kortikalAvatar border
TS
kortikal
Anies Baswedan dan Kisah Relawan yang Tersingkir dari Kabinet Jokowi
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan perombakan kabinet atau reshuffle untuk yang kedua kalinya. Ada 4 menteri bergeser posisi dan 9 wajah baru di Kabinet Kerja Jokowi-Jusuf Kalla.

Salah satu yang terkena reshuffle adalah Anies Baswedan. Penggagas gerakan Indonesia Mengajar itu dicopot dari jabatannya selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Pencopotan Anies dari kursi Mendikbud ini cukup mengejutkan. Maklum, dia adalah relawan yang berperan banyak dalam kemenangan Jokowi-JK di pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2014 lalu. Kinerjanya selama 21 bulan di kabinet juga tak mengecewakan. Nyaris setiap hari Anies menghiasi media massa dengan berbagai aktivitasnya sebagai menteri yang membidangi pendidikan dasar dan menengah.

Seperti apa perjalanan Anies dari relawan menjadi menteri kemudian diganti?

Anies bergabung ke barisan relawan capres-cawapres Jokowi-JK pada 22 Mei 2014. Adalah Jokowi sendiri yang meminta Anies bergabung ke barisan relawan.

Sehari sebelum menyanggupi permintaan Jokowi, mantan Rektor Universitas Paramadina itu mengirimkan surat elektronik ke barisan pendukungnya yang tergabung dalam Gerakan Turun Tangan. Melalui surat elektronik tersebut Anies menjelaskan alasan bergabung ke relawan Jokowi-JK. Dia juga mengimbau pendukungnya untuk melakukan politik santun.

"Sebagaimana yang saya sering sampaikan, jangan diam dan mendiamkan maka saya pun harus konsisten untuk memilih dan membantu sesuai dengan kriteria saya. Di sinilah kemudian saya merasa pasangan Jokowi-JK lebih sesuai," kata Anies dalam surat elektroniknya waktu itu.

Di barisan relawan Jokowi-JK, Anies menduduki posisi kunci. Dialah yang menjadi 'sutradara' saat Jokowi-JK mengambil nomor urut calon presiden dan wakil presiden ke Komisi Pemilihan Umum pada 1 Juni 2014.

Sebelum mengambil nomor urut pasangan capres-cawapres yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, mereka terlebih dahulu mengadakan acara di Taman Menteng. Selain Jokowi-JK, di taman yang dikenal dengan Taman Kodok tersebut hadir Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Surya Paloh juga Anies Baswedan.

Rombongan Jokowi-JK kemudian menuju gedung KPU di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, menggunakan Bajaj. Dalam kendaraan roda tiga khas Jakarta ini, Jokowi ditemani Anies Baswedan. Di belakang mereka puluhan Bajaj juga mengantar Jokowi mengambil nomor urut.

Sosok Anies kembali menjadi pusat perhatian saat berada di samping Jokowi dalam konser dua jari yang dihadiri ribuan relawan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (5/7/2014). Konser yang menghadirkan artis-artis Ibu Kota itu menyatakan mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Jokowi-JK.

Anies juga berperan memoles setiap perkataan dan gerak-gerik pasangan Jokowi JK sehingga menjadi sebuah berita sangat menarik untuk disimak. Dia juga yang selalu 'pasang badan' menghadapi serangan kampanye hitam dari kubu lawan.

Saat elektabilitas Jokowi-JK turun karena serangan hitam dari kubu lawan, Anies pun turun tangan. Dia mengingatkan agar relawan bekerja lebih keras lagi.

Berkat kerja keras relawan dan peran serta Anies, Jokowi-JK berhasil memenangkan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2014. Setelah Jokowi-JK terpilih, Anies didapuk menjadi salah satu Deputi Tim Transisi. Tugasnya adalah merumuskan kebijakan Jokowi-JK di bidang kesejahteraan rakyat.

Presiden Jokowi akhirnya mengangkat Anies sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Saat memperkenalkan, Anies bersama Kabinet Kerja di halaman Istana sehari sebelum pelantikan, Jokowi bahkan memuji alumnus Universitas Gadjah Mada Yogyakarta itu sebagai tokoh yang dikenal aktif berperan di dunia pendidikan.

"Saya kira nggak usah saya promosikan, semua juga sudah tahu, dia perintis Indonesia Mengajar," sebut Jokowi saat itu.

Anies melakukan sejumlah gebrakan saat menjabat Mendikbud. Dia berhasil mengubah wajah pendidikan yang awalnya terkesan keras menjadi lebih bersahabat.

Pria kelahiran Kuningan, Jawa Barat, 7 Mei 1969 itu mengubah Ujian Nasional yang tak lagi menjadi syarat penentu kelulusan. Pelajar pun tak perlu takut lagi dengan adanya Ujian Nasional.

Anies juga meninjau ulang pelaksanaan kurikulum 2013 oleh menteri sebelumnya. Alasannya, dunia pendidikan di Indonesia dinilainya belum siap menerapkan kurikulum tersebut.

Namun sejumlah peran saat menjadi relawan dan gebrakan ketika menjadi Mendikbud, tak membuat Anies bertahan lama di posisinya saat ini. Sang relawan yang pernah satu bajaj itu tersingkir dari kabinet.

Posisi Anies selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan kemarin diserahterimakan ke Muhadjir Effendy. Sebelum lengser, Anies menyampaikan pamit dan pesan kepada Kepala Sekolah, guru dan semua tenaga pendidik di Indonesia.

"Ibu dan Bapak (guru) yang saya banggakan, menteri boleh berganti, tapi ikhtiar kita semua dalam mendidik anak bangsa tak boleh terhenti. Masih banyak pekerjaan rumah, pemerintah yang harus ditunaikan bagi guru dan tenaga pendidik. Saya percaya itu semua akan dituntaskan," kata Anies dalam sambutan yang dia sampaikan dengan suara bergemetar.

Hari ini sang relawan tak lagi menjadi menteri. Presiden Jokowi hingga kini belum menjelaskan alasan pencopotan Anies yang sempat mengantarnya ke KPU naik Bajaj.
(erd/nrl)KEJAM

Wiwi..Ja..Hatt emoticon-Wkwkwk
Kasihan itu sdh susah2 mengantar naik Bajaj emoticon-Wkwkwk
Tapi ada juga yang lebih miris nasibnya... sudah menggadaikan harga diri jd pemulung KTP ehhh Ditinggal sendiri emoticon-Wkwkwk
0
5.1K
45
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.9KThread40.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.