Menjadi seorang penasihat orang nomor satu di Amerika Presiden Barrack Obama, tentu bukan sembarang orang yang bisa mendudukinya. Pendidikan tinggi, wawasan dan ilmu pengetahuan yang luas akan menjadi syarat yang harus dipenuhi pastinya.

Namun tidak demikian buat Imamatul Maisaroh(33) seorang mantan TKW yang bahkan pernah berhenti sekolah asal Desa Kanigoro, Dusun Krajan, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Anak pertama dari tiga bersaudara dari keluarga pasangan Turiyo (54) dan Alima (50). ini kini dipercaya menjadi penasihat Presiden Obama.

Semuanya berawal dari kisah pilu saat dirinya menjadi seorang TKW di amerika, dimana dia sering dianiya oleh majikannya. Ia dipaksa bekerja lebih dari 12 jam sehari. Bila melakukan kesalahan dalam bekerja, Ima harus menerima pukulan dari sang majikan. Gajinya selama dua tahun pun tak pernah dibayarkan.

Hingga akhirnya dia berhasil kabur dengan bantuan tetangga majikannya yang kemudian membawanya ke tempat penampungan gelandangan dan ditangani organisasi nirlaba Coalition to Abolish Slavery and Trafficking (CAST).

Disini Ima dicarikan pekerjaan baru, disekolahkan dan memperoleh berbagai macam kursus keterampilan. Berkat pendidikan yang diterima serta ketekunannya belajar, Ima diangkat menjadi staf CAST sejak 2012. Dan kini ia dikenal sebagai aktivis yang memperjuangkan hak-hak buruh migran dan korban perdagangan manusia. Perempuan bertubuh mungil ini kemudian diangkat menjadi 1 dari 10 penasihat Presiden Barrack Obama di bidang perdagangan manusia.


Dan baru-baru ini pidatonya tentang masalah perbudakan manusia, dimana ia bercerita bagaimana pengalamannya bisa bertahan setelah menjadi korban perbudakan manusia. Berhasil memukau para anggota Partai Demokrat AS yang hadir.

Berikut adalah video pidato Imamatul Maisaroh yang telah diuplod ke youtubeyang berhasil memukau anggota Partai Demokrat AS: