Ini bisa dibilang sebuah fenomena sederhana yang kita rasakan diwaktu kita melakukan update status difacebook, atau nge tweet ditwitter, atau upload foto di instagram dan path. Tentu kita akan merasa senang bukan main disaat post kita mendapatkan LIKE , RETWEET atau LOVE yang banyak. Ada kebanggaan tersendiri dan tidak jarang jika kebanggaan itu menjadi EGO tersendiri bagi pemilik akun.

Tidak sedikit juga pemilik akun yang menghapus foto-foto nya apabila mendapatkan respon yang sedikit dari followernya, karena merasa malutanpa alasan yang jelas. Atau bisa dibilang pemilik akun saat itu merasa gengsi karena EGO nya telah tinggi dan menguasai pikiran

Saya rasa banyak dari agan-agan yang sudah mempunyai terjemahan tersendiri dari gambar diatas. Dari sudut pandang saya gambar ini menggambarkan betapa sulitnya para nasabah untuk menarik untung dari hasil simpanan-nya dibank karena babi mempunyai filosofi khusus

Pernahkah agan melihat anakanak babi menyusui? Jika pernah agan mungkin tahu hal ini. Di puting pertama didekat kaki yang paling depan adalah susu yang paling berkhasiat bagi bayi, paling banyak airnya sedangkan puting yang paling belakang ialah yang paling sedikit air susu yang keluar. Mirip sekali dengan keran air dengan saluran seri.

Puting susu yang paling pertama biasa ditempati anak bayi yang paling kuat dan yang terakhir yang paling kecil atau lemah. Nah uniknyadisaat tidak ada bayi-bayi yang kuat pun bayi babi kecil yang paling lemah tersebut tetap tidak memilih puting yang paling pertama, meskipun sudah diarahkan oleh penggembala babi sekalipun.Seakan-akan ada sistem yang mengatur kepala bayi babi kecil untuk tidak boleh naik level ke puting yang paling bagus atau bayi babi tersebut terlalu bodoh untuk tahu

Jika ini kita ilustrasikan Bayi babi kuat adalah para konglomeratdan babi lemah adalah nasabah biasa. Jangan pernah heran jika hanya sedikit dari nasabah yang berkembang di bank karena tidak mengerti sistemnya atau malas untuk memahami sistem bank tersebut sehingga tanpa sadar potongan dari bank yang cukup besar tidak mereka sadari

Sebenarnya ane mau bahas tentang sistem kredit juga tapi terlalu panjang haha

Penebangan liar untuk para pengusaha kayu, pembakaran hutan paksa untuk pembukaan lahan baru, ringkas oleh gambar ini. Keuntungan pun tidak pernah masuk ke penduduk sekitar, kalo saya pikir-pikir sulit sekali menemukan perusahaan yang memperhatikan lingkungannya.

Dijakarta, gedung tinggi dibangun menjulang, dibelakangnya banyak perumahan kumuh, air sulit karena tersedot banyak untuk gedung, sinyal tv saja tidak bisa didapat karena terhalang oleh gedung tersebut. Belum lagi pengerukan emas di papua… tuhan, jika ada kota yang terkaya hasil alamnya pulau itu salah satunya dan jika di survey pulau yang tidak menikmati hasil tersebut kota itu salah satunya

Ini fenomena menyedihkan para dokter di negeri kita. Entah berapa banyak malpratik yang terjadi dan ditutupi pihak rumah sakit, udah gitu, banyak juga dokter yang seperti menuntut ganti rugi atas biaya sekolah yang mahal untuk mendapatkan gelar dokter. Mumpung di thread ini ane mau menyampaikan aspirasi ane terhadap dunia kedokteran di indonesia

Fakta yang terjadi di Indonesia ini, setiap universitas berburu untuk bisa membangun fakultas kedokteran bahkan tidak sedikit dari universitas yang tidak mempedulikan requirement untuk membangun fakultas kedokteran. Mengapa? Setiap universitas yang memiliki fakultas kedokteran akan meningkatkan pemasukan mahasiswa baru bahkan mencapai dua sampai tiga kali lipat dari sebelumnya. Ranking Universitas juga akan melejit (minimal didaerahnya) disaat memiliki fakultas kedokteran. Didukung dengan stigma masyarakat bahwa masuk ke kedokteran dipandang keren dan kece di strata masyarakat

Lalu fakta yang terjadi di perkuliahan kedokteran. Apa-apa terasa mahal. Sosialita dikanan-kiri, cibir-cibir an disana-sini, membuat mahasiswa (yang mentalnya gak kuat) ikut tergerus arus untuk hidup dikelas yang tinggi. Padahal biaya kuliah kedokteran sudah melangit!

Ditambah waktu untuk menghabiskan kuliah disini gak main-main lamanya, Koas nya juga memakan waktu, harus kuat jaga shift-shift, berangkat sebelum matahari terbit, dan harus siap di unit manapun. Belum lagi beban ingatan dokter dan diagnosis-nya harus bisa dipertanggung jawabkan meski dokter yang memeriksa anda sedang patah hati

Senioritas didalam dunia kedokteran kadang berlaku sampai mati gan, mereka harus mengikuti perintah dokter senior dirumah sakit tempat mereka berkerja, bla-bla kalo kedapetan senior yang mau enak sendiri, makan hati banget… maka tidak heran jika sekarang udah langka menemukan dokter yang murah hati terhadap pasien yang kurang mampu karena tekanan menjadi dokter tersebut luarbiasa besar