Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Modus perdagangan manusia ke Jepang dan Malaysia

Sejumlah calon tenaga kerja Indonesia (TKI) mengikuti kegiatan belajar bahasa di salah satu tempat penampungan TKI di kawasan Jatibening, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (21/7).
Kursus bahasa menjadi salah satu sarana perekrutan korban perdagangan manusia.


Polisi berhasil membongkar kasus perdagangan manusia. Dua kasus terkuak, warga Indonesia dijual ke Malaysia dan Jepang. Untuk kasus di Malaysia, polisi menemukan perempuan Indonesia yang dipekerjakan menjadi pekerja seks komersil (PSK). Tiga tersangka diamankan. Mereka adalah AR alias Vio, RHW alias Rendi alias Radit, dan SP alias Sarip.

Menurut Kasubdit III, Direktorat Tindak Pidana Umum, Bareskrim Mabes Polri, Kombes Umar S Fana, para tersangka diduga bukan baru pertama kali ini memperdagangkan orang. Pasalnya, saat polisi menggeledah rumah mereka, polisi berhasil menyita komputer dan dokumen. "Ada data lain, kami masih mengecek apakah ini data korban lainnya atau apa," ujar Umar, Selasa (2/8) seperti dinukil dari detikcom.

Para tersangka memalsukan data para korban. Mereka menggunakan jasa oknum Imigrasi untuk memalsukan data para korban agar bisa mengirim mereka ke Malaysia. Paspor milik orang lain, tapi ditempeli foto korban. Biaya memakai jasa oknum ini Rp 850 ribu untuk satu paspor. Polisi akan memeriksa oknum tersebut. "Inisialnya HS atau SK, dia di bagian pemeriksaan dokumen," ujar Umar seperti dipetik dari detikcom.

Di Malaysia total korban terdata 23 orang. Korban yang sudah ketemu baru 18 dan sisanya masih belum diketahui ada di mana. Diduga, mereka sudah berpencar.

Modus yang ditempuh para tersangka untuk merayu para korban cukup lazim. Mereka menjanjikan gaji mencapai Rp15-20 juta per bulan untuk bekerja di restoran, spa atau menjadi pembantu. "Perekrutan dilakukan melalui aplikasi chatting yaitu WeChat, Bee Talk dan Tagged," kata Umar seperti dikutip dari arah.com.

Untuk kasus perdagangan manusia ke Jepang, modusnya lewat kursus bahasa. Dari informasi yang diterima polisi, tersangka berinisial AZD merekrut korban melalui lembaga pelatihan Bahasa Jepang bernama LPK Berkah Aksara Hasana. Mengiming-imingi pekerjaan di Jepang dengan gaji tinggi.

"Korban dijanjikan gaji sebesar Rp20-30 juta per bulan," kata Umar seperti dikutip dari Merdeka.com. Tersangka, berhasil menipu 30 orang hingga diberangkatkan ke Jepang. Tersangka, menurut Umar, mendapat keuntungan kurang lebih 50 persen karena hanya mengeluarkan biaya untuk tiket. "Sementara visa ke Jepang praktis tidak dibayar sama sekali," ujar Umar. Tapi, sebelum berangkat para korban harus membayar biaya keberangkatan sebesar Rp40-90 juta.

Tersangka juga memberangkatkan korban dengan visa kunjungan dan visa belajar. Bukan visa kerja. Namun, baru sebulan bekerja, para korban ditangkap pihak imigrasi Jepang lantaran over stay dan dideportasi. "Salah satu dari korban bisa datang ke KBRI di Tokyo kemudian membuat laporan polisi dan diserahkan kepada Bareskrim," ujar dia.

Hingga kini, korban yang berhasil dipulangkan ke Indonesia berjumlah 15 orang. Sementara sisanya masih dalam proses pemulangan di KBRI Jepang.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...g-dan-malaysia

---

anasabila
anasabila memberi reputasi
1
3.9K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Beritagar.id
Beritagar.idKASKUS Official
13.4KThread733Anggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.