Quote:
Medan - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menegaskan, polisi tengah mencari provokator di media sosial yang menjadi sumber kerusuhan yang berujung pada pembakaran wihara di Tanjungbalai, Sumatera Utara (Sumut), Sabtu (30/7).
"Situasai keamanan di Tanjungbalai sudah kembali normal. Silakan masyarakat untuk beraktivitas kembali," ujar Kapolri seusai rapat bersama Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) di Markas Polda Sumut.
Kapolri mengatakan, kerusuhan di Tanjungbalai terjadi karena adanya isu berbau provokatif dengan memperlihatkan berbagai gambar. Mereka yang menebarkan provokasi lewat media sosial itu sedang diselidiki.
"Kami minta masyarakat agar tidak terpengaruh dengan isu yang bersifat negatif tersebut. Provokator kerusuhan itu sedang dicari," katanya.
Menurutnya, penanganan pascakerusuhan di Tanjungbalai, sudah cepat. Aparat kepolisian bekerja sama dengan TNI turun langsung memulihkan situasi keamanan. Tokoh agama juga turut menenangkan masyarakat.
"Situasi sudah kondusif dan kita akan melakukan evaluasi," sebutnya.
Beritasatu
Quote:
Ini Dia Provokator Kerusuhan Di TanjungBalai
Polda Sumatera Utara menegaskan ML (41) yang diduga pemicu aksi anarkis kerusuhab Tanjungbalai bersama keluarganya saat ini masih diamankan di Polres setempat, meski belum resmi ditetapkan sebagai tersangka.
“Kita tunggu hasil pemeriksaan di Polres,” kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Rina Sari Ginting, saat dikonfirmasi, Sabtu (30/07/2016).
Rina menambahkan, hanya sebagian kecil dari bangunan tempat ibadah yang terbakar dalam kerusuhan yang terjadi sejak semalam.
“Yang terbakar bukan bangunan namun pada umumnya peralatan sembahyang. Jadi bangunan tidak ada yang terbakar habis,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi kejadian serupa merembet ke daerah lain, kepolisian meningkatkan pengamanan dan giat patroli.
Personel yang dilibatkan sebanyak 435 anggota Polri dan TNI di tempat ibadah
Menurut dia, pihak kepolisian dan pemerintah derah setempat telah menyepakati pertemuan untuk membahas kerusuhan berbau SARA tersebut.
Selain unsur pemerintah dan Kementerian Agama, pertemuan itu juga melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat, pimpinan etnis, dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tanjungbalai.
“Pagi ini direncanakan ada pertemuan dari perwakilan etnis, MUI dan Muspida,” tandas perwira polisi berpangkat melati tiga itu.(NKRIToday)
Infohumas
Provokatornya ya cuma satu, si enci Meliana itu pak bu