Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

nevertalkAvatar border
TS
nevertalk
Film versi Ane, Bikin Bergidik Tingkat Tinggi
Diluar dari film SAW, masih ada lagi adegan yg bikin ngeri, melihat banyak eksekusi dan berdarah-darah, disiksa hidup-hidup. untung saja hanya film, ini beberapa review film lawas yg masih membekas diingatan, CEKIDOT:





SINOPSIS:
Disutradarai sineas Jepang Ryuhei Kitamura, The Midnight Meat Train berkisah tentang seorang fotografer yang tanpa sengaja mengikuti seorang penjagal yang ia curigai terlibat dengan kasus hilangnya banyak orang. Bukannya di bantu, saat melapor ke polisi, Leon malah dicurigai terlibat. Makin penasaran dengan si Subway Butcher ini, Leon makin terobsesi membongkar rahasia si penjagal bengis ini. Hingga pada klimaksnya Leon berhasil menguak misteri sebenarnya mengapa penjagal parlente ini harus menjagal manusia setiap malam. Akhir cerita dengan cita rasa The Twilight Zone akan membuat penonton tercengang. Entah bingung atau terkesan.

The Midnight Meat Train di penuhi adegan brutal yang bisa membuat penonton muntah. Percikan darah dibuat lebih dramatis dengan sentuhan CGI yang entah apa maksudnya. Atmosfir seram yang ditampilkan di dalam kereta bawah tanah di malam hari cukup membuat penonton merinding. Vinnie Jones yang aktingnya pas-pasan diberi tugas menghidupkan si Penjagal Kereta Malam ini. Untungnya, tongkrongan tinggi besar dan wajah seramnya sudah cukup membuat ngeri penonton lantaran tugasnya sepanjang film hanya berdiam diri dan membunuh para penumpang kereta.

Bradley Cooper dan Leslie Bibb ditugasi menjadi pasangan kekasih yang harus terlibat dengan misteri si tukang jagal dan kereta malam.






dikuliti hidup-hidup

SINOPSIS:

Kisahnya dibuka dengan adegan seorang gadis cilik yang tubuhnya terlihat penuh luka berlari seolah kabur dari sesuatu. Adegan lalu berpindah ke sebuah panti asuhan dimana kita akan tahu bahwa gadis tersebut bernama Lucie (Jessie Pham) dan dia memang baru saja kabur dari tempat ia diculik dan disiksa oleh orang tak dikenal. Disana Lucie bersahabat dengan Anna (Erika Scott). Kejadian itu ternyata berdampak pada pribadi Lucie yang menjadi paranoid bahkan seringkali ia merasa diteror oleh sesosok makhluk menyeramkan seperti monster. Lalu ceritanya melompat menjadi 15 tahun kemudian dan menyoroti sebuah keluarga yang terlihat normal-normal saja dan bahagia. Lalu tiba-tiba kita akan dikejutkan dengan kemunculan wanita misterius yang menembaki keempat anggota keluarga tersebut dengan sebuah shotgun secara brutal. Wanita misterius tersebut ternyata adalah Lucie (Mylène Jampanoï. Ternyata Lucie yakin bahwa orang yang baru saja ia bunuh adalah orang yang dulu menyiksanya. Anna (Morjana Alaoui) yang khawatir Luice salah membunuh orang menyusul kerumah tersebut. Tapi ternyata kisahnya tidak semata-mata hanya mengenai balas dendam Lucie dan teror-teror yang ia alami. Secara pasti Martyrs bergerak kearah yang benar-benar mengejutkan.
Film ini bergerak dengan cepat. Tidak butuh waktu lama bagi film ini menyajikan ketegangan karena sejak menit-menit awal kita sudah akan disuguhi oleh adegan-adegan yang menegangkan sekaligus mengejutkan. Bicara soal menegangkan, Martyrs memang dengan sangat baik mampu memberikan adegan dengan tensi yang cukup untuk membuat penontonnya terpaku pada layar dan menahan nafas untuk menanti adegan demi adegan yang akan terjadi. Tentu saja karena pada dasarnya Martyrs adalah sebuah torture porn, kengerian yang ada dibangun dengan adegan-adegan sadis. Bukan sadis biasa yang asal memuncratkan darah atau potongan tubuh, tapi sadis yang benar-benar membuat penontonnya ngilu. Bahkan hanya dengan visual yang ditampilkan film ini juga bisa membuat saya merasa ngilu dan merinding dibuatnya. Tapi tidak lupa juga film ini melakukan pendekatan lewat suasananya yang dibangun cukup menyeramkan baik itu lewat gambar maupun scoring. Sedangkan berbicara soal kejutan, Martyrs memang adalah sebuah film dengan twist yang berlapis. Setiap beberapa degan selalu diakhiri dengan kejutan yang menyambungkan ke adegan berikutnya. Ya, ini adalah film yang akan membuat penontonnya berkata "what the f*ck" menyikapi kejutan dan kesadisan yang ditampilkan.





SINOPSIS:
The Texas Chain Saw Massacre merupakan film yang dipuji-puji dan sangat mengerikan pada tahun 1974, lalu bertahun-tahun setelahnya, produser Michael Bay (Transformers, The Island) memutuskan untuk membuat ulangnya dan memberinya sentuhan baru yang segar. The Texas Chainsaw Massacre kembali masuk ke layar lebar pada tahun 2003 dengan membawa Jessica Biel sebagai gadis final. Dan bisa dibilang, film ini merupakan sebuah film yang sangat bagus.

The Texas Chainsaw Massacre mengatarkan apa yang seharusnya film ini berikan. Ya, film ini kotor, menjijikan, menegangkan dan brutal. Dalam beberapa tahun terakhir, film ini adalah salah satu remake terbaik yang rilis, jauh di atas remake-remake gak guna lainnya kayak Friday the 13th atau Black Christmas (walaupun keduanya guilty pleasures bagi gua). Film ini mencampurkan ketengangan dan kesadisan dengan takaran yang pas, hingga akhirnya kita sering menahan napas melihat adegan di layar, memicingkan mata ketika melihat kesadisannya yang tak berlebih, atau merasa tidak nyaman melihat betapa menjijikannya film ini terlihat dalam keseluruhan.

Sinematografinya patut mendapat tepuk tangan. Di siang hari kota Texas terlihat sangat panas, palet cokelat yang memfilter tiap adegan menambahkan indahnya film ini. Namun dalam urusan sebuah kota yang sampah, film ini sukses pula menunjukkan betapa kotor dan menjijikannya kota ini sekali karakter-karakter ini masuk ke teritori sang predator. Entah di ruang penjagal, dapur, maupun di van. Lalu tak lupa pula toror yang tertangkap di layar seperti datang bertubi-tubi, kita tak mampu beristirahat untuk menarik napas. Mata kita tetap terpaku di layar. Dan di akhir kata, The Texas Chainsaw Massacre merupakan film yang berkualitas untuk genre horor, sebuah remake yang mampu bersanding dengan pendahulunya.





SINOPSIS:
Di Greenbrier Back Country, West Virginia diadakan sebuah acara ‘reality show’ berhadiah $ 100.000 yang menantang para kontestan untuk bertahan hidup dalam kondisi hutan yang tak bersahabat di wilayah itu. Apa yang dialami oleh para kontestan yang ikut berpartisipasi dalam acara tersebut adalah mereka benar-benar harus bertarung melawan keluarga kanibal sadis yang ada dalam kawasan tempat acara reality show tersebut diadakan.





SINOPSIS:
“House of Wax” bercerita dua orang seniman atau pembuat patung lilin yang menjadi psikopat gara - gara museum patung lilinnya dan patung - patung lilinnya terbakar habis atau dibakar. Sehingga si psikopat kemudian berubah menjadi pembunuh dan membuat patung - patung lilin untuk museumnya yang baru dengan menggunakan tubuh atau mayat orang yang ia bunuh, namun masa lalu si psikopat tidak jelas, kenapa menghabisi seluruh warga kota dan menjadikannya kota lilin!?

Kota tersebut ternyata adalah kota dimana terdapat sebuah pertunjukkan rumah lilin (House of Wax). Bukan itu saja, setelah diselidiki ternyata seluruh manusia yg ada di kota tersebut juga berupa patung lilin. Penghuni kota yang ada hanyalah dua saudara kembar yang telah tumbuh dewasa menjadi seniman lilin. Museum lilin itulah karya terbesar mereka. Entah apa yang melatarbelakangi keduanya hingga dalam kiprahnya menjadikan manusia sebagai objek patung lilin. Tak menyangka pertemuan dengan Bo (Brian Van Holt) menjadi awal bencana bagi Carly dan Wade. Betapa tidak kepergian kerumah Bo untuk mencari tali kipas berujung kematian bagi Wade. Wade masuk ke dalam perangkap, dibuat tak berkutik, disiram lilin yang meleleh hidup hidup, kemudian dibentuk menjadi sebuah patung lilin dan dipamerkan di museum lilin yang melakukan itu adalah saudara kembar Bo yaitu Vincent (yang juga diperankan Brian Van Holt).

Kota asri dengan museum lilin yang unik telah berubah wujud menjadi kota maut yang siap menjadikan setiap pendatang sebagai objek seni dengan semprotan lilin panas hingga berwujud patung lilin. Akhirnya anak - anak remaja tersebut harus menghadapi dua orang psikopat kembar, Vincent dan Bo, yg ingin menjadikan mereka sebagai patung lilin juga, satu persatu mengalami kematian yg sangat mengenaskan. Diakhir cerita, rumah lilin itu (House of Wax) terbakar, termasuk saat Vincent jatuh di atas Bo, mereka juga turut terbakar begitu pula dengan karya - karya seni mereka yang dibuat dari tubuh manusia. Sedangkan yang selamat dari kejadian itu hanya dua orang anak remaja dari keenamnya. Setelah kejadian itu, warga kota lain sekaligus para polisi yang mengidentifikasi tempat kejadian dapat mengetahui keberadaan kota terpencil tersebut yang dulunya dikabarkan hilang.

TRAILLER:

MIDNIGHT MEAT TRAIN


THE MARTYRS


TEXAS CHAINSAW MASACRE


WAY WRONG TURN


HOUSE OF WAX
Diubah oleh nevertalk 28-07-2016 23:59
0
13K
41
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.