Jakarta - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik meminta adiknya yang juga anggota DPRD DKI Sanusi membawa "barang" untuk menemui Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani terkait langkah Sanusi yang hendak menjadi bakal calon (balon) Gubernur DKI Jakarta.

Hal itu terungkap dalam rekaman percakapan tanggal 21 Maret 2016 antara Taufik dengan staf Sanusi, Garry Prasetya yang merupakan keponakan Taufik dan diputar Jaksa KPK di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (20/7) malam.

Ketika ditanyai anggota tim jaksa apa "barang" yang dimaksud, Taufik tidak memberi penjelasan. Dia hanya menekankan pertemuan itu batal lantaran sudah kemalaman.

"Enggak jadi diambil, kemalaman. Enggak ada barangnya. (Alasan batal bertemu sekjen) kemalaman," kata Taufik saat dihadirkan jaksa sebagai saksi untuk ‎terdakwa Presdir Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja serta anak buahnya Trinanda Prihantoro.

Namun demikian Jaksa KPK tidak mengejar lebih dalam lagi keterangan dari Taufik untuk memastikan apakah barang yang dimaksud adalah uang. Jaksa hanya menarik kesimpulan bahwa saksi tidak bisa memberi jawaban pasti.

Upaya Sanusi menjadi balon Gubernur DKI Jakarta kandas karena yang bersangkutan ditangkap penyidik KPK tanggal 31 Maret 2016. Sanusi diduga menerima suap Rp 2 miliar dari Ariesman untuk membantu mengurangi kontribusi tambahan 15% proyek reklamasi yang memberatkan pengembang.

Sanusi dalam kesaksiannya di pengadilan, Senin (18/7), mengakui Ariesman serta bos Agung Sedayu Grup Kusuma Sugianto alias Aguan bersedia membantu yang bersangkutan menjadi balon Gubernur DKI Jakarta secara finansial.

"Sejak bertemu Ariesman di Harco (Kantor Agung Sedayu Grup di Harco, Mangga Dua pada Februari 2016) sudah saya sampaikan. Kemudian di kafe di Plaza Indonesia saya sampaikan, saya jadi balon dan Ariesman siap bantu saya," kata Sanusi.

http://www.beritasatu.com/megapolitan/375610-temui-sekjen-gerindra-taufik-minta-sanusi-bawa-barang.html

"Barang" apa kira2