FAJAR.CO.ID, JAKARTA- Kabar gembira bagi yang ingin menikah gratis. Calon pengantin yang melangsungkan pernikahan di Kantor Urusan Agama (KUA) tidak dibebankan biaya atau gratis. Itu merupakan bagian layanan kependudukan.

“Pelayanan nikah di KUA tidak boleh dipungut biaya,” ujar Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Islam, Kementerian Agama (Kemenag) Maschin, Senin (1/8).

Lebih jauh, diungkapkan Machasin, petugas KUA yang diundang calon pengantin ke kediamannya, maka berkah mendapat penganti uang transpor seperti uang lembur. Hanya saja, uang tersebut masuk dalam penerima negara bukan pajak (PNBP) dan hanya dapat digunakan oleh petugas sebesar 80 persen.

“Misalnya calon pengantin memberikan Rp 600 ribu hanya bisa digunakan tarik Rp 420 ribu. Uangnya pun disetor calon pengantin ke kantor KUA, bukan ke petugas yang diundang,” bebernya.

Penggunaan 80 persen PNBP, dikatakan Machasin juga untuk pendidikan pranikah bagi calon pengantin. Sayangnya, proses pencairannya menemukan beberapa kendala. Menurut Machasin, kendala itu karena ada keterlambatan laporan dari daerah. Sementara peraturan pencairannya masih belum tersedia. “Tetapi, sekarang sudah bisa kita atasi,” ucapnya.

Machasin menuturkan, saat ini program pendidikan pranikah baru dilakukan oleh KUA saja. Tetapi pada 2017 mendatang, pendidikan pranikah akan dilakukan di KUA atau lembaga yang terakreditasi. Pilot project pendidikan pranikah tersebut akan menyasar 10 provinsi.

Pernikahan mencakup aspek kesehatan, jiwa, ekonomi dan budaya. Tujuan pendidikan pranikah, kata Machasin, agar calon pengantin mengetahui tujuan pernikahan, kesehatan reproduksi, cara membesarkan anak hingga cara mengatasi perbedaan pendapat.

Masyarakat kita himbau agar tidak memberikan imbalan secara langsung kepada petugas,” katanya. (nas/yuz/JPG)

http://fajar.co.id/2016/08/02/hore-n...-pungut-biaya/
kabar gembira gan