KENDARI - Wakil Bupati Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, Bobby Alimuddin Page dilaporkan warganya ke polisi. Syamsu Alam, warga yang tinggal di Desa Uluwawo Kecamatan Wawo, Kolaka Utara itu melaporkan kasus dugaan penodongan senjata api kepadanya.
Syamsul merasa dia diancam. Polisi kini sudah mulai melakukan penyidikan terhadap kasus ini. Kasubdit PID Humas Polda Sultra, Dolfi Kumaseh membenarkan adanya laporan tersebut.
Dari laporan yang diterima penyidik disebutkan bahwa peristiwa itu terjadi Selasa (5/7) lalu. Ini bermulai dari perburuan sapi warga yang liar (tidak diikat) yang dilakukan oleh terlapor bersama rombongan.
Dua di antaranya anggota polisi yaitu Aiptu Yosef dan Brigadir Musriadi. Setelah menemukan beberapa sapi yang yang tak terikat, Aiptu Yosef yang juga anggota Brimob menembak mati sapi yang diduga milik Andi Warta, salah satu warga setempat.
Istri Syamsu Alam yang mengetahui ada perburuan sapi liar yang dilakukan oleh sekelompok orang, memberitahukan suaminya. Syamsu Alam pun langsung mencari sumber tembakan tersebut.
Dalam pencariannya Syamsu menemukan warga yang sedang menguliti sapi yang ia duga sebagai sapi yang tertembak rombongan terlapor. Syamsu terus melakukan pencarian dan berhasil menemui rombongan pemburu sapi liar itu. ketika itulah, lelaki ini tak sanggup menahan amarah hingga mengeluarkan kata-kata kasar, yang membuat Wabup Kolut tersulut emosi dan menodongkan pistol.
"Akibat penodongan tersebut, warga tersebut melaporkan pengancaman yang dilakukan oleh Bobby Alimuddin kepada pihak kepolisian dengan laporan pasal 335 KUHP yaitu pengancaman. Kini kasus tersebut sedang dalam penyelidikan oleh pihak Polres Kolaka Utara, terkait laporan tersebut," tutur Dolfi.
Mantan Kapolsek Moramo itu juga menjelaskan dalam kasus tersebut polisi telah melakukan pemeriksaan terhadap sebelas saksi termasuk dua anggota polisi yang melakukan pemburuan ternak tersebut. Polisi juga akan melakukan interogasi kepada terlapor dan pelapor. "Akan ada tambahan saksi, dalam kasus tersebut dan akan melakukan gelar perkara dalam kasus tersebut," terangnya. (p2/adk/jpnn)