yang sangat fantastis buat keluarga saya. Sekali lagi, kami tidak ada mengeluarkan biaya sedikitpun .

Setelah 2 bulan operasi, ayah saya checkup kembali. Namun ternyata dokter bilang operasi pasang cincin sebelumnya tidak membantu banyak. Dan dokter menyarankan untuk operasi Bypass (kalo gak salah namanya ya, FYI : operasi bypass itu adalah mengganti pembuluh darah yang lama dengan pembuluh darah yang diambil dari kaki). Nah untuk operasi terakhir ini yang akan di laksanakan bulan depan tepatnya bulan September, Biaya yang akan dikeluarkan itu ada 2, pertama untuk biaya operasi itu sendiri dan yang kedua untuk membawa dokter langsung dari jakarta. Untuk biaya yang pertama sudah ditanggung BPJS sepenuhnya dan biaya kedua itu biaya yang harus dikeluarkan dari pribadi. Saya dan keluarga mengucapkan banyak terimakasih bagi BPJS dan juga bagi para peserta BPJS yang sedikit banyaknya juga membantu sehingga kami dari keluarga yang hidup sederhana bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang sangat baik.
Saya ingat dulu pepatah mengatakan orang miskin dilarang sakit, tapi saat ini semua itu tidak berlaku jika kita mau menyisihkan sebagian dana kita untuk jaminan kesehatan di masa depan dengan berpartisipasi menjadi peserta BPJS kesehatan dikarenakan sistem BPJS yang menggunakan sistem gotong royong sehingga yang sehat bisa membantu yang sakit .

Dan yang terakhir saya mohon doa dari teman – teman sekalian agar operasi ayah saya nanti berjalan lancar dan bisa sehat kembali. Amin