Sejumlah warga melihat kondisi Kelenteng Dewi Samudera pasca-kerusuhan, di Tanjungbalai, Sumatera Utara, Sabtu (30/7).
Amuk massa di Tanjungbalai, Sumatera Utara, telah mengakibatkan sejumlah rumah ibadah rusak (wihara dan kelenteng).

Media sosial disebut turut meluaskan provokasi dan memicu amuk massa itu. Meski demikian, media sosial juga bisa menjadi perajut damai dalam kasus macam ini.

Sejak Senin (1/8), sejumlah netizen tampak berbagi informasi soal penggalangan dana untuk membangun kembali (atau memperbaiki) sejumlah rumah ibadah, yang rusak karena amuk massa di Tanjungbalai.

Kampanye penggalangan dana itu bisa dilihat di layanan patungan publik (crowdfunding), Kitabisa.com. Kampanye itu diinisiasi Adjie Silarus, yang juga dikenal sebagai [URL="https://www.S E N S O R/author/show/7393197.Adjie_Silarus"]penulis buku[/URL] bertema psikologi dan motivasi.

"Memaki dan saling menyalahkan tidak akan pernah ada habisnya. Sementara, saudara kita di Tanjungbalai membutuhkan kembali wihara mereka," tulis Adjie. Sebagai gantinya, Adjie mengajak publik untuk "menyalakan lilin perdamaian."

"Mari kita bangun kembali rumah ibadah ini dengan semangat perdamaian. Bersatu padu menggalang dana membangun kembali rumah ibadah ini. Jangan biarkan kelompok yang berusaha memecah belah kita menikmati suasana ini."

Kampanye itu menargetkan untuk menggalang dana sebesar Rp200 juta. Hingga Selasa siang (2/8), sudah terkumpul sekitar Rp3 juta, dan tersisa 12 hari lagi sebelum kampanye ditutup.

Adjie menyebut bahwa seluruh dana yang terkumpul akan diserahkan untuk pembangunan rumah ibadah di Tanjungbalai. Bila tak mencapai target, dana yang terkumpul tetap disalurkan, sebagai upaya berkontribusi dalam pembangunan rumah ibadah itu.

Sekadar pengingat, kampanye serupa juga pernah digelar di layanan Kitabisa.com, saat merespons amuk massa yang terjadi di Tolikara, Papua (17 Juli 2015). Saat itu, netizen berhasil mengumpulkan lebih dari Rp300 juta untuk membangun kembali masjid yang terbakar.
Kitabisa! - Bangun Kembali #ViharaTanjungBalai [URL="https://S E N S O ReGitmzMZ6g"]https://S E N S O ReGitmzMZ6g[/URL]
— #JustLetGo (@AdjieSilarus) August 1, 2016Sudah ada kampanye untuk urunan Membangun Kembali #ViharaTanjungBalai [URL="https://S E N S O R0X6oROMAdf"]https://S E N S O R0X6oROMAdf[/URL] yuk @fullmoonfolks @Ciel_duke siapapun
— Dhani (@arman_dhani) August 1, 2016 Sampai detik ini, donasi untuk Vihara yg kemarin dibakar, baru mencapai 1% dr target. Perkembangannya bs dilihat di: [URL="https://S E N S O R0U96vZTfbJ"]https://S E N S O R0U96vZTfbJ[/URL]
— Ikhyar Setya Utama (@IkhyarSetyaU) August 2, 2016
Pesan damai di media sosial

Sejak amuk massa terjadi di Tanjungbalai, publik media sosial juga ramai berbagi pesan perdamaian.

Teranyar, sebuah kiriman terpantau mencuri perhatian netizen. Kiriman itu datang dari akun Facebook, Kubina Batam --klub pecinta alam yang berbasis di Batam-- dan memuat sejumlah video.

Video tersebut menunjukkan aksi warga bergotong-royong membersihkan rumah ibadah. Tampak sejumlah warga muslim --dengan mengenakan peci dan kerudung-- turut membersihkan wihara.

Kubina Batam meyakini rekaman itu berasal dari Tanjungbalai. Pun wihara yang dibersihkan merupakan rumah ibadah yang sebelumnya jadi sasaran amuk massa.

Hingga artikel ini ditulis, rekaman itu sudah dibagikan (share) lebih dari 300 kali.

Aktivitas gotong-royong warga turut termuat dalam liputan Kompas TV.

Dalam video liputan itu, Ketua Forum Adat Tanjungbalai, Arifin Marpaung juga menyampaikan imbauan untuk menjaga perdamaian. "Bawa penyejuk, bawa damai. Negeri ini, negeri kita. Kalau hancur negeri ini, bukan kita saja, anak-anak kita pun (ikut) hancur," demikian pesan Arifin.

Senin (1/8), memang digelar aksi bersih-bersih rumah ibadah di Tanjungbalai. Gotong-royong itu melibatkan aparat TNI-Polri, dan sejumlah elemen masyarakat.

Kapolres Tanjungbalai, AKBP Ayep Wahyu Gunawan, menyebut aktivitas gotong-royong itu sebagai upaya memulihkan situasi keamanan.

Kompas.com menulis, setidaknya 500 personel Brimob Polda Sumut, 200 personel Polres Tanjungbalai, 1 SSK prajurit TNI AD, dan 1 SST prajurit TNI AL turut dilibatkan dalam pembersihan rumah ibadah tersebut.

Sebagai pelengkap, berikut kami pilihkan beberapa pesan damai yang disampaikan netizen di berbagai kanal media sosial.
Terima kasih kepada Personil Polres Tanjung Balai melaksanakan giat pembersihan di vihara yang dihadiri Walikota Tanjung Balai, Kapolres Tanjungbalai, Danlanal TBA, Dandim 0208/AS, Ketua Pengadilan, Kaden Brimob B Polda Sumut, Personil TNI Gabungan AD dan AL, Dinas Kebersihan Kota Tanjungbalai serta Personil Brimob. #damaiindonesiaku #tanjungbalai #tanjungbalaiasahan
A photo posted by Junaidi Suryanto Huang (@junaidisuryanto) on Aug 1, 2016 at 7:14am PDT
Because God love everything. Never make a difference. #peace #love #damai #kasih #hormat #respect #islam #kristen #katolik #protestan #budha #hindu #konghucu #tanjungbalai #like4like
A photo posted by Adi Mora (@adi_simamora) on Aug 1, 2016 at 8:17pm PDT
Damai terus Tanjungbalai dan Indonesia..Jangan sampai kebencian menguasai dan merusak negara bangsa ini !! [URL="https://S E N S O RjDoodO74xb"]pic.twitter.com/jDoodO74xb[/URL]
— Beka Ulung Hapsara (@Bekahapsara) July 30, 2016Menyesalkan kerusuhan di Tanjung Balai. Sdrku, Mari hidup berdampingan dengan damai. Merajut kebhinekaan adalah tugas bersama #KitaIndonesia
— ZULkifli Hasan (@ZUL_Hasan) July 30, 2016Kerusuhan Tanjung Balai a/lampu kuning bagi pemerintah dan pemuka agama utk mencerdaskan rakyat bahwa setiap masalah hrs selesai scr damai.
— PC GP Ansor Jakbar (@ansor1_jakbar) July 30, 2016


Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...k-tanjungbalai

---