- Beranda
- Stories from the Heart
Apakah Benar Ada Cinta Sejati di Bangku SMA Ini Ceritaku
...
TS
asdertyui
Apakah Benar Ada Cinta Sejati di Bangku SMA Ini Ceritaku
Saya lelaki cemen yang sedang patah hati ingin membagikan cerita kepada agan sis semua
Langsung aja ya
mungkin terbagi hanya beberapa part saja, karena tidak muat satu kali post
Part 1
Part 1 mungkin masih pemanasan
besok akan saya update lagi part 2 nya
tidak ingin mendapatkan popularitas di kaskus,
saya hanya sekedar membagikan cerita saya
Part 2
Part 3
Part 4
Quote:
Cerita ini 100% nyata, saya alami sendiri.
maaf jika membuat geli membacanya
tetapi saya hanya ingin mencoba menghibur diri sendiri
dengan membagikan cerita saya di forum ini
maaf jika membuat geli membacanya
tetapi saya hanya ingin mencoba menghibur diri sendiri
dengan membagikan cerita saya di forum ini
Langsung aja ya
mungkin terbagi hanya beberapa part saja, karena tidak muat satu kali post
Part 1
Quote:
CUS
Spoiler for part 1:
Tamat SMP dengan nilai UN yang tidak terlalu besar, tidak membuat saya kecewa karena tidak dapat memasukin SMA yang saya inginkan
Nama saya Bayu Anggara. Lahir di Kota Bekasi 9 februari 17 tahun silam. Terlahir dari keluarga broken home, tidak beraturan, tingkat keegoisan yang tinggi dari setiap anggota keluarganya, tidak membuat saya putus semangat untuk sekolah meskipun dengan kondisi seperti sekarang.
Dengan nilai UN yang tidak terlalu tinggi hanya 33,5, saya mendaftar sekolah di SMA 3 Kota Bekasi. Singkat cerita saya diterima di Sekolah tersebut. Berselang sebulan libur sekolah dikarenakan libur puasa membuat saya makin bersemangat masuk SMA.
Tiga hari pertama masa orientasi siswa sudah saya lewati, tes kejurusan sudah saya lewati juga. Dan akhirnya saya dapat diterima di kelas 10 IPA 3. Singkat cerita, minggu ke 2 di SMA saya bertemu banyak teman baru, wajah-wajah baru dan hanya beberapa teman SMP saya yang satu SMA dengan saya.
Saya memasuki kelas baru bersama teman saya, dan saya memilih meja baris pertama dari pintu dan dua dari belakang. Akhirnya sayapun duduk sambil menunggu guru yang hadir. Perkenalan diripun mulai dilakukan, satu persatu murid memperkenalkan dirinya dan asal sekolahnya dulu.
Terus terang, saya sangat penasaran dengan perempuan yang duduk tepat didepan saya. Saya menunggu giliran dia memperkenalkan diri. Gilirannya pun tiba, akhirnya saya mengetahui namanya. Fatina, itulah nama perempuan yang membuat aku penasaran.
Ya, dialah orang yang akan saya ceritakan pada cerita yang saya alami ini.
Beberapa hari kemudian, seorang sekretaris kelas mengumpulkan data dari seluruh murid di kelas. Seperti nomor handphone, pin BBM, alamat Email, dan id Line pun dicantumkan. Malam harinya, sekretaris itu pun membuat grup obrolan kelas di LINE. Saya pun langsung melihat nama seluruh anggota kelas, dan sayapun menemukan kontak Fatina. Tak lama kemudian tanpa pikir panjang , id Linenya pun saya tambahkan. “Yeah, apakah saya bisa berkenalan dengan dia?”
Keesokan harinya, beberapa teman dikelaspun sudah saya kenal. Bahkan saya sudah kenal dengan Fatina ^_^. Ngobrol basa basi ntah apa yg saya obrolkan waktu itu haha. Saya bisa sering ngobrol dengan dia karena satu game android yg dia mainkan yaitu piano tales. Pada saat itu dia sering memainkannya di kelas. Akhirnya dengan gugup cenderung modus supaya bisa kenal lebih jauh dengan Fatina, saya pun memberanikan diri bertanya “game apa na? Kayaknya seru banget. Nyobain dong” saya ingat dia menjawab pertanyaan itu dengan nada yang kurang tertarik pada saya. Membuat saya semakin penasaran dengan anak ini. Tidak lama kemudian sayapun bisa meminjam handphone nya dan mencoba memainkan game tersebut. “Menarik” pikirku, karena memang saya juga suka game, akhirnya saya bisa melampaui skor tertinggi Fatina pada handphonenya sendiri wkwk. Agak sombong saya mengembalikan hp nya sambil berkata “nih skor lu udah gua lewatin”. Semenjak itu, sayapun bisa sering mengobrol soal game, saling balap-balapan skor, dan makin banyak lagi yang bisa dijadikan obrolan dengan dia.
Suatu malam saya berfikir, inikah cinta pertama saya di bangku SMA? Seorang perempuan yang membuat saya penasaran karena sifatnya yang kalem dan bicara seperlunya. Saya jatuh cinta kepada dia.
Dimalam yang lain, saya memberanikan diri mengirim pesan singkat melalui Line kepadanya. Tetapi saya takut dia membenci saya, saya takut saya salah membuka obrolan dengannya. Tapi ternyata dia anak yang baik, anaknya juga ramah (mungkin karena memang sudah kenal saya di kelas). Akhirnya saya bisa lancar chatting dengan dia di Line. Obrolan demi obrolan kita mulai, begitupun malam-malam berikutnya. Perasaan ku mengatakan saya benar-benar jatuh cinta padanya.
Kemudian saya berfikir “ya saya akan melakukan pendekatan terus dengannya”. Tetapi ada satu hal juga yang saya ketahui, beberapa teman satu kelas saya pun ternyata ada yang suka juga dengan Fatina. Terlihat banyak yang mulai menggoda Fatina. Ya, saya tidak takut siapapun saingan saya, perasaan saya telah mengatakan kalau saya benar-benar jatuh cinta terhadap Fatina.
Ada suatu kejadi, pada suatu hari libur saya seperti biasa chat dia. Tapi saya bingung, mengapa dia tidak membalas chat saya. Apakah saya membuat kesalahan? Saya terus mengirim pesan kepadanya. Karena tidak dapat menahan emosi dan dengan kebodohan saya sendiri, saya menelpon dia, owh betapa bodohnya saya waktu itu.
Keesokan harinya disekolah, dia pun memberi alasan kenapa dia tidak membalas chat saya “maaf ya bay, kmarin kuota gua habis. Trus gua juga lagi main ke mall. Lu kenapa sampe nelpon gua segala? Sekangen itu kah lu sama gua?” saya hanya menjawab “ hehe iya gk papa” didalam hati saya berbicara “ ya gua kangen sama lu -_-“
Saya termasuk cowok yang cemen -_-.Jujur, ntah kenapa saya sebenarnya takut mendekati Fatina. Apakah saya pantas untuk nya? Saya bukan orang yang romantis, saya hanya bermodalkan baik kepada Fatina, saya tidak memiliki postur tubuh yang bagus, tinggi badan saya hanya 160cm, apakah saya bisa?
Sekedar informasi, saya tidak akan mendekati perempuan yang sudah punya pacar. Saya tidak mau dibilang perusak hubungan orang.
Pada obrolan disuatu malam minggu, saya sempat bertanya padanya “na, malem minggu gini gk kmana-mana?” dia pun menjawab “enggk, enggk kmana-mana gue hehe” dengan agak meledek saya menjawab “wkwkwk, jomblo sih ya, jadi gk kmana-mana.. kasian” dia pun menjawab “kayak sendirinya gk jomblo aja”. Dengan dia menjawab seperti itu, sudah dipastikan bahwa YA DIA JOMBLO, saya berhak mendekatinya ^_^
Hari terus berganti, saya tetap berniat mendekati dia. Saya suka dia. Dan pada suatu kesempatan, akhirnya saya bisa duduk berdua dengannya. Apa yang saya pikirkan? Jelas, sangat amat senang sekali. Pada momen tersebut, saya sempat bertanya untuk memastikan apakah benar Fatina orang yang saya suka tidak memiliki pacar. “na, lu belum punya pacar?” dia pun menjawab, dan apa yang dia jawab? Apa yang kata-kata yang keluar dari mulut nya? Sungguh jawaban yang sangat tidak saya harapkan “udah bay, knapa?” “owh fvck, anjung, bangs*d, kamvreeeettttttt, kenapa dia punya pacar, kenapa dia waktu itu mengatakan secara tersirat kalau dia tidak punya pacar? kenapa???????” saya mengatakan itu di dalam hati tentunya -_-, saya pun menjawab perkataan dia “owh gitu ya, gk papa kok nanya aja”.
Semenjak kejadian itu, saya mengurungkan niat saya untuk mendekati Fatina. Saya mulai melupakan niatan saya untuk mendekatinya sebelum saya jatuh cinta terlalu dalam.
Dibilang kecewa jelas, dibilang sakit hati belum terlalu. Saya tidak berhak mendekatinya lagi, dia sudah punya pacar, tidak mungkin saya tetap bersih keras mendekatinya. Setelah itu, saya mulai menjauh. Tidak chat dia lagi, benar-benar tidak mau merusak hubungan orang lain.
Beberapa hari berlalu, saya berangkat ke sekolah seperti biasa. Sarapan, ngemut permen dijalan, denger lagu dimotor, macet di pertigaan, seperti itu lah setiap hari haha. Sesampainya di sekolah saya duduk seperti biasa, tetapi saya tidak melihat Fatina masuk sekolah. Bangkunya kosong dan saya bertanya pada teman sebangkunya “eh Fatina kmana? Kok dia gk masuk?” ia menjawab “Fatina sakit bay, kemaren dia masuk rumah sakit. Hari ini dia mau dioperasi” jelas kaget “serius lu? Dia sakit apa? Kok tiba-tiba mau di operasi? Tiap hari dia sehat sehat aja kok”.
Esok harinya ada teman yang mengajak untuk menjenguk Fatina. Saya dan beberapa teman lainnya segera menjenguk dia di rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit, ternyata teman SMP Fatina sudah terlebih dulu menjenguk Fatina. Setelah mereka pulang, baru lah saya dan teman teman masuk keruangan tempat Fatina di rawat. Sangat kasian tentunya melihat fatina terbaring disana.
“na sakit apa ? kok gk pernah cerita? Kok bisa tiba-tiba sakit begini?”
“ini sakit udah lama bay, Cuma ini kambuh lagi”
“emang sakit apa?”
“Hernia bay”
“ apa tuh? “
“itu loh bahasa kampung nya tuh turun bero”
Jujur saya tidak tau itu sakit apa wkwkw, dia menjelaskan bagaimana bisa terjadi sampai dia bisa masuk rumah sakit. Jelas saya makin kasiahan melihatnya. Saya sempat berdoa semoga dia lekas sembuh di dalam hati. Saya sempat bertanya juga dengan volume agak besar “na pacar lu tau lu sakit?” “ssstttttt diem, ibu gua gk tau kalo gua pacaran, ibu gua gk ngebolehin gua pacaran”. Ya semenjak itu saya tau kalo Fatina tidak dibolehi pacaran oleh orang tuanya. “enggk, dia enggk tau kalo gua sakit” dengan agak meledek saya jawab “masa pacar begitu sih wkwkw”. Sejam lebih saya disana, akhirnya saya dan teman-teman izin pamit pada ibu Fatina untuk pulang karena hari sudah semakin sore. Sebelum pulang saya pamit juga pada Fatina, sambil mengusap kepalanya (ciyee ngusap wkwkwk) saya berkata “cepet sembuh ya na, gua pulang dulu”.
Sesampainya di rumah, saya chat dia bertanya mengenai sakitnya dia. Ngobrol apapun itu, ya senang bisa punya kesempatan chat dia hehe. Seperti yang saya bilang, saya sudah mengurungkan niat saya untuk mendekati Fatina.
Pada satu kejadian, wali kelas saya mengatur posisi duduk seluruh anak kelas dikarena kan ada banyak laki-laki yang bergerombol pada satu barisan. Sejauh ini saya belum terlalu mengenal seluruh siswa di kelas. Apa yang terjadi ? setelah perubahan posisi tempat duduk itu, ada seorang perempuan non muslim duduk dibelakangku yang menarik perhatian ku.
Namanya Putri, hobi main gitar, bermain game, anaknya manis, dan memiliki wajah sedikit oriental. Saya sering mengganggu dia agar bisa berbicara dengannya (modus trus bay.......wkwk), dia semakin menarik perhatian saya. Tak lama kita mulai chatting, terus berbincang-bincang, dan lain sebagainya. Singkat cerita karena makin dekat, saya pun berfikir “tembak deh si putri, anaknya asik. Nyambung juga sama gua”. Jujur, perasaan suka saya pada Putri, jauh berbeda pada saat saya suka Fatina. Tidak begitu degdegan seperti saya suka Fatina.
Kurang lebih sebulan setelah mendekati Putri, di depan kelas sepulang saya mengajak Putri untuk ngobrol “put ngobrol yuk bentar” dia menyetujui dan akhirnya pada saat itu juga saya berkata “jadian yuk” suasana hening seketika, wajahnya memerah dan sia pun seperti agak malu, dia pun berfikir sejenak. Tak lama saya bertanya lagi “emm mau gak?” apa yang dia katakan? Dia tidak berbicara untuk menjawab, tapi dia mengangguk tanda SETUJU (wakwau).
Akhirnya sayapun pacaran dengan Putri. Selama pacaran asik asik aja, kita saling bertukar rekaman main gitar, bettle game dll. Putri pacar yang nyambung dengan saya.
Dua bulan pacaran sama putri, saya mendengar kabar kalau Fatina sudah putus dengan pacarnya. Ntah harus senang atau biasa aja saya tidak tau. Dalam hati yang paling dalam sebenarnya saya masih suka kepada Fatina, mau gimana lagi saya sudah punya pacar.
Hari terus berganti, ternyata kabar bahwa Fatina sudah putus itu mengganggu pikiran saya. Saya jadi berfikir untuk mendekati dia lagi. (labil bay)
Libur semester pun tiba, makin hari saya semakin memikirkan Fatina. Sesekali saya sering stalk sosmed nya, tapi saya makin merasa bersalah juga pada putri. Saya suka Fatina tapi Putri pacar saya. Sangat merasa bersalah pada putri, saya tidak mau karma menghampiri saya dikemudian hari.
Liburan selesai, waktunya masuk sekolah lagi. Bertemu putri lagi, bertemu fatina lagi. Makin kasihan kalo saya terus pacaran dengan putri. Sempat putri bertanya pada saya “ bay nanti kita akhirnya gmana ya?” dengan kondisi saya muslim dan putri non muslim saya tidak akan murtad dari agama saya suatu hari demi perempuan, saya pun menjawab “enggk tau put, kita jalanin aja”.
Tak lama masuk sekolah, ada kejadian saya dengan putri. Pada saat itu ada game yang ingin saya download di handphone saya, tapi apes nya kuota saya habis dan coba minta hotspot ke putri (gembel bay minta minta -_-). Saya mendatangi putri yang sedang bersama teman-temannya
“put bagi kuota dong mau download game put, kuota gw abis nih”
“emm kayaknya tinggal dikit deh kuota gua, tuh tinggal 500Mb”
“500Mb dikit bangt -_-“ saya menyindir
Tetap saya meminta hotspot dari dia
“iya bentar bay”
Agak lama menunggu dia tidak menyalakan hotspotnya juga
“put udah di nyalain belom” saya agak gak sabar.
Dan dengan nada marah dia menjawab -_-
“bisa sabar gk sih ini mau dinyalain”
Ya didepan teman temannya saya dibentak dan agak tersinggung. Kenapa dia tiba tiba ngebentak padahal gak pernah begitu sebelumnya.
Saya agak marah, beberapa hari sengaja saya tidak chat dia supaya dia chat duluan. Tapi seminggu berlalu dia tetap tidak chat saya duluan. Di kelas juga kita gak saling sapa -_-. Sebelulan saling diem dieman gk ada kabar dari putri akhirnya saya pun memutuskan untuk tidak mau pacaran lagi dengan Putri. Saya mengatakannya lewat BBM. Yang sangat tidak gentle, ngajak pacaran secara langsung tapi mutusin gk secara langsung. Jujur, saya sangat merasa bersalah pada Putri dengan mengatakan putus setelah sebulan tidak saling berbicara. Tapi mungkin itu yang terbaik, dari pada saya teruskan tapi perasaan tetap kepada Fatina, lebih baik saya putuskan.
Egois jelas, tidak memikirkan perasaan putri sepertinya begitu. Tapi apa mau dikata, kalau salah satu diantara kedua pasangan itu sudah tidak suka, rasa pacaran itu juga bakal beda, jadi lebih memaksakan kalau terus dipertahankan. Pada saat putus putri sempat berkata
“ Bay lu jangan begini lagi ke cewek lain ya. Cukup gua aja yang lu giniin, cewek lain jangan. Janji sama gua”
Semenjak itu saya berjanji pada putri dan pada diri sendiri untuk tidak mengulangi kesalahan saya pada putri kepada perempuan lain nantinya. Janji ku akan selalu ku tepati Putri.
Nama saya Bayu Anggara. Lahir di Kota Bekasi 9 februari 17 tahun silam. Terlahir dari keluarga broken home, tidak beraturan, tingkat keegoisan yang tinggi dari setiap anggota keluarganya, tidak membuat saya putus semangat untuk sekolah meskipun dengan kondisi seperti sekarang.
Dengan nilai UN yang tidak terlalu tinggi hanya 33,5, saya mendaftar sekolah di SMA 3 Kota Bekasi. Singkat cerita saya diterima di Sekolah tersebut. Berselang sebulan libur sekolah dikarenakan libur puasa membuat saya makin bersemangat masuk SMA.
Tiga hari pertama masa orientasi siswa sudah saya lewati, tes kejurusan sudah saya lewati juga. Dan akhirnya saya dapat diterima di kelas 10 IPA 3. Singkat cerita, minggu ke 2 di SMA saya bertemu banyak teman baru, wajah-wajah baru dan hanya beberapa teman SMP saya yang satu SMA dengan saya.
Saya memasuki kelas baru bersama teman saya, dan saya memilih meja baris pertama dari pintu dan dua dari belakang. Akhirnya sayapun duduk sambil menunggu guru yang hadir. Perkenalan diripun mulai dilakukan, satu persatu murid memperkenalkan dirinya dan asal sekolahnya dulu.
Terus terang, saya sangat penasaran dengan perempuan yang duduk tepat didepan saya. Saya menunggu giliran dia memperkenalkan diri. Gilirannya pun tiba, akhirnya saya mengetahui namanya. Fatina, itulah nama perempuan yang membuat aku penasaran.
Ya, dialah orang yang akan saya ceritakan pada cerita yang saya alami ini.
Beberapa hari kemudian, seorang sekretaris kelas mengumpulkan data dari seluruh murid di kelas. Seperti nomor handphone, pin BBM, alamat Email, dan id Line pun dicantumkan. Malam harinya, sekretaris itu pun membuat grup obrolan kelas di LINE. Saya pun langsung melihat nama seluruh anggota kelas, dan sayapun menemukan kontak Fatina. Tak lama kemudian tanpa pikir panjang , id Linenya pun saya tambahkan. “Yeah, apakah saya bisa berkenalan dengan dia?”
Keesokan harinya, beberapa teman dikelaspun sudah saya kenal. Bahkan saya sudah kenal dengan Fatina ^_^. Ngobrol basa basi ntah apa yg saya obrolkan waktu itu haha. Saya bisa sering ngobrol dengan dia karena satu game android yg dia mainkan yaitu piano tales. Pada saat itu dia sering memainkannya di kelas. Akhirnya dengan gugup cenderung modus supaya bisa kenal lebih jauh dengan Fatina, saya pun memberanikan diri bertanya “game apa na? Kayaknya seru banget. Nyobain dong” saya ingat dia menjawab pertanyaan itu dengan nada yang kurang tertarik pada saya. Membuat saya semakin penasaran dengan anak ini. Tidak lama kemudian sayapun bisa meminjam handphone nya dan mencoba memainkan game tersebut. “Menarik” pikirku, karena memang saya juga suka game, akhirnya saya bisa melampaui skor tertinggi Fatina pada handphonenya sendiri wkwk. Agak sombong saya mengembalikan hp nya sambil berkata “nih skor lu udah gua lewatin”. Semenjak itu, sayapun bisa sering mengobrol soal game, saling balap-balapan skor, dan makin banyak lagi yang bisa dijadikan obrolan dengan dia.
Suatu malam saya berfikir, inikah cinta pertama saya di bangku SMA? Seorang perempuan yang membuat saya penasaran karena sifatnya yang kalem dan bicara seperlunya. Saya jatuh cinta kepada dia.
Dimalam yang lain, saya memberanikan diri mengirim pesan singkat melalui Line kepadanya. Tetapi saya takut dia membenci saya, saya takut saya salah membuka obrolan dengannya. Tapi ternyata dia anak yang baik, anaknya juga ramah (mungkin karena memang sudah kenal saya di kelas). Akhirnya saya bisa lancar chatting dengan dia di Line. Obrolan demi obrolan kita mulai, begitupun malam-malam berikutnya. Perasaan ku mengatakan saya benar-benar jatuh cinta padanya.
Kemudian saya berfikir “ya saya akan melakukan pendekatan terus dengannya”. Tetapi ada satu hal juga yang saya ketahui, beberapa teman satu kelas saya pun ternyata ada yang suka juga dengan Fatina. Terlihat banyak yang mulai menggoda Fatina. Ya, saya tidak takut siapapun saingan saya, perasaan saya telah mengatakan kalau saya benar-benar jatuh cinta terhadap Fatina.
Ada suatu kejadi, pada suatu hari libur saya seperti biasa chat dia. Tapi saya bingung, mengapa dia tidak membalas chat saya. Apakah saya membuat kesalahan? Saya terus mengirim pesan kepadanya. Karena tidak dapat menahan emosi dan dengan kebodohan saya sendiri, saya menelpon dia, owh betapa bodohnya saya waktu itu.
Keesokan harinya disekolah, dia pun memberi alasan kenapa dia tidak membalas chat saya “maaf ya bay, kmarin kuota gua habis. Trus gua juga lagi main ke mall. Lu kenapa sampe nelpon gua segala? Sekangen itu kah lu sama gua?” saya hanya menjawab “ hehe iya gk papa” didalam hati saya berbicara “ ya gua kangen sama lu -_-“
Saya termasuk cowok yang cemen -_-.Jujur, ntah kenapa saya sebenarnya takut mendekati Fatina. Apakah saya pantas untuk nya? Saya bukan orang yang romantis, saya hanya bermodalkan baik kepada Fatina, saya tidak memiliki postur tubuh yang bagus, tinggi badan saya hanya 160cm, apakah saya bisa?
Sekedar informasi, saya tidak akan mendekati perempuan yang sudah punya pacar. Saya tidak mau dibilang perusak hubungan orang.
Pada obrolan disuatu malam minggu, saya sempat bertanya padanya “na, malem minggu gini gk kmana-mana?” dia pun menjawab “enggk, enggk kmana-mana gue hehe” dengan agak meledek saya menjawab “wkwkwk, jomblo sih ya, jadi gk kmana-mana.. kasian” dia pun menjawab “kayak sendirinya gk jomblo aja”. Dengan dia menjawab seperti itu, sudah dipastikan bahwa YA DIA JOMBLO, saya berhak mendekatinya ^_^
Hari terus berganti, saya tetap berniat mendekati dia. Saya suka dia. Dan pada suatu kesempatan, akhirnya saya bisa duduk berdua dengannya. Apa yang saya pikirkan? Jelas, sangat amat senang sekali. Pada momen tersebut, saya sempat bertanya untuk memastikan apakah benar Fatina orang yang saya suka tidak memiliki pacar. “na, lu belum punya pacar?” dia pun menjawab, dan apa yang dia jawab? Apa yang kata-kata yang keluar dari mulut nya? Sungguh jawaban yang sangat tidak saya harapkan “udah bay, knapa?” “owh fvck, anjung, bangs*d, kamvreeeettttttt, kenapa dia punya pacar, kenapa dia waktu itu mengatakan secara tersirat kalau dia tidak punya pacar? kenapa???????” saya mengatakan itu di dalam hati tentunya -_-, saya pun menjawab perkataan dia “owh gitu ya, gk papa kok nanya aja”.
Semenjak kejadian itu, saya mengurungkan niat saya untuk mendekati Fatina. Saya mulai melupakan niatan saya untuk mendekatinya sebelum saya jatuh cinta terlalu dalam.
Dibilang kecewa jelas, dibilang sakit hati belum terlalu. Saya tidak berhak mendekatinya lagi, dia sudah punya pacar, tidak mungkin saya tetap bersih keras mendekatinya. Setelah itu, saya mulai menjauh. Tidak chat dia lagi, benar-benar tidak mau merusak hubungan orang lain.
Beberapa hari berlalu, saya berangkat ke sekolah seperti biasa. Sarapan, ngemut permen dijalan, denger lagu dimotor, macet di pertigaan, seperti itu lah setiap hari haha. Sesampainya di sekolah saya duduk seperti biasa, tetapi saya tidak melihat Fatina masuk sekolah. Bangkunya kosong dan saya bertanya pada teman sebangkunya “eh Fatina kmana? Kok dia gk masuk?” ia menjawab “Fatina sakit bay, kemaren dia masuk rumah sakit. Hari ini dia mau dioperasi” jelas kaget “serius lu? Dia sakit apa? Kok tiba-tiba mau di operasi? Tiap hari dia sehat sehat aja kok”.
Esok harinya ada teman yang mengajak untuk menjenguk Fatina. Saya dan beberapa teman lainnya segera menjenguk dia di rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit, ternyata teman SMP Fatina sudah terlebih dulu menjenguk Fatina. Setelah mereka pulang, baru lah saya dan teman teman masuk keruangan tempat Fatina di rawat. Sangat kasian tentunya melihat fatina terbaring disana.
“na sakit apa ? kok gk pernah cerita? Kok bisa tiba-tiba sakit begini?”
“ini sakit udah lama bay, Cuma ini kambuh lagi”
“emang sakit apa?”
“Hernia bay”
“ apa tuh? “
“itu loh bahasa kampung nya tuh turun bero”
Jujur saya tidak tau itu sakit apa wkwkw, dia menjelaskan bagaimana bisa terjadi sampai dia bisa masuk rumah sakit. Jelas saya makin kasiahan melihatnya. Saya sempat berdoa semoga dia lekas sembuh di dalam hati. Saya sempat bertanya juga dengan volume agak besar “na pacar lu tau lu sakit?” “ssstttttt diem, ibu gua gk tau kalo gua pacaran, ibu gua gk ngebolehin gua pacaran”. Ya semenjak itu saya tau kalo Fatina tidak dibolehi pacaran oleh orang tuanya. “enggk, dia enggk tau kalo gua sakit” dengan agak meledek saya jawab “masa pacar begitu sih wkwkw”. Sejam lebih saya disana, akhirnya saya dan teman-teman izin pamit pada ibu Fatina untuk pulang karena hari sudah semakin sore. Sebelum pulang saya pamit juga pada Fatina, sambil mengusap kepalanya (ciyee ngusap wkwkwk) saya berkata “cepet sembuh ya na, gua pulang dulu”.
Sesampainya di rumah, saya chat dia bertanya mengenai sakitnya dia. Ngobrol apapun itu, ya senang bisa punya kesempatan chat dia hehe. Seperti yang saya bilang, saya sudah mengurungkan niat saya untuk mendekati Fatina.
Pada satu kejadian, wali kelas saya mengatur posisi duduk seluruh anak kelas dikarena kan ada banyak laki-laki yang bergerombol pada satu barisan. Sejauh ini saya belum terlalu mengenal seluruh siswa di kelas. Apa yang terjadi ? setelah perubahan posisi tempat duduk itu, ada seorang perempuan non muslim duduk dibelakangku yang menarik perhatian ku.
Namanya Putri, hobi main gitar, bermain game, anaknya manis, dan memiliki wajah sedikit oriental. Saya sering mengganggu dia agar bisa berbicara dengannya (modus trus bay.......wkwk), dia semakin menarik perhatian saya. Tak lama kita mulai chatting, terus berbincang-bincang, dan lain sebagainya. Singkat cerita karena makin dekat, saya pun berfikir “tembak deh si putri, anaknya asik. Nyambung juga sama gua”. Jujur, perasaan suka saya pada Putri, jauh berbeda pada saat saya suka Fatina. Tidak begitu degdegan seperti saya suka Fatina.
Kurang lebih sebulan setelah mendekati Putri, di depan kelas sepulang saya mengajak Putri untuk ngobrol “put ngobrol yuk bentar” dia menyetujui dan akhirnya pada saat itu juga saya berkata “jadian yuk” suasana hening seketika, wajahnya memerah dan sia pun seperti agak malu, dia pun berfikir sejenak. Tak lama saya bertanya lagi “emm mau gak?” apa yang dia katakan? Dia tidak berbicara untuk menjawab, tapi dia mengangguk tanda SETUJU (wakwau).
Akhirnya sayapun pacaran dengan Putri. Selama pacaran asik asik aja, kita saling bertukar rekaman main gitar, bettle game dll. Putri pacar yang nyambung dengan saya.
Dua bulan pacaran sama putri, saya mendengar kabar kalau Fatina sudah putus dengan pacarnya. Ntah harus senang atau biasa aja saya tidak tau. Dalam hati yang paling dalam sebenarnya saya masih suka kepada Fatina, mau gimana lagi saya sudah punya pacar.
Hari terus berganti, ternyata kabar bahwa Fatina sudah putus itu mengganggu pikiran saya. Saya jadi berfikir untuk mendekati dia lagi. (labil bay)
Libur semester pun tiba, makin hari saya semakin memikirkan Fatina. Sesekali saya sering stalk sosmed nya, tapi saya makin merasa bersalah juga pada putri. Saya suka Fatina tapi Putri pacar saya. Sangat merasa bersalah pada putri, saya tidak mau karma menghampiri saya dikemudian hari.
Liburan selesai, waktunya masuk sekolah lagi. Bertemu putri lagi, bertemu fatina lagi. Makin kasihan kalo saya terus pacaran dengan putri. Sempat putri bertanya pada saya “ bay nanti kita akhirnya gmana ya?” dengan kondisi saya muslim dan putri non muslim saya tidak akan murtad dari agama saya suatu hari demi perempuan, saya pun menjawab “enggk tau put, kita jalanin aja”.
Tak lama masuk sekolah, ada kejadian saya dengan putri. Pada saat itu ada game yang ingin saya download di handphone saya, tapi apes nya kuota saya habis dan coba minta hotspot ke putri (gembel bay minta minta -_-). Saya mendatangi putri yang sedang bersama teman-temannya
“put bagi kuota dong mau download game put, kuota gw abis nih”
“emm kayaknya tinggal dikit deh kuota gua, tuh tinggal 500Mb”
“500Mb dikit bangt -_-“ saya menyindir
Tetap saya meminta hotspot dari dia
“iya bentar bay”
Agak lama menunggu dia tidak menyalakan hotspotnya juga
“put udah di nyalain belom” saya agak gak sabar.
Dan dengan nada marah dia menjawab -_-
“bisa sabar gk sih ini mau dinyalain”
Ya didepan teman temannya saya dibentak dan agak tersinggung. Kenapa dia tiba tiba ngebentak padahal gak pernah begitu sebelumnya.
Saya agak marah, beberapa hari sengaja saya tidak chat dia supaya dia chat duluan. Tapi seminggu berlalu dia tetap tidak chat saya duluan. Di kelas juga kita gak saling sapa -_-. Sebelulan saling diem dieman gk ada kabar dari putri akhirnya saya pun memutuskan untuk tidak mau pacaran lagi dengan Putri. Saya mengatakannya lewat BBM. Yang sangat tidak gentle, ngajak pacaran secara langsung tapi mutusin gk secara langsung. Jujur, saya sangat merasa bersalah pada Putri dengan mengatakan putus setelah sebulan tidak saling berbicara. Tapi mungkin itu yang terbaik, dari pada saya teruskan tapi perasaan tetap kepada Fatina, lebih baik saya putuskan.
Egois jelas, tidak memikirkan perasaan putri sepertinya begitu. Tapi apa mau dikata, kalau salah satu diantara kedua pasangan itu sudah tidak suka, rasa pacaran itu juga bakal beda, jadi lebih memaksakan kalau terus dipertahankan. Pada saat putus putri sempat berkata
“ Bay lu jangan begini lagi ke cewek lain ya. Cukup gua aja yang lu giniin, cewek lain jangan. Janji sama gua”
Semenjak itu saya berjanji pada putri dan pada diri sendiri untuk tidak mengulangi kesalahan saya pada putri kepada perempuan lain nantinya. Janji ku akan selalu ku tepati Putri.
Part 1 mungkin masih pemanasan
besok akan saya update lagi part 2 nya
tidak ingin mendapatkan popularitas di kaskus,
saya hanya sekedar membagikan cerita saya
Part 2
Part 3
Part 4
Quote:
Spoiler for Last Chat (baca part 4 dulu):
Diubah oleh asdertyui 23-07-2016 08:49
anasabila memberi reputasi
1
3.1K
Kutip
18
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.7KThread•43.2KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya