Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Amuk di Tanjung Balai, 12 orang jadi tersangka

Tim Labfor Polri berada di kawasan Vihara Tri Ratna pasca kerusuhan yang terjadi, di Tanjung Balai, Sumatera Utara, Sabtu (30/7).
Aparat kepolisian bergerak cepat. Tiga hari pascakerusuhan berbau SARA di Tanjung Balai, Sumatera Utara, polisi menetapkan 12 orang tersangka untuk dua kasus berbeda. Dari jumlah itu 4 orang ditetapkan sebagai tersangka perusakan tempat ibadah dan 8 orang untuk kasus penjarahan. Sebanyak 39 juga telah diperiksa sebagai saksi.

Menurut Kapolres Tanjung Balai AKBP Ayep Wahyu Gunawan untuk kasus penjarahan, polisi menjerat tersangka dengan pasal 363 KUHP tentang pencurian. Para tersangka penjarahan ini mayoritas masih duduk di bangku SMP dan SMA.

Amuk massa pecah di Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara. Peristiwa yang terjadi Jumat (29/7/2016) pukul 23.00 WIB ini mengakibatkan wihara dan kelenteng yang ada di daerah itu dibakar massa. "Ada enam wihara dan kelenteng yang diserang beberapa ratus warga," kata juru bicara Kepolisian daerah Sumatera Utara, Kombes Rina Sari Ginting seperti dilansir BBC Indonesia.

Tak hanya itu, massa juga membakar 3 mobil, 3 sepeda motor, dan 1 becak motor.

Peristiwa berawal dari keluhan Meliana (41), seorang warga keturunan Tionghoa tentang suara volume suara azan maghrib dari masjid Al Maksum yang ada di depan rumahnya. Entah bermaksud dialog atau apa, yang jelas selepas salat Isya, beberapa jemaah masjid mendatangi rumah Meliana.

Pertemuan itu, menurut juru bicara Kepolisian Daerah Sumatera Utara, Kombes Rina Sari Ginting, sempat memanas. Mendengar ada keributan, warga yang ada di sekitar rumah Meliana datang. Mereka langsung mengamankan beberapa jemaah itu ke kantor kelurahan setempat. "Meliana dan suaminya dibawa ke Polsek Tanjung Balai Selatan," kata Rina.

Parahnya, saat dilakukan pertemuan di Polsek Tanjung Balai Selatan itu, ada provokasi melalui media sosial terutama facebook.

Kemarahan warga, kata Camat Tanjung Balai Selatan, Pahala Zulfikar, kian menjadi setelah kasus itu dibumbui isu-isu yang tidak benar di media sosial.

"Informasi di lapangan meluas, muncul provokator. Dikatakan bahwa wanita (yang mengeluhkan volume pengeras suara masjid) itu melempari masjid, imam diusir, menghentikan salat magrib. Itu semua tidak benar," kata Zulfikar, seperti dilansir CNN Indonesia.

Situasi kondusif

Sehari setelah peristiw, Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian langsung terbang ke Sumatera Utara. Di sana ia menggelar pertemuan dengan sejumlah tokoh kalangan agama. Menurut Tito, kerusuhan yang terjadi merupakan masalah individu yang bertetangga. Ia pun mengeluarkan instruksi kepada jajarannya untuk memulihkan keadaan.

Menurut Kapolres Tanjung Balai AKBP Ayep Wahyu Gunawan, saat ini situasi di Tanjung Balai sudah aman dan kondusif. Garis polisi yang dipasang di lokasi kerusuhan sudah dibuka. Bekas kerusuhan pun telah dibersihkan secara bersama-sama. Meski begitu, aparat gabungan Polri-TNI masih terus berjaga di sekitar lokasi dan sejumlah titik. "Kami imbau warga untuk beraktifitas normal dan toko-toko kembali dibuka," ujar Ayep seperti dilansir Republika.co.id.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...jadi-tersangka

---

anasabila
anasabila memberi reputasi
1
2.8K
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Beritagar.id
Beritagar.idKASKUS Official
13.4KThread733Anggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.