May mengatakan perbuatan itu dilakukan atas dasar suka sama suka.



Kasus dugaan pencabulan yang dilakukan Emayartini alias May (38) terhadap delapan remaja di kompleks Perumnas Kopri, Kelurahan Bentiring Kecamatan Muara Bangkahulu, Bengkulu, masih didalami penyidik Polres Bengkulu Kota.

Saat menjalani pemeriksaan, May membantah tudingan bahwa dirinya telah memaksa delapan remaja yang masih tetangganya untuk berhubungan badan. Menurutnya, perbuatan itu dilakukan atas dasar suka sama suka.

"Ada yang menyatakan cinta duluan. Saya melihat dia tulus lalu saya terima," kata May saat digiring ke ruang pemeriksaan Polres Bengkulu Kota.

Perlakuan bejat May dengan ABG yang masih tetangganya bahkan diketahui oleh suaminya. Suaminya yang menderita sakit diabetes tidak dapat memenuhi kebutuhan biologis May sejak lima tahun lalu. Diduga suami May yang merupakan ketua RT di kampung setempat mengetahui aksi istrinya.

"Mereka bebas di rumah aku, kadang-kadang sampai tengah malam," kata May lagi.

Melihat perbuatan yang tidak wajar dilakukan oleh May terhadap anak-anak, penyidik akan melakukan tes kejiwaan. Karena tidak ada bukti visum, penyidik akan mengumpulkan keterangan dari pelaku, korban dan saksi.

Sejauh ini baru ada satu korban yang melapor kepada pihak kepolisian terkaitt peristiwa ini. Tidak menutup kemungkinan ada korban selanjutnya yang akan memperkarakan kasus ini.

"Usia termuda anak (korban pencabulan May) berumur 14 tahun," kata Kapolresta Bengkulu AKBP Joko Supryitno.


Sumber
#Kalo kaya gini bakalan dibentuk komnas perlindungan laki2 gak ya, lagian gak dibsa divisum ni korbannya