Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Agan dan sista sudah tahu kan bahwa transjakarta kini melayani rute hingga ke kota² penyangga seperti BoDeTaBek dan Tangsel?

Nah, ada kejadian mengusik yang baru saja terjadi di Transjakarta Poris Plawad - Bundaran Senayan. Ceritanya, saat bus berhenti di Rest Area arah Jakarta untuk mengambil penumpang, naiklah seorang bapak yang mengenakan kaca mata hitam. Ybs. sempat kebingungan sesaat mencari kursi kosong sebelum akhirnya duduk.



Yang menarik, atau lebih tepatnya bikin miris, saat diminta bayar ongkos, bapak tadi menolak entah alasannya apa (ga kedengeran dari bangku ane), yang pasti sambil nunjuk² ke depan. Mungkin maksudnya turun di Kebon Jeruk (barusan ybs. turun soalnya). Kondekturnya sudah mengatakan bahwa kalau tidak bayar, dia yang harus nombok. Tapi bapak itu ga peduli, dan tetap ga mau bayar.

Akhirnya bapak yang duduk di sebelah kanannya (baju biru, bawa tas) memberikan 3500 ke kondektur untuk menalangi ongkos bapak tsb. Sang kondektur memberikan struk pembayarannya ke ybs, mungkin untuk menyindir. Luar biasanya, ybs. bilang terima kasih pun tidak.



Ane awalnya sempat sesaat berpikir seperti bapak yang menalangi tadi, itung² sedekah. Namun sejurus kemudian ane berpikir, kalau ditalangi terus, dia bakal mengulangi lagi dan lagi perilaku tak terpujinya itu. Jadi kebiasaan buruk dan ga membuatnya sadar.

Ane berpikir, harusnya ybs. ditindak tegas yakni dengan diturunkan di pinggir jalan (saat kejadian, ybs. bisa diturunkan di GT. Karang Tengah). Ane mau aja sih "ngomporin", sayang pikiran itu datang terlambat, setelah ybs. ditalangi oleh bapak berkemeja biru.

Menurut agan dan sista, sebaiknya diapain ya orang kayak gitu? Ditalangi, ditindak tegas, atau ada opsi lain? FYI, nampaknya ybs. memang bukan orang berada jika dilihat dari bajunya yang lusuh, kucal dan kotor. Namun kalo ga punya tapi belagu, hmm...

Monggo dikomenin gan dan sist.